Untukmu yang telah membuat hari-hariku di perantauan lebih berwarna.

Tahukah kamu bahwa aku mencintaimu? Sudah lama aku memendam perasaan ini. Sejak pertama kali aku bertemu denganmu, di kantor yang sama, aku merasakan ada yang aneh di hatiku. Walaupun saat itu aku belum yakin dengan apa yang terjadi. Hingga akhirnya aku sadar, bahwa aku menyukaimu.

Kita memang satu kantor, walaupun berbeda divisi. Kamu di HRD, aku di Accounting. Namun, setiap kali melihatmu entah kenapa aku merasa tenang. Hati dan pikiran menjadi sejuk. Stres langsung hilang seketika. Kau tahu, semangatku bekerja selalu berkobar setiap kali bertemu denganmu. Kaulah penyemangatku selama di perantauan ini.

Aku selalu berusaha untuk dekat denganmu. Setiap kali kita jalan berdua, kau tahu apa yang ada di pikiranku? Aku ingin menjadi kekasihmu. Bahkan, aku ingin kau menjadi ibu untuk anak-anakku.

Suatu saat nanti, kuharap kau mengerti isi hatiku. Ingin rasanya aku mengatakan hal ini kepadamu. Namun, hanya dengan sepucuk surat inilah aku bisa mencurahkannya.

Untukmu yang menenangkan jiwaku, mungkin kita tidak akan dapat bersama. Bukan karena persoalan fisik atau materi, tetapi lebih kepada adat. Aku telah mendapatkan pesan dari ibuku di kampung, jangan mencari jodoh yang merupakan anak nomor 3. Kau pasti tahu kalau keluargaku di jawa masih memegang teguh prinsip adat & tradisi leluhur. Menurut sebagian kepercayaan jawa, anak pertama tidak boleh menikah dengan anak ketiga. Aku sadar kau anak ketiga, dan aku anak pertama. Tetapi aku masih tidak dapat melepaskanmu dengan mudah. Entah apa yang harus aku lakukan. Namun, jika kita memang berjodoh dan ditakdirkan untuk bersama, aku yakin Allah SWT pasti akan memberikan jalan yang terbaik buat kita.

Kuharap, kau dapat membaca surat ini. Walaupun mungkin kita sulit untuk bersama, aku akan selalu mencintaimu. Jika kita memang ditakdirkan untuk tidak bersama, pesanku cuma satu. Tetaplah tersenyum apapun yang terjadi. Senyum adalah keindahanmu.



Dari pengagum rahasiamu.

AMP


"Cinta ini derita, ku harap kau juga merasa.
Apa yang kurasa tanpa banyak tanda tanya.
Rasa ini pantas, selektif, bukan posesif.
Ku tak ingin berdusta. Ku cinta kau."

<Bunga by Bondan Prakoso & Fade 2 Black>