- Beranda
- Komunitas
- Sports
- Liga Italia
Bangkitnya Seorang Alessandro Matri


TS
Kaskus Sport
Bangkitnya Seorang Alessandro Matri
Tahun 2017 ini mungkin menjadi tahun kebangkitan bagi seorang bernama Alessandro Matri. Pasalnya, penyerang Sassuolo ini kembali membuktikan kelasnya sebagai salah satu penyerang berbahaya di Serie A. Total dalam dua pertandingan terakhir, ia berhasil mencetak empat gol dengan rincian dua gol dalam satu pertandingan yang merupakan rekor pribadinya sejauh ini sebagai pesepak bola profesional.
Hal ini tentunya menjadi sebuah jawaban atas kritikan yang dilemparkan kepada pemain bernomor punggung 10 di kesebelasan asal Provinsi Modena tersebut. Pasalnya, terakhir kali mencetak gol adalah pada bulan Oktober 2016 lalu ketika Sassuolo bermain imbang dengan Bologna 1-1.

Puncaknya adalah ketika Sassuolo menang besar 3-1 di kandang Pescara pada giornata 21, Minggu (22/1) lalu. Di mana Il Dandy—julukan Matri—berhasil mencetak gol pembuka pada pertandingan tersebut dalam waktu kurang dari satu menit, yakni 58 detik!
Sontak hal ini membuat namanya masuk dalam catatan sebagai pencetak gol tercepat di Serie A musim 2016/2017 sejauh ini. Dalam pertandingan tersebut, mantan pemain Lazio juga berhasil mencetak gol keduanya menjelang pertandingan usai, tepatnya pada menit ke-73.
Hal ini tentunya menjadi sebuah jawaban atas kritikan yang dilemparkan kepada pemain bernomor punggung 10 di kesebelasan asal Provinsi Modena tersebut. Pasalnya, terakhir kali mencetak gol adalah pada bulan Oktober 2016 lalu ketika Sassuolo bermain imbang dengan Bologna 1-1.
Torehan positif ini yang dilakukan oleh Matri pun pada akhirnya membuat posisi Sassuolo berhasil merangsek dua tingkat ke posisi ke-14 di klasemen sementara dengan 24 poin. Tentunya menjadi hal yang menyenangkan bagi kesebelasan yang bermarkas di Mapei Stadium ini yang sebelumnya sempat membuat catatan buruk di bulan Desember tahun lalu di mana mengalami tiga kekalahan beruntun termasuk kalah 4-3 dari Cagliari di penghujung tahun sebelum libur panjang.
Musim ini Matri memang dapat dikatakan belum menemukan ketajamannya seperti sewaktu bermain di Cagliari—yang mampu mencetak 13 gol dalam satu musim. Total ia baru mencetak lima gol dari 17 kesempatan berlaga di Serie A musim ini. Catatan gol-nya masih kalah dengan pemain yang lebih muda macam Grégoire Defrel yang sudah mencetak 6 gol di musim ini—total 10 gol di semua ajang.
Namun meski begitu, torehan gol pemain yang menjalani caps sebanyak 7 kali bersama Tim Nasional Italia ini dapat dikatakan lebih baik dibandingkan musim lalu ketika ia masih berseragam Biancocelesti dengan hanya mencetak 4 gol di Serie A selama semusim bermain di sana.
Selain itu, sebenarnya Matri, meski bermain sebanyak 17 kali sejauh alias hanya tiga kali tidak dimainkan pada musim ini. Namun sebenarnya pria kelahiran 19 Agustus 1984 ini hanya bermain 7 kali dipercaya untuk tampil dalam starting line up. Sementara sisanya , sebanyak 10 kali masuk dari lapangan dari bangku cadangan. Total ia hanya diberikan waktu bermain kurang lebih selama 972 saja. Tentunya hal tersebut dirasa kurang maksimal.
Hal ini tentunya menjadi sebuah jawaban atas kritikan yang dilemparkan kepada pemain bernomor punggung 10 di kesebelasan asal Provinsi Modena tersebut. Pasalnya, terakhir kali mencetak gol adalah pada bulan Oktober 2016 lalu ketika Sassuolo bermain imbang dengan Bologna 1-1.

Puncaknya adalah ketika Sassuolo menang besar 3-1 di kandang Pescara pada giornata 21, Minggu (22/1) lalu. Di mana Il Dandy—julukan Matri—berhasil mencetak gol pembuka pada pertandingan tersebut dalam waktu kurang dari satu menit, yakni 58 detik!
Sontak hal ini membuat namanya masuk dalam catatan sebagai pencetak gol tercepat di Serie A musim 2016/2017 sejauh ini. Dalam pertandingan tersebut, mantan pemain Lazio juga berhasil mencetak gol keduanya menjelang pertandingan usai, tepatnya pada menit ke-73.
Hal ini tentunya menjadi sebuah jawaban atas kritikan yang dilemparkan kepada pemain bernomor punggung 10 di kesebelasan asal Provinsi Modena tersebut. Pasalnya, terakhir kali mencetak gol adalah pada bulan Oktober 2016 lalu ketika Sassuolo bermain imbang dengan Bologna 1-1.
Torehan positif ini yang dilakukan oleh Matri pun pada akhirnya membuat posisi Sassuolo berhasil merangsek dua tingkat ke posisi ke-14 di klasemen sementara dengan 24 poin. Tentunya menjadi hal yang menyenangkan bagi kesebelasan yang bermarkas di Mapei Stadium ini yang sebelumnya sempat membuat catatan buruk di bulan Desember tahun lalu di mana mengalami tiga kekalahan beruntun termasuk kalah 4-3 dari Cagliari di penghujung tahun sebelum libur panjang.
Musim ini Matri memang dapat dikatakan belum menemukan ketajamannya seperti sewaktu bermain di Cagliari—yang mampu mencetak 13 gol dalam satu musim. Total ia baru mencetak lima gol dari 17 kesempatan berlaga di Serie A musim ini. Catatan gol-nya masih kalah dengan pemain yang lebih muda macam Grégoire Defrel yang sudah mencetak 6 gol di musim ini—total 10 gol di semua ajang.
Namun meski begitu, torehan gol pemain yang menjalani caps sebanyak 7 kali bersama Tim Nasional Italia ini dapat dikatakan lebih baik dibandingkan musim lalu ketika ia masih berseragam Biancocelesti dengan hanya mencetak 4 gol di Serie A selama semusim bermain di sana.
Selain itu, sebenarnya Matri, meski bermain sebanyak 17 kali sejauh alias hanya tiga kali tidak dimainkan pada musim ini. Namun sebenarnya pria kelahiran 19 Agustus 1984 ini hanya bermain 7 kali dipercaya untuk tampil dalam starting line up. Sementara sisanya , sebanyak 10 kali masuk dari lapangan dari bangku cadangan. Total ia hanya diberikan waktu bermain kurang lebih selama 972 saja. Tentunya hal tersebut dirasa kurang maksimal.
Supported by:





www.kaskus.co.id





www.kaskus.co.id
0
2.2K
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan