[
Jakarta, GATRAnews - Tim kuasa hukum terdakwa kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama saling lempar tanggung jawab saat ditanya bukti berupa rekaman percakapan Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin. Rekaman itu dibeberkan tim kuasa hukum Ahok di persidangan, Selasa (1/2) kemarin.

Anggota tim kuasa hukum Sirra Prayuna mengaku tidak tahu soal percakapan antara SBY dan Ma'ruf Amin. Menurutnya, Humprey R Djemat yang lebih tahu soal rekaman itu.

"Kita sedang lakukan pendalaman hal itu, nanti ditanya langsung ke Humprey. Soal itu memang ada komunikasi dengan Ma'ruf dan SBY saat itu, kita sedang dalami, nanti dicek ya," ujar Sirra di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/2) pagi.

Sirra mengaku tidak banyak tahu soal rekaman percakapan SBY dan Ma'ruf Amin. "Saya enggak terlalu ngerti karena begitu banyaknya. Saya cek dulu apakah ada apa tidak, berapa nomornya ada apa enggak," pungkas Sirra.

Pada persidangan di Auditorium Departemen Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa kemarin (31/1/17) tim kuasa hukum Ahok mengklaim punya bukti pembicaraan telepon antara Ma'ruf Amin dengan SBY sebelum keluar fatwa yang menyebut Ahok sebagai penista agama. Kuasa hukum juga menanyakan apakah Ma'ruf pada hari Kamis tanggal 6 Oktober, jam 10.16 WIB, ada menerima telepon dari SBY.

"Di mana SBY menyatakan bahwa ada dua hal pertama tolong terima Agus di kantor PBNU. Kedua, tolong buatkan fatwa mengenai penistaan agama terhadap saudara Ahok. Pada waktu ditanyakan tersebut beliau bilang tidak ada," kata Humphrey dalam perasidangan.Reporter: Abdul Rozak
Editor: Dani Hamdani

Sumber : http://www.gatra.com/fokus-berita/24...by-ma-ruf-amin

---


- Politisasi Ma'ruf Amin, Kubu AHY-Sylvi Kecam Tim Kuasa Hukum Ahok

===================================================================================================

Sekarang saling ngeles , cuuuk!

terdakwa dan pengacaranya, sama-sama seneng bacot guoblok! ;wkwkwk