- Beranda
- Komunitas
- News
- Tribunnews.com
Staf Khusus KSP Sesalkan Pernyataan Politikus Demokrat Soal Demo Di Rumah SBY
TS
tribunnews.com
Staf Khusus KSP Sesalkan Pernyataan Politikus Demokrat Soal Demo Di Rumah SBY
[img][/img]
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan, Chrisma Albandjar menyesalkan Pernyataan Pers dari Saudara Rachland Nashidik Juru Bicara DPP Partai Demokrat mengenai adanya demonstrasi di rumah Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Karena menurut Chrisma Albanjar pernyataan Rachland Nashidik tersebut memberi kesan seolah-olah ada hubungan antar kehadiran Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki di acara Jambore Mahasiswa Indonesia dan demo di depan kediaman mantan Presiden SBY.
"Kehadiran Kepala Staf Kepresidenan di acara Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia di Bumi Perkemahan Cibubur pada tanggal 5 Februari 2017 adalah atas undangan Panitia Jambore," tegas Chrisma Albandjar dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (6/2/2017).
Pada acara tersebut, lanjut Chrisma Albandjar, Teten Masduki menyampaikan materi mengenai menjaga NKRI. Yakni untuk menjaga NKRI harus terus menjaga toleransi terhadap keberagaman sesama warga.
Selain toleransi, semua warga di Indonesia harus merasakan Pembangunan, dari Jawa sentris ke Indonesia sentris, termasuk mereka yang di daerah terpencil, perbatasan dan pulau terdepan.
Kemudian harus punya kemampuan kompetisi dalam persaingan dalam menarik mendapatkan investasi, perdagangan dan pasar tenaga kerja.
Karena itu peningkatan pendidikan, pembangunan infrastruktur dan kemudahan usaha harus dilakukan.
Selain itu kita, kata dia, harus menyelesaikan masalah kesenjangan ekonomi dan sosial dengan mendapatkan akses yang sama terhadap hasil pembangunan termasuk akses terhadap informasi, permodalan dan lahan, pendidikan dan pelayanan kesehatan.
Dalam sesi dialog, mahasiswa menyampaikan kritik kepada Pemerintah ttg transparansi dana desa, HAM masa lalu, masalah investasi asing, Papua, masalah listrik dan pendidikan.
Dalam kesempatan itu, Teten mengajak mahasiswa untuk turun ke desa guna memastikan program-program di desa berjalan dengan baik untuk kemajuan desa.
"Kepala Staf Kepresidenan hadir sebagai narasumber tunggal pada sesi pagi hari tersebut," jelas Chrisma Albandjar.
Ditempat berbeda Kepala Staf Presiden Teten Masduki membantah pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat SBY yang bercuit di twitter bahwa ada pihak tertentu berupaya mengerahkan massa untuk berunjuk rasa di kediamannya dalam acara Jambore Mahasiswa di Cibubur, kemain.
"Enggak ada itu," ujar Teten di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/2/2017).
Teten mengaku menghadiri acara jambore mahasiswa tersebut.
Materi yang disampaikan di acara jambore mahasiswa itu seputar pencapaian 2 tahun pemerintahan.
"Ya biasa yang dimasalahkan mahasiswa ketika dialog itu banyak mengenai dana desa, pemberantasan korupsi, HAM, agraria dan sebagainya. Dialog gitu saja," tutur Teten.
Selain itu, Teten juga mengatakan ada pembahasan mengenai NKRI yang menekankan agar saling mengedepankan sikap toleransi antarsuku, ras dan agama.
"Jangan kita sekali-kali menganulir, meniadakan keberagaman ini. Kalau dihilangkan, kita akan ada konflik horizontal, kita gagal jadi negara maju. Sibuk berkelahi sesama saudara, lupa membangun, tidak punya kesempatan membangun inovasi, hasil pembangunan mungki mengalami kerusakan, kemandegan," kata Teten.
Kata Rachland Nashidik
Rachland Nashidik, mengaku sempat bertemu ratusan mahasiswa yang menggeruduk dan berunjuk rasa di depan rumah mantan Presiden SBY di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2017) sekitar pukul 14.30 WIB.
Rachland menduga aksi massa mahasiswa diarahkan pihak tertentu.
"Saya juga menyesalkan adik-adik mahasiswa tadi itu dibawa ke mari oleh segelintir orang, tanpa sepengetahuan mereka sendiri," kata Rachland di depan rumah SBY pasca-kejadian.
Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2...o-di-rumah-sby
---
Baca Juga :
- Polisi Bubarkan Paksa Demo Mahasiswa di Rumah SBY
- Tidak Jaga Rumah SBY, Demokrat Nilai Polri Tidak Netral
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan, Chrisma Albandjar menyesalkan Pernyataan Pers dari Saudara Rachland Nashidik Juru Bicara DPP Partai Demokrat mengenai adanya demonstrasi di rumah Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Karena menurut Chrisma Albanjar pernyataan Rachland Nashidik tersebut memberi kesan seolah-olah ada hubungan antar kehadiran Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki di acara Jambore Mahasiswa Indonesia dan demo di depan kediaman mantan Presiden SBY.
"Kehadiran Kepala Staf Kepresidenan di acara Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia di Bumi Perkemahan Cibubur pada tanggal 5 Februari 2017 adalah atas undangan Panitia Jambore," tegas Chrisma Albandjar dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (6/2/2017).
Pada acara tersebut, lanjut Chrisma Albandjar, Teten Masduki menyampaikan materi mengenai menjaga NKRI. Yakni untuk menjaga NKRI harus terus menjaga toleransi terhadap keberagaman sesama warga.
Selain toleransi, semua warga di Indonesia harus merasakan Pembangunan, dari Jawa sentris ke Indonesia sentris, termasuk mereka yang di daerah terpencil, perbatasan dan pulau terdepan.
Kemudian harus punya kemampuan kompetisi dalam persaingan dalam menarik mendapatkan investasi, perdagangan dan pasar tenaga kerja.
Karena itu peningkatan pendidikan, pembangunan infrastruktur dan kemudahan usaha harus dilakukan.
Selain itu kita, kata dia, harus menyelesaikan masalah kesenjangan ekonomi dan sosial dengan mendapatkan akses yang sama terhadap hasil pembangunan termasuk akses terhadap informasi, permodalan dan lahan, pendidikan dan pelayanan kesehatan.
Dalam sesi dialog, mahasiswa menyampaikan kritik kepada Pemerintah ttg transparansi dana desa, HAM masa lalu, masalah investasi asing, Papua, masalah listrik dan pendidikan.
Dalam kesempatan itu, Teten mengajak mahasiswa untuk turun ke desa guna memastikan program-program di desa berjalan dengan baik untuk kemajuan desa.
"Kepala Staf Kepresidenan hadir sebagai narasumber tunggal pada sesi pagi hari tersebut," jelas Chrisma Albandjar.
Ditempat berbeda Kepala Staf Presiden Teten Masduki membantah pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat SBY yang bercuit di twitter bahwa ada pihak tertentu berupaya mengerahkan massa untuk berunjuk rasa di kediamannya dalam acara Jambore Mahasiswa di Cibubur, kemain.
"Enggak ada itu," ujar Teten di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/2/2017).
Teten mengaku menghadiri acara jambore mahasiswa tersebut.
Materi yang disampaikan di acara jambore mahasiswa itu seputar pencapaian 2 tahun pemerintahan.
"Ya biasa yang dimasalahkan mahasiswa ketika dialog itu banyak mengenai dana desa, pemberantasan korupsi, HAM, agraria dan sebagainya. Dialog gitu saja," tutur Teten.
Selain itu, Teten juga mengatakan ada pembahasan mengenai NKRI yang menekankan agar saling mengedepankan sikap toleransi antarsuku, ras dan agama.
"Jangan kita sekali-kali menganulir, meniadakan keberagaman ini. Kalau dihilangkan, kita akan ada konflik horizontal, kita gagal jadi negara maju. Sibuk berkelahi sesama saudara, lupa membangun, tidak punya kesempatan membangun inovasi, hasil pembangunan mungki mengalami kerusakan, kemandegan," kata Teten.
Kata Rachland Nashidik
Rachland Nashidik, mengaku sempat bertemu ratusan mahasiswa yang menggeruduk dan berunjuk rasa di depan rumah mantan Presiden SBY di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2017) sekitar pukul 14.30 WIB.
Rachland menduga aksi massa mahasiswa diarahkan pihak tertentu.
"Saya juga menyesalkan adik-adik mahasiswa tadi itu dibawa ke mari oleh segelintir orang, tanpa sepengetahuan mereka sendiri," kata Rachland di depan rumah SBY pasca-kejadian.
Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2...o-di-rumah-sby
---
Baca Juga :
- Polisi Bubarkan Paksa Demo Mahasiswa di Rumah SBY
- Tidak Jaga Rumah SBY, Demokrat Nilai Polri Tidak Netral
0
306
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan