- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Istana minta SBY sebut siapa yang halangi dia ketemu Jokowi


TS
aghilfath
Istana minta SBY sebut siapa yang halangi dia ketemu Jokowi
Spoiler for Istana minta SBY sebut siapa yang halangi dia ketemu Jokowi:

Quote:
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menuding ada pihak yang menghalangi dirinya bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Padahal, SBY meyakini Jokowi ingin bertemu dengan dirinya.
Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi meminta ada baiknya SBY membuka siapa pihak yang ia tuding menghalangi melakukan pertemuan dengan Jokowi. Johan menilai di era keterbukaan seperti saat ini ada baiknya hal itu dibuka tanpa perlu ditutup-tutupi.
"Sekarang ini kan era terbuka saya menyarankan kepada Pak SBY gitu disebut saja siapa gitu yang dimaksud menghalang-halangi. Setahu saya tidak ada," kata Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/2).
Johan menegaskan, apabila Presiden Jokowi ingin melakukan pertemuan, tidak ada satu pun pihak yang mampu menghalangi-halangi Kepala Negara.
"Presiden tidak bisa kalau sudah memutuskan untuk bertemu misalnya kemudian ada yang menghalang-halangi, saya kira mungkin salah informasi, saya tidak tahu," ujarnya.
Johan menambahkan, Presiden Jokowi telah berulang-ulang kali menyampaikan bahwa pertemuan dengan SBY hanya tinggal menunggu waktu asalkan ada permintaan resmi melalui Menteri Sekretaris Negara. Johan menyatakan pertemuan antara SBY dan Jokowi jangan dianggap seolah-olah keduanya ada masalah. Apabila pertemuan keduanya terjadi, itu hanyalah pertemuan biasa.
"Saya sampaikan juga pertemuan Pak SBY dan Pak Jokowi itu jangan dalam konteks ada persoalan. Ya bertemu saja, keduanya tidak pernah ada persoalan secara personal," ujarnya.
Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi meminta ada baiknya SBY membuka siapa pihak yang ia tuding menghalangi melakukan pertemuan dengan Jokowi. Johan menilai di era keterbukaan seperti saat ini ada baiknya hal itu dibuka tanpa perlu ditutup-tutupi.
"Sekarang ini kan era terbuka saya menyarankan kepada Pak SBY gitu disebut saja siapa gitu yang dimaksud menghalang-halangi. Setahu saya tidak ada," kata Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/2).
Johan menegaskan, apabila Presiden Jokowi ingin melakukan pertemuan, tidak ada satu pun pihak yang mampu menghalangi-halangi Kepala Negara.
"Presiden tidak bisa kalau sudah memutuskan untuk bertemu misalnya kemudian ada yang menghalang-halangi, saya kira mungkin salah informasi, saya tidak tahu," ujarnya.
Johan menambahkan, Presiden Jokowi telah berulang-ulang kali menyampaikan bahwa pertemuan dengan SBY hanya tinggal menunggu waktu asalkan ada permintaan resmi melalui Menteri Sekretaris Negara. Johan menyatakan pertemuan antara SBY dan Jokowi jangan dianggap seolah-olah keduanya ada masalah. Apabila pertemuan keduanya terjadi, itu hanyalah pertemuan biasa.
"Saya sampaikan juga pertemuan Pak SBY dan Pak Jokowi itu jangan dalam konteks ada persoalan. Ya bertemu saja, keduanya tidak pernah ada persoalan secara personal," ujarnya.
Spoiler for Kapan Jokowi Mau Blak-blakan dengan SBY?:
Danu Damarjati, Nathania Riris Michico - detikNews
Kapan Jokowi Mau Blak-blakan dengan SBY?

Foto: Agung Pambudhy
Quote:
Jakarta - Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono () ingin blak-blakan dengan Presiden Jokowi. Kapan Jokowi mau blak-blakan dengan Ketum PD itu?
Dalam konferensi pers di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (1/2) kemarin. SBY menuturkan keinginannya untuk blak-blakan dengan Presiden Jokowi. SBY merasa perlu saling terbuka dengan Jokowi karena banyak isu miring diarahkan kepadanya.
"Sayang sekali saya belum berkesempatan bertemu Presiden Jokowi. Kalau bisa bertemu, saya ingin bicara dengan beliau blak-blakan siapa yang beri info intelijen kepada beliau, aksi 411, menunggangi, pemboman, dan urusan makar. Saya ingin melakukan klarifikasi secara baik, dengan niat dan tujuan yang baik supaya tidak menyimpan, baik saya dan Pak Jokowi, prasangka, praduga, perasaan enak-tidak enak, dan saling curiga," papar SBY dalam konferensi pers tersebut
SBY menuturkan ada sejumlah sumber yang mengatakan kepadanya bahwa Jokowi ingin bertemu. Namun ada orang di ring satu Jokowi yang melarang pertemuan itu. Karena itu pertemuan dua sahabat itu tak kunjung kesampaian.
"Hebat juga yang bisa larang presiden bertemu sahabatnya yang juga mantan presiden," kata SBY.
Lebih memantapkan keinginannya untuk blak-blakan, SBY mengutip pernyataan Presiden RI pertama, Sukarno. "Bung Karno mengatakan ini dadaku, mana dadamu. Artinya, ayolah supaya tidak mudah kita saling memfitnah, tidak mudah kita saling menjatuhkan," tegasnya.
Presiden Jokowi pun menyambut pernyataan SBY itu. Namun Jokowi belum mau bicara kapan waktu tepatnya dia bersedia bertemu SBY.
"Bolak-balik kan dibilang (ke wartawan, --red). Waktunya akan diatur, tetapi kalau ada permintaan," kata Jokowi kepada wartawan seusai pembukaan Konferensi Forum Rektor Indonesia 2017 di Jakarta Convention Center, Jl Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (2/2/2017).
Jokowi juga merespons pernyataan SBY yang merasa disadap. Jokowi menolak dirinya dikaitkan bola panas soal percakapan SBY dan Ketua MUI Ma'ruf Amin yang mengemuka di sidang kasus penistaan agama.
"Lah kok 'barangnya' dikirim ke saya, ya nggak ada hubungannya," kata Jokowi kepada wartawan seusai pembukaan Konferensi Forum Rektor Indonesia 2017 di Jakarta Convention Center, Jl Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (2/2/2017).
"Begini loh, saya hanya ingin menyampaikan yang kemarin ya. Itu kan isu pengadilan, dan yang bicara itu kan pengacaranya Pak Ahok dan Pak Ahok. Iya nggak? Iya kan. Itu juga isu pengadilan. Tanyakan ke sana yang berbicara. Jangan barangnya dibawa ke saya," sambung Jokowi.
Lalu kapan Jokowi bersedia blak-blakan dengan SBY?
Menurut pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio, keberanian SBY terbuka dan mengajak Jokowi untuk blak-blakan layak dipertimbangkan.
"SBY sudah terbuka dan mengatakan ini dadaku mana dadamu. Jadi ini bukan tantangan tapi justru harapan SBY untuk duduk bersama dan diterima Jokowi sebagai sahabat. SBY memang sudah sangat terbuka dan membuka komunikasi dengan Jokowi. Jadi ini seharusnya disambut oleh Jokowi dengan tangan terbuka untuk menunjukkan sikap kenegarawanan sebagai Presiden," kata Hendri yang juga peneliti lembaga survei KedaiKopi ini kepada wartawan, Kamis (2/2/2017).
Namun paling tidak penjelasan Jokowi dan sejumlah organ pemerintah yang menampik soal penyadapan SBY itu cukup melegakan sang mantan Presiden. "Jokowi yang seolah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk membantah isu penyadapan SBY juga sebenarnya sudah menjawab keresahan SBY. Jadi apa salahnya keduanya bertemu dan saling blak-blakan," pungkas Hendri.
merdeka& detik
Kek ga tau mantan orangnya kek apa, selain baperan juga suka delusi, ga usah dianggaplah, lebih penting terus kerja dan bangun terus Indonesia

Diubah oleh aghilfath 02-02-2017 09:55
0
3.9K
Kutip
48
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan