Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kapolda Sumatera Utara, Irjend Rycko Amelza Dahniel mengingatkan kepada semua pihak agar tidak main-main dan tidak terlibat peredaran narkoba, baik sipil, polisi maupun TNI karena akan ditindak tegas (tembak).

"Berdasarkan hasil Rapim yang dipimpin Kapolri, kasus narkoba ini ditempatkan menjadi kasus prioritas," kata Rycko disela pemaparan penangkapan 11 Kg sabu yang dua tersangkanya ditembak mati, Selasa (7/2/2017).

Narkoba menjadi tantangan penegak hukum terutama Polri dan BNN untuk melakukan upaya secara masif terhadap penuntasan peredarannya.  

Rycko mengatakan, pihaknya akan mengejar siapapun yang terlibat. Jangan sampai, kata dia, ada aparat baik polisi dan TNI yang terlibat apalagi menjadi bandar.

"Kami tidak akan tanggung-tanggung dalam menangani masalah narkoba ini. Saya ingatkan sekali lagi kepada siapapun, baik sipil, TNI dan Polri akan kami tindak tegas. Akan kami kejar kemanapun," ungkap jendral bintang dua ini.

Dalam kesempatan itu, Rycko mengatakan bahwa sabu-sabu ini masuk dari Pantai Timur bagian Sumatera, yakni di perbatasan Aceh. Sabu biasanya diimpor dari Malaysia.

"Setelah masuk, sabu akan dikirim melalui Langsa, Lokhseumawe, Pangkalan Susu, bahkan sampai ke Riau," ungkap Rycko.

Untuk mengantisipasi ini, Kapolri Jendral Tito Karnavian telah mengumpulkan sedikitnya 7 Kapolda di pulau Sumatera agar mengawasi tiap-tiap wilayahnya dari penyalahgunaan narkoba.

Sumber : http://www.tribunnews.com/regional/2...rhadap-narkoba

---

Baca Juga :

- Aparat Polrestabes Medan Tembak Mati Dua Gembong Sabu 11 Kilogram

- Anggota DPRD Depok Jadi Buronan Polisi

- Jaringan Narkoba Terbongkar, BNNP Jatim Sita 3,5 Kg Sabu