Kaskus

News

n4z1Avatar border
TS
n4z1
Dituduh Selundupkan Senjata, Pasukan RI Masih Diinterogasi di Sudan
Dituduh Selundupkan Senjata, Pasukan RI Masih Diinterogasi di Sudan

Dituduh Selundupkan Senjata, Pasukan RI Masih Diinterogasi di Sudan

Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat melepas kontingan Polri ke Sudan pada Kamis (19/1/2017). (Bartanius Dony/detikcom)

Jakarta - Pasukan Formed Police Unit (FPU) VIII dari RI hingga saat ini masih tertahan di transit camp di Bandara Al-Fashir, Sudan. Mereka sedang dalam pemeriksaan dan diinterogasi oleh petugas setempat terkait dengan tuduhan menyelundupkan senjata.

"Mereka itu ada dalam satu transit camp yang ada di dalam bandara, kemudian mereka ada yang diperiksa dan ada yang diinterogasi," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2017).

Untuk membantu kepulangan mereka, Martinus mengatakan ada instruksi dari Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian untuk segera mengirimkan personel ke Sudan. Nantinya personel Polri yang akan dikirim melihat proses pemeriksaan terhadap pasukan FPU VIII dan membantu kepulangan mereka.

"Pak Tito menyampaikan segera mengirim personel ke sana untuk membantu, baik untuk hukum maupun memastikan bahwa mereka tidak bersalah dan kemudian kembali," jelas Martinus.

Bantah Selundupkan Senjata

Polri membantah anggapan bahwa senjata yang diduga diselundupkan itu milik pasukan Garuda Bhayangkara II Kontingen FPU VIII. Martinus menjelaskan pasukan tertahan sejak Minggu (15/1) lalu.

"Tanggal 15 Januari pagi berangkat pasukan dari Garuda Camp tempatnya. Di situ barang dimasukkan semua, sudah ada pemeriksaan di sana. Masuklah barang-barang mereka ke dalam dua kontainer. Sebanyak 40 orang mengawal kontainer itu (anggota FPU) sampai di bandara 3 jam berikutnya, 40 orang ini membantu menurunkan barang," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (23/1).

Saat di Bandara Al-Fashir, lanjutnya, sekitar 10 meter dari tumpukan barang milik pasukan Indonesia, ada barang lain yang warnanya berbeda dengan barang milik Indonesia serta tidak ada label Indonesia.

"Sekitar 10 meter dari tumpukan, ada tumpukan lain yang kemudian orang Sudan (polisi Sudan) nanya, 'Ini Indonesia punya?' Dijawab 'bukan', sampai tiga kali bertanya ya," sambung Martinus.

Kemudian, ada WN Sudan yang memasukkan barang itu ke pemeriksaan sinar-X. Lalu, petugas melihat ada tumpukan senjata di kontainer itu.

"Tiba-tiba satu orang memanggil temannya dan memasukkan tumpukan itu ke X-ray, ketemulah senjata itu, kemudian ada tuduhan kepada FPU VIII ingin menyelundupkan senjata," lanjutnya.

"Dipastikan itu bukan berasal dari pasukan Indonesia menurut Komandan Satgas FPU VIII," tegasnya.
(idh/fjp)
https://news.detik.com/berita/d-3403...ogasi-di-sudan

BERITA TERKAIT
Menlu Retno: Kasus Penyelundupan Senjata di Sudan Janggal

Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi menilai kasus dugaan penyelundupan senjata yang dituduhkan ke pasukan Formed Police Unit (FPU) VIII janggal. Kini Retno mengupayakan tim hukum agar bisa masuk ke Sudan membantu polisi-polisi yang dituduh menyelundupkan senjata itu.

"Karena kita melihat ada beberapa kejanggalan. Jadi pada tahap ini saya tidak akan menarik kesimpulan apapun, tetapi dari informasi yang kami terima, terjadi beberapa kejanggalan yang harus kita verfikasi lebih lanjut," kata Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (25/1/2017).

Dia kini sedang mengusahakan agar tim dari Indonesia bisa masuk ke Bandara Al Fashir Sudan. Dalam kondisi normal saja, perlu satu pekan untuk mengurus akses ke sana. Namun kini Pemerintah Sudah telah mengizinkan tim dari Indonesia untuk masuk ke sana.

"Ini adalah situasi yang tidak normal. Sehingga kita ingin bekerja sama dengan otoritas Sudan, Pemerintah Sudah untuk pemberian izin masuk ke Al Fashir, karena izin itu tidak saja datang dari otoritas Pemerintah Sudan tapi juga dari UNAMID," tutur Retno.

UNAMID yakni United Nations-African Union Mission in Darfur. FPU dari Indonesia yang tertahan di Bandara Al Fashir merupakan bagian dari UNAMID.

Retno berencana berkomunikasi langsung dengan Menteri Luar Negeri Sudan, hari ini. Indonesia ingin mendapat akses secepat mungkin ke sana.

"Agar tim bantuan hukum kita dapat masuk ke Al Fashir," kata dia.

Diberitakan, senjata dan amunisi yang diduga diselundupkan termasuk 29 pucuk senapan Kalashnikov, 4 senjata api, 6 senjata tipe GM3, 61 pistol berbagai jenis, dan sejumlah besar amunisi.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan tak mungkin personel kepolisiannya menyelundupkan senjata-senjata itu. Soalnya koper milik FPU VIII berjumlah 141 buah dan sudah diperiksa sejak 19 Januari. Namun tiba-tiba saat di Bandara, sudah ada koper lain.

"Kontainernya dihitung 141, tetap sama. Lalu masuk X-ray. Koper itu masuk ada identitasnya. Sepuluh meter dari koper itu ada tumpukan jenis berbeda. Itu bukan milik kita," kata Tito di PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tadi pagi.
(dnu/nkn)
https://news.detik.com/berita/d-3405...-sudan-janggal
===========================

Jauh dari tanah air, berjihad menjaga perdamaian dan kedamaian negara dan bangsa lain, prajurit-prajurit terbaik POLRI justru terkena fitnah menjelang kepulangannya.
Siapa yang bermain? Apa keuntungannya dengan memfitnah kontingen Polisi Indonesia?
29 pucuk senapan Kalashnikov, 4 senjata api, 6 senjata tipe GM3, 61 pistol berbagai jenis, dan sejumlah besar amunisi. Mengapa pihak Bandara tidak mengetahui adanya tumpukan barang yang sudah ada sebelum kontingen Indonesia tiba di Bandara?
Nampaknya ada yang tidak suka dengan peran Indonesia di Sudan.
Ya sudah, biarkan saja mereka berperang sampai habis. Tak usah pedulikan mereka.
Fokus disini saja menjaga kedamaian tanah air yang makin tak kondusif karena rongrongan manusia-manusia pemaksa berjubahkan agama!
0
1.5K
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan