Nah ini dia nih, kita mulai dari ‘The Beginning of Everything’.
Seperti yang agan semua tahu, Big Bang adalah suatu ledakan Supermassive (mungkin harusnya hypermassive kali ya) yang mengawali segalanya gan (mengawali ane, agan, dan semesta kita ). Jadi konsep sederhananya begini gan (penjelasannya tetep ada kok gan tenang ), suatu konsep Cosmological dimana semua yang ada di Universe ini dahulunya tergabung, menjadi satu atau Singularity, sebelum akhirnya meledak dan kemudian meluas (Expanding) menjadi semesta yang kita ketahui sekarang.

Kita mulai penjelasan dari awal dulu gan, konsep Singularity. Singularity adalah suatu konsep dimana suatu benda (atau mungkin lebih enak objek nyebutnya) memiliki kekuatan gravitasi yang ternilai tidak terbatas (sebenernya finitetetapi saking besarnya sering dianggap tidka terbatas). Hal ini juga yang ada pada Blackhole gan. Lah kok sama? Bedanya kalo singularity blackhole terbuat dari masa bintang yang meledak (supernova atau hypernova) kalau singularity nya big bang dari masa satu Universe.

Jadi intinya agan bisa bayangin massa seluruh semesta ini (yang bahkan bumi aja cuma debunya) dipadatkan menjadi hanya seukuran kelereng! Tentu benda dengan densitas (baik masa dan energi) sangaaaat besar tersebut memiliki temperatur yang sangat tinggi (sampai suatu limit dikenal dengan Planck Temperature) dan juga panjang gelombang yang dipancarkan energi tersebut sangat pendek (dikenal dengan Planck Length). Di objek ini semua hukum fisika ngga ada yang kerja gan (Violating the Physics Law)(bahkan saking ekstremnya belum ada benda subatomic, semuanya masih kacau tidak ada yang bisa dijelaskan). Nyaris tidak ada partikel yang mampu melewati objek awal ini, bahkan cahaya. Darimana kita tahu kalau ini pernah ada? Perkenalkan neutrinos, materi yang geraknya tidak bisa ditahan hampir oleh apapun. (kalau mau tahu neutrinos lebih lanjut, bisa baca literatur kok gan di mbah gugel)

Kemudian seketika benda yang sepadat dan sepanas itu meledakkan dirinya dalam ledakan terbesar yang umat manusia pernah temukan. Dari ledakan itu Universeini mulai memuai. Objek yang tadinya sangat padat dan panas, perlahan lahan meluas dan mendingin. Atom sekarang dapat terbentuk karena suhu yang sudah tidak ekstrem lagi. Barulah Universe memulai perjalanan sesungguhnya dari sini.

Yap memang sulit untuk dinalar penemuan ini. Dengan ukuran sebesar ini, untuk apa semesta ini meluas dan kenapa bisa begitu? Alasan selalu menjadi yang tersulit, manusia mungkin bisa menemukan suatu fenomena, tapi untuk mencari alasan dibaliknya, itu cerita yang berbeda. Tapi sebelumnya pertanyaan paling mendasar dari semua, darimana kita tahu ini terjadi. Perkenalkan, Edward Hubble.

1929, Hubble mengamati bahwa dengan menggunakan teleskop dan juga peta galaksi yang berumur jauh lebih tua (peta bintang gan), ada sesuatu yang aneh. Jarak satu bintang ke bintang yang lain dan juga galaksi ke galaksi lain terlihat menjauh.Penemuan bersejarah ini menimbulkan satu konklusi bagi Modern Cosmology. Expansion of Universe. Penemuan ini seakan menjadi gebrakan baru bagi Physical Cosmology. Lalu barulah di tahun 2011, pemenang nobel kala itu, berhasil mengemukakan suatu teori yang disepakati forum ilmiah dunia bahwa semesta ini meluas dengan suatu percepatan.

Kita sudah tahu bahwa Universeini meluas dan dengan kecepatan yang meningkat. Tapi kenapa bisa begitu? Untuk mengetahui jawabannya kita perlu sedikit mundur ke dekade 1930 dan 40-an karena suatu penemuan konsep. Suatu konsep yang dapat menjawab pertanyaan di atas dan merupakan konsep revolusiener bagi Cosmology.
Pembahasan berikutnya, inilah Dark Matter dan Dark Energy.

Dark Matterdan Dark Energy adalah suatu konsep yang diutarakan oleh Fritz Zwicky untuk menjelaskan semua anomali yang terjadi di semesta ini (salah satunya untuk menjawab pertanyaan di atas gan). Untuk agan ketahui Dark Matter dan Dark Energy adalah istilah dan keduanya adalah hal yang berbeda. Kata dark digunakan karena saking kompleksnya, kita masih belum tahu apa itu sebenernya (intinya dark itu artinya belum tercerahkan lah gan ). Mari kita bahas satu satu gan (tambah kagum sama ciptaan tuhan kan gan ).

Oke pertama Dark Matter. Emang apaan sih itu benda gan? Hehe jadi gini gan. Agan tau kan kalo semakin besar diameter orbit suatu planet, maka semakin pelan kecepatannya (kayak neptunus yang kecepatan revolusinya lebih lambat dari merkurius gan). Nah tapi ada anomali lagi nih (banyak banget ya anomalinya wkwk), bintang yang berada di tepi galaksi memiliki kecepatan revolusi yang relatif sama dengan bintang yang ada di dekat pusat galaksi (Hehe bisa bayangin kan gan). Nah dari situ diketemukan bahwa ada sesuatu yang memberikan gaya tarik terhadap bintang di tepi galaksi itu supaya punya kecepatan yang sama. Nah dari situlah diketemukan bahwa diantara galaksi, ada suatu unsur yang massanya sangat besar (50 kali dari galaksi itu sendiri) dan disebut sebagai Dark Matter.

Itu dia gan penjelasan Dark Mattersama Dark Energy. Jadi sekarang lengkap deh gan pengetahuan agan tentang penyusun dasar Universe ini. Ada Original Matter (yang tergabung dalam Visible Universe), Neutrinos (hehe ini baca literatur sendiri ya gan soalnya ceritanya kepisah ), Dark Matter, dan Dark Energy. Bandingkan kita dengan semua ciptaan tuhan tersebut, masihkah kita bisa congkak?

Hehe sampailah sang semesta berumur (ya kurang lebih) 13,8 Milyar Tahun (untuk lebih tepatnya 13.799 ± 0.021 Milyar Tahun).Hehe kalo dipikir pikir tua banget ya gan, bandingin aja umur bumi yang Cuma 4,5 Milyar Tahun (perhitungan Decaying Uranium ke Timbal). Waktu ini terhitung sejak detik pertama ledakan big bang terjadi (wkwk ketelitian kalkulasinya ngga sampai detik juga sih gan). Selama kurun waktu itu banak sekali yang terjadi. Kelahiran dan kematian bintang seakan seperti peristiwa yang terjadi setiap saat. mulai dari Nova, Supernova (yang ledakan bintang ini bisa bikin Black Hole (Singularity yang diatas tadi gan), bahkan Hypernova. Planet mengitari bintang, bintang mengitari galaksi, galaksi tergabung dalam suatu superkluster (oh iya, galaksi bima sakti kita termasuk dalam Superkluster Virgo loh gan ), dan akhirnya tergabung dengan banyak superkluster membentuk Observable Universe.

Bagaimana cara kita tahu umur semesta yang sekarang kita tinggali ini? Karena kita udah belajar banyak banget sebelumnya, ini terasa kayak pertanyaan mudah (sombong banget, padahal perhitungan benernya rumit banget nget nget wkwk). Karena kita tahu, bahwa universe ini meluas dengan kecepatan tertentu yang terdefinisi, kita bisa tarik kembali jalannya untuk mengukur seberapa waktu yang dibutuhkan untuk universe berukuran seperti saat ini (kayak nyari waktu pake jarak dan kecepatan lah gan. Fisika SMP. Tapi ya lebih rumit ‘dikit’ gan ). Sebenernya ada metode lain untuk mengetahui umur semesta ini, mulai dari pengukuran radiasi gelombang mikro, Cuma ngga usah dibahas gan (enek gan wkwk bisa bikin puyeng 2 minggu).

Dan di akhir, Physical Cosmologist ini, Universe kita ini, menunggu untuk digali lebih jauh. Apa yang ada di luar Observable Universe? Masih Misteri. Manusia dengan senjata berupa rasa ingin tahu, mencoba untuk menjelajah apa yang dulu tidak pernah terbesit akan suatu keberadaan objek semegah ini. Banyak spekulasi kalo Observable Universe(yang baru teramati) itu cuma bagian dari 1/250 Universe itu sendiri (ngga kebayang lagi )