JAKARTA – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, resmi melaporkan Presidium Komite Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad), Haris Pertama, ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya.
Haris dilaporkan tim kuasa hukum Anies-Sandi atas tuduhan melakukan pencemaran nama baik dan fitnah bahwa Anies Baswedan menerima suap Rp5 miliar. Pelapor membawa sejumlah bukti seperti siaran pers, foto, dan kliping berita di media online.
"Haris Pertama memfitnah Anies menerima dana Rp5 miliar dan dia tidak bisa membuktikan dan kita minta agar polisi memproses dia (Haris)," ujar kuasa hukum Anies-Sandi, Agus Surya Prayotno Otto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (31/1/2017).
Agus menjelaskan, tuduhan tersebut dilakukan Haris saat demo di depan Gedung Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan. Haris diduga menuduh Anies menerima suap sebesar Rp5 miliar dan makelar proyek pada 2012. Tim Anies sendiri sudah membantah tegas tuduhan itu dan menuding.
Sementara Wakil Ketua Media Center Anies-Sandi, Naufal Firman Yursak mengatakan, pihaknya tidak mengenal Haris Pertama. Menurutnya, tuduhan Haris terhadap calon jagoannya sangat menggangu proses pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017.
"Ini jelas gangguan proses pencalonan pak Anis. Yang bersangkutan nulis jangan pilih Anies. Ini fatal dan menurut kami ini orderan," ujarnya.
"2012, Anies bukan pejabat public, tapi Rektor Universitas Paramadina. Kami minta pesta demokrasi secara sehat," tambah Naufal.
Dia menilai tuduhan Haris kepada Anies berbau politis untuk meruntuhkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Anies-Sandi dan bagian dari kampanye hitam. "Ini merusak demokrasi,” ujarnya.

http://news.okezone.com/read/2017/01/31/338/1605815/dituduh-terima-suap-rp5-miliar-anies-sandi-laporkan-presidium-kamerad-ke-polda-metro

Hahaha..ada yg ketakutan ketika popularitas anies naik..
Segitu takutkah..ngahox kalah....