Dalam diam aku memendam rasa
Tak bisakah kau menjadi diriku dalam semenit saja? Merasakan hal yang sama, membatin dalam kekhawatiran akan menjadi apa hati ini kelak.

Ingin rasanya aku memberontak hebat. Kukatakan "aku mencintaimu,aku menyukaimu,aku rela suka-duka denganmu" hati memaksa, mulut menjadi beku,kaku.

Engkau dulunya aku dambakan, kini sekarang menjadi bumerang buatku. Salahku terlalu mengharapkanmu. Tak pikir panjang tuk memiliki alasan lebih menyukaimu.

Sikapmu memang baik, namun jika kau juga tak menyatakan cinta. Bagaimana aku tau perasaan ku terbalaskan? Memperjuangkan sendiri itu ibarat anak ayam kehilangan induk. Seberapa ia tahan, maka ia bertahan. Jika tidak maka sebaliknya. Ia akan mati.

Dulu bersamamu terasa tenang nan indah. Kau mengingatkan ku jika aku salah, dan kau membenarkannya. Siapa yang tidak terkagum2 melihat sikapmu yang demikian? Tapi sudahlah, hanya anganku saja bisa mendapatkan yang sepertimu. Semoga kau sehat2 saja,doaku.

Terimakasih sudah pernah hadir mewarnai hidupku, bahkan sempat menerangi.
Kini biarkan aku melangkah tanpa harus bersebelahan denganmu, melupakanmu adalah cara terbaik ku. Aku akan pergi jauh dari hidupmu, kan kuanggap seperti biasa saja. Walaupun memang perih.
Jadi, menghindarlah dari kenyataan pahit yg harus kuterima.
Jika kau bertanya mengapa aku begini. Tanyalah pada dirimu sendiri.
Apakah kau sudah benar bersikap demikian kepadaku?
Mengapa kau bersikap baik, padahal niatmu memang tak ingin hidup denganku?

-hatiku bersedih,ternyata kau adalah mimpi terburukku