MEDAN DELI, metro24jam.com – Kawasan Medan Deli memang benar-benar tak bersahabat bagi para sopir truk. Mereka was-was dengan aksi bajing loncat, resah dengan praktik pungutan liar (pungli) yang setiap hari mengintai.

Salah satu lokasi subur aksi bajing loncat dan praktik pungli di kawasan Medan Deli, yakni di persimpangan rel kereta api. Keterangan yang dihimpun menyebutkan, pelaku bajing loncat dan pungli merupakan gerombolan yang sama.

Selain itu, para pelaku bajing loncat dan pungli tersebut adalah warga sekitar persimpangan rel kereta api. Arman, salah seorang sopir truk kepada kru koran ini, Rabu (3/2), menyebutkan sindikat bajing loncat dan pungli bekerja sama antara satu dengan lainnya. “Kalau nggak dipungli, barang yang kita bawa pasti kena bajing.

Kalau nggak dibajing, pasti kena pungli. Sepertinya maju kena, mundur kena. Tapi anehnya, tak pernah dirazia polisi di simpang rel kereta api sini. Kalaupun ada, cuma sekali-sekali,” ungkapnya. Lebih lanjut dikemukakannya, bila mereka tidak memberikan apa yang diminta pelaku pungli, maka alamat truk mereka akan jadi sasaran.

“Kalau pungli tak dikasih, kaca truk dilempar dan dipecahkan. Mau nggak mau, terpaksa kita kasih juga. Yang seperti ini sudah sejak lama. Kami berharap ini jadi perhatian polisi, khususnya Polsek Medan Labuhan. Minimal setiap hari ada polisi yang berjaga di sini,” pintanya.(nik)

Sumber

================================================================================================================

Medan, khususnya, Sumatera utara umumnya, selalu identik dgn pungli, peras, tikam, rudapaksa, bunuh

Bisa dikatakan hal2 tsb adalah 4 sehat 5 sempurna nya penghuni kerajaaan Shah sumatera utara, alias MAKANAN SEHARI HARI

Masih percaya ada yang namanya "ulama" maupun "polisi" di tanah SUMUT ? masih ?

www.change.org/p/jokowi-save-medan-city-north-sumatra-indonesia