[LOVE LETTER] Sepucuk Surat Yang Tak Pernah Kau Baca

Untukmu yang ada disana
Masih ingatkah kau pada diriku ?
Pemuja rahasia yang selalu ingin bertemu denganmu
Pemuja rahasia yang selalu menyimpan sejuta cinta untukmu

Untukmu yang ada disana
Maafkan aku yang mencintaimu
Aku tahu kau sudah memiliki kekasih
Aku tahu kau telah menutup pintu hatimu untuk orang lain
Tapi.. Setidaknya aku ingin kau mengetahui perasaanku

Aku tahu aku ini egois
Aku tetap mencintaimu walau ku tahu kau sudah memiliki orang lain
Aku tetap berjuang mendapatkan sedikit perhatian darimu
Bahkan aku mengharapkan bisa mendapat sedikit cinta darimu.

Egois bukan?
Aku takut pada akhirnya perasaanku ini membuatmu muak
Lalu kau pergi menjauh dariku
Pergi dengan membawa sejuta kebencian untukku

Untukmu yang ada disana
Ingatkah saat kau memintaku untuk berhenti mengejarmu
Meremehkan rasa cintaku
Kau memberikan tolak ukur yang tak sepadan untuk cintaku

Tahukah kamu bagaimana perasaanku saat itu?
Aku kecewa

Kau sang ratu dan aku rakyat jelata
Namun aku memang egois
Aku tetap mencintaimu dan terus memperjuangkan cintaku
Terus berjuang tanpa memikirkan balasan darimu
Dan terus berjuang walau itu artinya aku mengukir luka yang semakin dalam

Ketahuilah wahai kau yang berada disana
Ketika kau berjuang tanpa mengharapkan balasan.
Itulah yang disebut ketulusan

Hingga akhirnya aku menyerah saat kau mengatakan
Bahwa kau terbebani dengan perasaan dan kehadiranku
Dan kau sama sekali tak pernah menginginkanku

Saat itulah aku melepas semua keinginanku
Keinginan untuk terus bersamamu
Keinginan untuk terus melihatmu

Tapi satu hal yang takkan pernah kulepas
Cintaku untukmu.
Aku akan pergi menjauh dari kehidupanmu
Membuat hidupmu bebas tanpa beban
Membiarkanmu bebas dari butiran debu tak berarti sepertiku

Untukmu yang ada disana
Aku tak ingin membuatmu merasa terbebani karena kehadiranku
Aku sadar bahwa aku hanyalah butiran debu pengganggu dimatamu
Hanya setitik kegelapan diantara pijaran cahayamu.

Untukmu yang ada disana
Disini aku berdoa untukmu
Berdoa agar kau bahagia
Agar kau tak perlu merasakan sakitnya sendirian
Cukup aku saja yang tahu sakitnya diabaikan dan berjuang sendirian

Untukmu yang ada disana
Apa menurutmu aku ini seorang pengecut?
Aku yang hanya berani seperti ini
Menuliskan tentangmu dalam tulisan yang belum tentu kau baca

Inilah aku
Si pemendam rasa yang hanya bisa memberikan cintanya untukmu
Rasa cinta yang begitu kuat dan begitu dalam
Hingga aku tak mampu lagi menemukan alasan, mengapa harus kau yang kucintai?

Untukmu yang ada disana
Bolehkah aku tuk egois sekali lagi?
Izinkanlah butiran debu yang tak berarti ini
Berharap berubah menjadi angin di musim semi yang dapat menenangkan jiwamu
Walau aku tahu itu tak mungkin

Dan untuk yang terakhir kalinya
Izinkanlah butiran debu yang tak berarti ini
Untuk mengatakan sekali lagi
Bahwa sampai saat ini
Aku masih mencintaimu

Ketika tulisan menjadi media terakhir
Akankah perasaan ini dapat tersampaikan ?
Ataukah akan tetap menjadi butiran debu yang tak berarti seperti dulu?