- Beranda
- Komunitas
- Sports
- Liga Italia
Tepatkah Keputusan Roma Datangkan Grenier?


TS
Kaskus Sport
Tepatkah Keputusan Roma Datangkan Grenier?
AS Roma berhasil memperkuat skuat mereka pada bursa transfer musim dingin kali ini. Tim asuhan Luciano Spalletti tersebut berhasil mendatangkan sosok Clement Grenier dari Olympique Lyon dengan status pinjaman dan opsi pembelian permanen pada akhir musim nanti. Transfer sang pemain sendiri bisa dibilang tidak terlalu digembar-gemborkan media meskipun dua klub yang terlibat bisa dibilang sebagai raksasa di masing-masing negaranya.
Memulai karir sepakbolanya bersama Lyon sejak berumur 11 tahun, Grenier akhirnya meninggalkan Stade de Gerland pada usia 26 tahun. Kemampuannya sebagai playmaker pun membuat Roma kini memiliki pengganti sempurna untuk Miralem Pjanic--yang juga didatangkan daru Lyon. Dengan pengalaman segudangnya bermain di sepakbola level tertinggi, Grenier bisa dibilang sebagai salah satu transfer yang cermat--terlebih bila ditambah fakta ia dipinjamkan secara gratis dan pembelian permanennya hanya sebesar 3.5 juta euro.

Tiap transfer tentu adalah sebuah perjudian yang dilakukan oleh klub. Dengan kemampuannya yang bisa dibilang cukup terbukti, Grenier dianggap bisa mengisi lini tengah Roma. Namun, tentu banyak juga pendapat yang melihat bahwa Grenier adalah perjudian yang cukup merugikan Roma--dan inipun terkait dengan jam terbang dan kondisi fisiknya.
Di usia yang sudah menyentuh 26 tahun, tentu seorang pemain diharapkan sudah memiliki jam terbang cukup tinggi. Memang, Grenier sudah lama berkutat di tim utama Lyon. Namun, dengan Roma merupakan tujuan pertamanya di luar negara asal, tentu kemampuan adaptasi Grenier di lingkungan baru patut dipertanyakan. Kemampuannya untuk bisa berintegrasi dengan tim baru dan iklim kompetisi berbeda pun akan menjadi tantangan tersendiri untuk sang pemain.
Lalu, ada lagi masalah cedera. Grenier memang sempat menjadi incaran beberapa klub Premier League, termasuk Arsenal dan Newcastle. Namun, semenjak banyaknya cedera yang menyerangnya sejak pertengahan 2014, waktu bermain Grenier bersama Lyon cenderung minim. Kehadiran pemain-pemain muda seperti Corentin Tolisso pun kian membatasi peluang Grenier. Terhitung, sejak musim 2014/15 hingga sebelum pindah ke Roma, Grenier hanya mengemas 28 penampilan di Ligue 1.
Yang patut dinanti dari kehadiran Grenier adalah dimana ia akan ditempatkan oleh Spalletti. Dengan lini tengah yang, bila melihat skema Spalletti, tidak membutuhkan membutuhkan gelandang seperti Grenier, tentu penempatan sang pemain akan menuntut adanya perubahan skema dari sang pelatih. Yang jelas, dengan biaya gratis untuk meminjamnya dan banderol murah nantinya, Grenier bisa dibilang adalah perjudian yang logis bagi Roma ditengah-tengah 'gilanya' bursa transfer saat ini.
Memulai karir sepakbolanya bersama Lyon sejak berumur 11 tahun, Grenier akhirnya meninggalkan Stade de Gerland pada usia 26 tahun. Kemampuannya sebagai playmaker pun membuat Roma kini memiliki pengganti sempurna untuk Miralem Pjanic--yang juga didatangkan daru Lyon. Dengan pengalaman segudangnya bermain di sepakbola level tertinggi, Grenier bisa dibilang sebagai salah satu transfer yang cermat--terlebih bila ditambah fakta ia dipinjamkan secara gratis dan pembelian permanennya hanya sebesar 3.5 juta euro.

Tiap transfer tentu adalah sebuah perjudian yang dilakukan oleh klub. Dengan kemampuannya yang bisa dibilang cukup terbukti, Grenier dianggap bisa mengisi lini tengah Roma. Namun, tentu banyak juga pendapat yang melihat bahwa Grenier adalah perjudian yang cukup merugikan Roma--dan inipun terkait dengan jam terbang dan kondisi fisiknya.
Di usia yang sudah menyentuh 26 tahun, tentu seorang pemain diharapkan sudah memiliki jam terbang cukup tinggi. Memang, Grenier sudah lama berkutat di tim utama Lyon. Namun, dengan Roma merupakan tujuan pertamanya di luar negara asal, tentu kemampuan adaptasi Grenier di lingkungan baru patut dipertanyakan. Kemampuannya untuk bisa berintegrasi dengan tim baru dan iklim kompetisi berbeda pun akan menjadi tantangan tersendiri untuk sang pemain.
Lalu, ada lagi masalah cedera. Grenier memang sempat menjadi incaran beberapa klub Premier League, termasuk Arsenal dan Newcastle. Namun, semenjak banyaknya cedera yang menyerangnya sejak pertengahan 2014, waktu bermain Grenier bersama Lyon cenderung minim. Kehadiran pemain-pemain muda seperti Corentin Tolisso pun kian membatasi peluang Grenier. Terhitung, sejak musim 2014/15 hingga sebelum pindah ke Roma, Grenier hanya mengemas 28 penampilan di Ligue 1.
Yang patut dinanti dari kehadiran Grenier adalah dimana ia akan ditempatkan oleh Spalletti. Dengan lini tengah yang, bila melihat skema Spalletti, tidak membutuhkan membutuhkan gelandang seperti Grenier, tentu penempatan sang pemain akan menuntut adanya perubahan skema dari sang pelatih. Yang jelas, dengan biaya gratis untuk meminjamnya dan banderol murah nantinya, Grenier bisa dibilang adalah perjudian yang logis bagi Roma ditengah-tengah 'gilanya' bursa transfer saat ini.
Supported by:





www.kaskus.co.id





www.kaskus.co.id
0
2.5K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan