- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bernapas dalam Abu, 24 Jam Terakhir Sinabung 7 Kali Erupsi


TS
act.id
Bernapas dalam Abu, 24 Jam Terakhir Sinabung 7 Kali Erupsi

ACTNews, KABUPATEN KARO - Bagaimana rasanya bernapas dalam abu vulkanik, sepanjang hari, sepanjang bulan, sepanjang tahun-tahun terakhir? Jika ingin mengetes seberapa kuat paru-paru Anda bertahan dalam abu vulkanik, silakan berkunjung sejenak ke Kabupaten Karo, lereng Gunung Sinabung, Sumatera Utara.
Tinggal dekat Sinabung, hari-hari adalah erupsi. Letusan bisa terjadi berkali-kali sepanjang hari. Sinabung, sejak tahun 2013 lalu sampai hari ini Februari 2017 masih tetap erupsi dan meletus. Letusannya bersifat harian, aktivitas kegempaan vulkanik dari dalam dapur magmanya belum berhenti, bahkan diperkirakan sampai bertahun-tahun ke depan.

Kabar terkini, dalam 24 jam terakhir, Sinabung erupsi berkali-kali menandakan aktivitas vulkanik yang meningkat lebih besar dibanding hari-hari sebelumnya. Ahad (5/2) sejak dinihari sampai dengan pukul 16.50 WIB, Sinabung telah meletus lebih dari 7 kali.
Bahkan sehari sebelumnya, Sabtu (4/2) Pos Pengamatan Gunung Sinabung di Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo melaporkan, sejak pukul 00.00 WIB tengah malam sampai sore hari pukul 15.00 WIB Sinabung sudah 8 kali membubungkan abu vulkanik. Tinggi kolom abu berkisar antara ketinggian 800 meter sampai 5 Kilometer memuncak sampai ke langit.
Meski tidak ada luncuran awan panas yang menerjang, namun letusan di hari Sabtu (4/2) itu membuat guguran lava sejauh lebih dari 1 km ke arah tenggara dan timur. Dalam empat hari peningkatan masif aktivitas Sinabung sejak Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu pekan lalu membuat kawasan Simpang Empat sampai Kota Berastagi berselimut putih abu vulkanik. Tebal menyesakkan napas.
Bahkan sehari sebelumnya, Sabtu (4/2) Pos Pengamatan Gunung Sinabung di Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo melaporkan, sejak pukul 00.00 WIB tengah malam sampai sore hari pukul 15.00 WIB Sinabung sudah 8 kali membubungkan abu vulkanik. Tinggi kolom abu berkisar antara ketinggian 800 meter sampai 5 Kilometer memuncak sampai ke langit.
Meski tidak ada luncuran awan panas yang menerjang, namun letusan di hari Sabtu (4/2) itu membuat guguran lava sejauh lebih dari 1 km ke arah tenggara dan timur. Dalam empat hari peningkatan masif aktivitas Sinabung sejak Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu pekan lalu membuat kawasan Simpang Empat sampai Kota Berastagi berselimut putih abu vulkanik. Tebal menyesakkan napas.
“Kami sudah terbiasa dengan abu tebal di Berastagi dan Karo," kata Kasman Sembiring selaku Camat Namanteran, Kabupaten Karo.
Mengutip Kompas, Pengamat Gunung Api Sinabung Deri Al Hidayat menjelaskan, Januari 2017 kemarin sudah ada pengukuran volume kubah lava Sinabung, diperkirakan volume kubah lava sudah mencapai 1,3 juta meter kubik. Meski demikian, masih teringat beberapa waktu lalu volume kubah lava Sinabung pernah mencapai 2,6 juta meter kubik!
Kubah lava adalah gumpalan lava yang tertahan menyerupai kubah di kawah Sinabung. Kapan pun kubah lava itu bisa pecah dan mengalirkan deras lava panas menuruni lereng Sinabung.
Kubah lava adalah gumpalan lava yang tertahan menyerupai kubah di kawah Sinabung. Kapan pun kubah lava itu bisa pecah dan mengalirkan deras lava panas menuruni lereng Sinabung.
Bagaimana rupa pengungsi Sinabung hari ini? Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karo mencatat, sampai Februari 2017 masih ada 2.592 keluarga atau sekitar 9.317 jiwa pengungsi dari sembilan desa dan satu dusun yang mengungsi.
Mereka mengungsi sudah bertahun-tahun lamanya. Hidup di tenda pengungsian, tanpa rumah, tak ada harta yang tersisa selain baju-baju yang bisa diselamatkan. Sementara rumah dan desa yang mereka tempati sebelumnya sudah menjadi desa mati, desa tanpa detak kehidupan. Desa yang masuk zona merah Sinabung. Tak boleh lagi ditinggali, entah sampai kapan.
Mereka mengungsi sudah bertahun-tahun lamanya. Hidup di tenda pengungsian, tanpa rumah, tak ada harta yang tersisa selain baju-baju yang bisa diselamatkan. Sementara rumah dan desa yang mereka tempati sebelumnya sudah menjadi desa mati, desa tanpa detak kehidupan. Desa yang masuk zona merah Sinabung. Tak boleh lagi ditinggali, entah sampai kapan.
Ayo Berpartisipasi
0
647
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan