Q&A

Q: Ini fiksi atau real?
A: 70% real seperti yg ane bilang, ini dari pengalaman ane sendiri.
Q: Ah yang bener?
A: Bisa dicek sendiri postingan ane di forum H2H, dan track record postingan ane selama ini gimana
Q: Kok mirip fiksi?
A: 30% sisanya itu ane pakai untuk membuat cerita ini lebih enak dibaca.

Prolog

Hai, lama tak berjumpa. Bagaimana kabarmu? Apa kesibukanmu saat ini? Sudahkah kau menemukan orang yang tepat? Sekiranya itulah sekelumit pertanyaan yang bersarang di benakku. Tapi tak sepatah katapun meluncur dari bibir. Aku hanya berdiri sembari mengumbar senyum kaku.

Dihadapanku. Seorang gadis, entah ia sudah menjadi sesosok 'wanita' atau belum. Sedang berdiri memandangku sayu. Ia mengenakan bluss biru, warna kesukaannya. Rambutnya dibiarkan tergerai. Takjub ia menatapku dari atas hingga bawah.

"Sudah lama ya?" Ia bilang. Nada lirih tersirat dalam ucapannya.

Ya 2 tahun kita tak bertukar kabar. Tapi hanya deheman singkat yang keluar dimulutku. Langkah dinginku membawaku menghampiri dirinya. Apa aku sudah gila dan kehilangan kesadaranku? Hatiku turut serta menjerit, menolak keputusanku ini. Aku akan jatuh ke lubang yang sama mereka bilang. Luka menganga yang tertutup rapat, kini kubuka kembali.

Wanita ini tidak akan pernah bisa digapai oleh tanganku. Tapi angan ini terlalu tinggi dan terus menganggapmu menjadi sesuatu yang bisa terus kuharapkan. Kau masih cantik seperti dulu. Penampilan kasualmu justru membawa kesan anggun pada dirimu.

"Mau kemana kita?" Tanyaku datar nan dingin.

Ia agak meringis mendengar nada bicaraku, "Main ke tempat yang kamu suka aja." Katanya memutuskan.

Aku mengangguk. "Ya sudah ayo."

Ah aku hampir lupa, kelak nanti ada satu lagi pertanyaan yang ingin kusampaikan.


...

Masihkah kau bersamanya?

#INDEX

Chapter 1: The Encounter of Ours
Chapter 0 Part X: Never be a Matter
Chapter 2: Your Passion
Chapter 0 Part XXI: Breathe In