Kasus penipuan dengan modus menjanjikan dapat memasukkan seseorang melalui jalur mandiri Universitas Brawijaya (UB) kembali terulang. Korbannya Ramadhan Yudha Pratama (18) warga Jl Pemandian, Kota Kediri.
Pelaku penipuan ini dilakukan oleh Dian Tjahyono (54) wiraswasta warga Desa Wonoanti, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek.
Akibat penipuan yang dilakukan Dian, korban menderita kerugian Rp 200 juta. Uang itu dari tiga akumulasi transfer yang dilakukan keluarga korban.
Informasi yang dihimpun SURYAMALANG.COM, kasus penipuan ini bermula dari keinginan korban masuk Fakultas Teknik Mesin UB. Kemudian korban dikenalkan oleh Kuncoro kepada Dian Tjahyono.
Kepada korbannya, Dian menjanjikan dapat memasukkan ke Fakultas Teknik Mesin UB melalui jalur mandiri. Syaratnya korban harus membayar uang pelicin sebesar Rp 200 juta.
Syarat itu kemudian dipenuhi korban melalui tiga kali transfer ke rekening pelaku. Yakni transfer pertama 11 Juli 2016 sebesar Rp 90 juta.
Kemudian pada tanggal 12 Juli 2016, korban kembali transfer sebesar Rp 85 juta. Transfer terakhir dilakukan 22 Juli 2016 sebesar Rp 25 juta. Sehingga total uang yang masuk ke rekening pelaku sebesar Rp 200 juta.
Meski telah membayar uang yang diminta, namun saat pengumuman tes nama Ramadhan Yudha Pratama tidak lolos seleksi.
Karena gagal meloloskan masuk Fakultas Teknik Mesin UB, korban kemudian meminta kembali uangnya. Namun hingga saat kasus ini dilaporkan ke Polres Kediri Kota, uangnya masih belum dikembalikan.
Kasubag Humas Polres Kediri AKP Anwar Iskandar saat dikonfirmasi, Rabu (25/1/2017), membenarkan petugas telah menerima laporan korban penipuan.
Petugas telah mengamankan barang bukti satu lembar bukti print out transfer Bank Mandiri. "Satu lembar surat pernyataan dan satu lembar rekening koran telah diamankan," jelasnya

http://suryamalang.tribunnews.com/2017/01/25/cara-instan-masuk-universitas-brawijaya-dengan-uang-pelicin-ternyata-endingnya-tak-mulus

kalau kedokterannya lebih lah dari setengah em