- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
(Bukan Pilkada) PWNU Jawa Timur Dukung Rencana Sertifikasi Khatib Jumat


TS
khayalan
(Bukan Pilkada) PWNU Jawa Timur Dukung Rencana Sertifikasi Khatib Jumat
detikcomSurabaya - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mendukung rencana sertifikasi pengkhutbah salat Jumat. Hal itu, untuk meminimalisir pengkhutbah yang menyimpang dari keabsahan salat Jumat."Memang sekarang banyak khatib-khatib yang menyimpang daripada tujuan khutbah pada saat salat Jumat," kata Ketua PWNU Jatim KH Moh Hasan Mutawakil Allallah kepada wartawan di Gedung PWNU, Jalan Masjid Al Akbar, Surabaya, Jumat (3/2/2017).
Ia menambahkan, pendataan terhadap khatib-khatib yang dilakukan kepolisian itu tidak ada salahnya, demi menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat tetap kondusif khususnya di Jawa Timur.
"Saya menyampaikan ada kerisauan dari para kiai-kiai, pimpinan pesantren, karena dikait-kaitkan dengan apa yang pernah terjadi di masa partai komunis dulu," ujarnya."Beliau (Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin) menjawab bahwa itu plintiran.
Tidak ada pendataan kiai-kiai, tapi polisi hanya memediasi untuk sertifikasi para khatib Jumat," katanya."Itu bagus, nggak apa-apa. Karena jujur saja, ada gerakan-gerakan mulai dari masjid ke masjid, yang mengancam pilar-pilar kebangsaan. Mungkin mereka meniru Presiden Turki Erdogan, kan mulai dari masjid ke masjid. Tapi ini beda nawaitunya, beda gerakannya beda tujuannya," jelasnya.
Ia menambahkan, tindakan kepolisian tidak salah polisi karena melakukan kewajiban menjaga keamanan ketertiban masyarakat, memperkokoh pilar-pilar kebangsaan."Perlu diingat bahwa bukan polisi yang merekrut, tapi membantu ulama, para kiai, tokoh agama mensertifikasi, agar supaya penyampaian khutbahnya tidak menyimpang dari substansi keabsahan salat Jumat," kata pengasuh Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo itu.
"Pak Kapolda sudah bertemu dengan para kiai Madura dan tapal kuda, sudah mengklarifikasi. Kepada saya juga demikian. Insya Allah kita akan bekerjasama. Polisi tidak sendiri, kami akan mengajak warga NU dan Muhammadiyah melaksanakn rencana program yang dilaksanakan kepolisian," pungkasnya. (roi/nkn)
https://m.detik.com/news/berita/d-34...i-khatib-jumat
Ia menambahkan, pendataan terhadap khatib-khatib yang dilakukan kepolisian itu tidak ada salahnya, demi menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat tetap kondusif khususnya di Jawa Timur.
"Saya menyampaikan ada kerisauan dari para kiai-kiai, pimpinan pesantren, karena dikait-kaitkan dengan apa yang pernah terjadi di masa partai komunis dulu," ujarnya."Beliau (Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin) menjawab bahwa itu plintiran.
Tidak ada pendataan kiai-kiai, tapi polisi hanya memediasi untuk sertifikasi para khatib Jumat," katanya."Itu bagus, nggak apa-apa. Karena jujur saja, ada gerakan-gerakan mulai dari masjid ke masjid, yang mengancam pilar-pilar kebangsaan. Mungkin mereka meniru Presiden Turki Erdogan, kan mulai dari masjid ke masjid. Tapi ini beda nawaitunya, beda gerakannya beda tujuannya," jelasnya.
Ia menambahkan, tindakan kepolisian tidak salah polisi karena melakukan kewajiban menjaga keamanan ketertiban masyarakat, memperkokoh pilar-pilar kebangsaan."Perlu diingat bahwa bukan polisi yang merekrut, tapi membantu ulama, para kiai, tokoh agama mensertifikasi, agar supaya penyampaian khutbahnya tidak menyimpang dari substansi keabsahan salat Jumat," kata pengasuh Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo itu.
"Pak Kapolda sudah bertemu dengan para kiai Madura dan tapal kuda, sudah mengklarifikasi. Kepada saya juga demikian. Insya Allah kita akan bekerjasama. Polisi tidak sendiri, kami akan mengajak warga NU dan Muhammadiyah melaksanakn rencana program yang dilaksanakan kepolisian," pungkasnya. (roi/nkn)
https://m.detik.com/news/berita/d-34...i-khatib-jumat


tien212700 memberi reputasi
1
2.1K
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan