Pernah kamu merasa bahagia karna hal-hal kecil sederhana? Ya maksudku sesederhana senyum yang kamu lemparkan di balik kerudung mungil itu.

Kadang aku bertanya-tanya untuk apa senyum itu? Untuk agar kamu terlihat ramah? Untuk agar kamu terlihat cantik? Atau untuk sesuatu yang lain?

Akhir-akhir ini pertanyaan-pertanyaan itu menghantuiku dan tanpa kusadari aku telah tercandu dengan senyum itu, wajah itu, gigi kelinci manis itu, kuhabiskan waktu berjam-jam hanya untuk menunggumu lewat di depanku dan melemparkan senyumman itu lagi.

Ingin rasanya ku kumpulkan keberanian untuk menyapamu esok hari, tapi apa daya aku terlalu pecundang untuk itu. Seorang pecundang yang takut bermimpi dan sekarang punya obsesi pun sudah menjadi hal baru buatku, apalagi menyapamu.

Aku seperti terlempar ke dunia waktu yang terbolak-balik dimana melihat senyummu adalah awal waktu itu dan penyesalan karna tidak mampu menyapamu adalah akhirnya. Lalu aku pulang dengan lesu dan memikirkan nya kembali untuk besok. lagi, lagi dan lagi aku di percundangi senyummu.

Jadi untuk kali ini saja aku membagikan kisahku di media online ini tanpa berharap kamu membacanya. Kalo kamu tanya kenapa? Aku memang pecundang tapi aku tidak mau terlihat pecundang di matamu. Semua laki-laki memang begitu. Tapi kalau tanpa sengaja kamu membacanya, aku gak muluk-muluk kok gadis kelinci(maaf aku belum tau namamu) aku cuma ingin ngobrol berdua tanpa di temani canggung, nerves dan grogi tentunya. Aku cuma ingin menuntaskan ribuan pertanyaan dan jutaan penasaran pada satu waktu itu kalau kamu berkenan.



26 january 2017

Dari orang yang selalu di percundangi senyummu.
Rahasia.bandit