- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mutasi Polri, Kadensus Diganti hingga Pembentukan Direktorat Siber


TS
InRealLife
Mutasi Polri, Kadensus Diganti hingga Pembentukan Direktorat Siber
https://news.detik.com/berita/d-3413...rektorat-siber

Profil Ka Densus 88 yang baru, Brigjen H M Syafii:
https://id.wikipedia.org/wiki/M_Syafii

Quote:
Jumat 03 Feb 2017, 20:06 WIB
Mutasi Polri, Kadensus Diganti hingga Pembentukan Direktorat Siber
Bartanius Dony, Kartika S Tarigan - detikNews
Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian kembali melakukan mutasi di jajarannya. Salah satunya terbentuknya direktorat baru di Bareskrim Polri, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber).
Dalam salinan surat telegram Kapolri nomor ST/261/II/2017, Jumat (3/2/2017), Dirtipidsiber akan dipimpin oleh Kombes Mohammad Fadil Imran. Fadil sebelumnya Wakil Direktur Tindak Pidana Khusus.
Divisi Humas Polri juga akan memiliki biro baru, yaitu Biro Multimedia. Jabatan Kepala Biro Multimedia Divisi Humas Polri ini akan dijabat oleh Brigjen Pol Yan Fitri Halimansyah.
Selain itu, pergantian juga terjadi di sejumlah posisi. Wakapolda Jawa Tengah yang sebelumnya dijabat oleh Brigjen Firli, akan diganti oleh Brigjen Indrajit yang saat ini menjabat Wakakorlantas Polri.
Brigjen Firli akan menjabat Kapolda Nusa Tenggara Barat menggantikan Brigjen Umar Septono yang digeser jadi Kakorsabhara Baharkam Polri.
Sementara itu, kursi jabatan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri yang sebelumnya dijabat Irjen I Ketut Untung Yoga akan dipegang oleh Irjen Saiful Maltha. I Ketut Untung Yoga diangkat menjadi Wakalemdiklat Polri.
Sementara itu, posisi Kepala Densus 88 Antiteror akan diisi oleh Brigjen Muhammad Syafii menggantikan Brigjen Pol Eddy Hartono. Lalu, Wakapolda Bengkulu akan dijabat Kombes Agus Kurniady yang sebelumnya menjabat Wadirtipidum Bareskrim Polri. Posisi Wadirtipidum Bareskrim Polri akan diisi Kombes R.Z Panca Putra.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan mutasi sejumlah perwira tinggi dan menengah tersebut merupakan kebutuhan organisasi.
"Ini bagian dari kebutuhan organisasi dan penyegaran bagi suatu organisasi, suatu unit kerja," kata Martinus di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan hari ini.
Martinus juga menjelaskan tentang pembentukan 2 unit kerja baru di tubuh Polri.
"Ada 2 unit yang sudah terbentuk, pertama Biro Multimedia Divisi Humas Polri, dan yang kedua Direktorat Tindak Tidana Siber Bareskrim Polri. 2 unit kerja ini memiliki tugas dan tanggung jawab berbeda. Untuk Direktorat Tindak Pidana Cyber ini memiliki tugas yang berkaitan dengan penegakan hukum," papar Martinus.
(brt/idh)
Mutasi Polri, Kadensus Diganti hingga Pembentukan Direktorat Siber
Bartanius Dony, Kartika S Tarigan - detikNews
Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian kembali melakukan mutasi di jajarannya. Salah satunya terbentuknya direktorat baru di Bareskrim Polri, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber).
Dalam salinan surat telegram Kapolri nomor ST/261/II/2017, Jumat (3/2/2017), Dirtipidsiber akan dipimpin oleh Kombes Mohammad Fadil Imran. Fadil sebelumnya Wakil Direktur Tindak Pidana Khusus.
Divisi Humas Polri juga akan memiliki biro baru, yaitu Biro Multimedia. Jabatan Kepala Biro Multimedia Divisi Humas Polri ini akan dijabat oleh Brigjen Pol Yan Fitri Halimansyah.
Selain itu, pergantian juga terjadi di sejumlah posisi. Wakapolda Jawa Tengah yang sebelumnya dijabat oleh Brigjen Firli, akan diganti oleh Brigjen Indrajit yang saat ini menjabat Wakakorlantas Polri.
Brigjen Firli akan menjabat Kapolda Nusa Tenggara Barat menggantikan Brigjen Umar Septono yang digeser jadi Kakorsabhara Baharkam Polri.
Sementara itu, kursi jabatan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri yang sebelumnya dijabat Irjen I Ketut Untung Yoga akan dipegang oleh Irjen Saiful Maltha. I Ketut Untung Yoga diangkat menjadi Wakalemdiklat Polri.
Sementara itu, posisi Kepala Densus 88 Antiteror akan diisi oleh Brigjen Muhammad Syafii menggantikan Brigjen Pol Eddy Hartono. Lalu, Wakapolda Bengkulu akan dijabat Kombes Agus Kurniady yang sebelumnya menjabat Wadirtipidum Bareskrim Polri. Posisi Wadirtipidum Bareskrim Polri akan diisi Kombes R.Z Panca Putra.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan mutasi sejumlah perwira tinggi dan menengah tersebut merupakan kebutuhan organisasi.
"Ini bagian dari kebutuhan organisasi dan penyegaran bagi suatu organisasi, suatu unit kerja," kata Martinus di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan hari ini.
Martinus juga menjelaskan tentang pembentukan 2 unit kerja baru di tubuh Polri.
"Ada 2 unit yang sudah terbentuk, pertama Biro Multimedia Divisi Humas Polri, dan yang kedua Direktorat Tindak Tidana Siber Bareskrim Polri. 2 unit kerja ini memiliki tugas dan tanggung jawab berbeda. Untuk Direktorat Tindak Pidana Cyber ini memiliki tugas yang berkaitan dengan penegakan hukum," papar Martinus.
(brt/idh)
Profil Ka Densus 88 yang baru, Brigjen H M Syafii:
https://id.wikipedia.org/wiki/M_Syafii
Quote:
Brigjen. Pol. Drs. H. M Syafii, S.H. (lahir Mei 1962) adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak April 2015 mengemban amanat sebagai Direktur Penindakan BNPT.
Syafii, lulusan Akpol 1988 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang satu ini adalah Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror Badan Reserse Kriminal Polri.
Syafii termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim, yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005[1]. Ia mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Sutanto bersama dengan para kompatriotnya, Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, Idham Azis, serta Rycko Amelza Dahniel, dkk.
Karier
Penangkapan Tommy Soeharto
Karier Syafei dalam kepolisian cepat melesat berkat prestasi yang dicapainya. Tahun 2001, Syafii yang merupakan anggota Tim Kobra dan perwira lainnya berhasil menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, putra (mantan) Presiden Soeharto. Berkat sukses menangkap Tommy, Syafei termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa[2].
Penangkapan Imam Samudra
Syafei juga termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Ditserse Polda Metro Jaya, yang menangkap teroris Imam Samudra di Pelabuhan Merak, Banten, 21 November 2002.
Penangkapan Dr Azhari
Syafei pula termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Polda Metro Jaya, yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005[3].
Riwayat Jabatan
Kasatserse Antiteror dan Bom Ditserse Polda Metro Jaya
Kanit V Dit I/Kamtranas Bareskrim Polri
Kapolres Metro Tangerang Kota
Wakadensus 88/Anti Teror Polri (2009)
Kadensus 88/Anti Teror Polri (2010)
Direktur Penindakan BNPT (2015)
Kasus Menonjol yang Ditangani
Pembunuhan hakim agung Safiudin Kartasasmita, Jakarta (2001)
Bom Bali II (2005)
Syafii, lulusan Akpol 1988 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang satu ini adalah Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror Badan Reserse Kriminal Polri.
Syafii termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim, yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005[1]. Ia mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Sutanto bersama dengan para kompatriotnya, Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, Idham Azis, serta Rycko Amelza Dahniel, dkk.
Karier
Penangkapan Tommy Soeharto
Karier Syafei dalam kepolisian cepat melesat berkat prestasi yang dicapainya. Tahun 2001, Syafii yang merupakan anggota Tim Kobra dan perwira lainnya berhasil menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, putra (mantan) Presiden Soeharto. Berkat sukses menangkap Tommy, Syafei termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa[2].
Penangkapan Imam Samudra
Syafei juga termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Ditserse Polda Metro Jaya, yang menangkap teroris Imam Samudra di Pelabuhan Merak, Banten, 21 November 2002.
Penangkapan Dr Azhari
Syafei pula termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Polda Metro Jaya, yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005[3].
Riwayat Jabatan
Kasatserse Antiteror dan Bom Ditserse Polda Metro Jaya
Kanit V Dit I/Kamtranas Bareskrim Polri
Kapolres Metro Tangerang Kota
Wakadensus 88/Anti Teror Polri (2009)
Kadensus 88/Anti Teror Polri (2010)
Direktur Penindakan BNPT (2015)
Kasus Menonjol yang Ditangani
Pembunuhan hakim agung Safiudin Kartasasmita, Jakarta (2001)
Bom Bali II (2005)
0
3.7K
Kutip
2
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan