Juventus kembali berhasil meraih kemenangan di Serie A. Selain meneruskan dominasi mereka di kancah domestik Italia, Juve pun kembali membuktikan kedigdayaan mereka atas klub-klub Italia lainnya. Kemenangan yang mereka raih inipun atas salah satu klub besar Italia, Lazio. Bahkan, kemenangan Juve seperti sudah terjadi di babak pertama pertandingan.

Pada pertandingan tersebut, Massimiliano Allegri turun dengan skema tim yang sedikit berbeda dari biasanya. Ia tidak menerapkan skema tiga bek yang selama ini akrab dengannya. Alih-alih, ia menggunakan formasi 4-2-3-1, formas yang tentunya cukup asing bila dikaitkan dengan Bianconeri. Allegri menurunkan semua amunisi serangan yang ia miliki. Dan, ini merupakan kali pertaka Gonzalo Higuain, Mario Mandzukic, dan Paulo Dybala bermain bersama sejak awal pertandingan.



Dengan skema tersebut, ada beberapa 'keanehan' dalam pemilihan tim Allegri. Yang pertama adalah Kwadwo Asamoah yang ditempatkan sebagai bek kiri. Gelandang asal Ghana tersebut memang akrab dengan posisi wing-back kiri dalam formasi tiga bek. Namun, dalam skema empat bek tentu itu adalah hal yang berbeda. Lalu, yang berikutnya adalah Mandzukic yang diplot sebagai winger. Bila melihat gaya bermain Mandzukic, tentu ia memiliki beberapa kekurangan untuk bisa menjadi winger--utamanya dari hal kecepatan dan kemampuan dribel.

Namun, hal itu seakan sirna dalam 15 menit pertama. Juventus mampu unggul cepat melalui gol masing-masing dari Higuain dan Dybala. Bagi Higuain, ini merupakan gol ke-13 nya dalam 11 pertandingan melawan Lazio--terbanyak dibanding ke klub Italia lainnya. Meski Higuain dan Dybala muncul sebagai pahlawan dengan gol yang mereka cetak, tetap saja sorotan mengarah pada duo Asamoah dan Mandzukic yang mampu tampil apik meskipun bermain diluar posisi naturalnya.

Asamoah bermain cukup solid dan berkali-kali mematahkan serangan Lazio dari sisi pertahanannya. Sementara itu Mandzukic, meskipun kehilangan aspek mencetak golnya, pemain asal Kroasia tersebut berperan penting pada kemenangan ini. Mandzukic mencatatkan satu assist pada gol Dybala dan juga sukses melakukan dua dribel. Memang bila dibandingkan dengan winger lainnya, ini adalah statistik yang tidak begitu bagus. Namun, karena Mandzukic bukanlah seorang winger natural, tentu ini adalah sebuah progress yang cukup baik.

Selain memberikan tiga poin yang berharga, kemenangan ini juga membuat Allegri kini memiliki alternatif untuk taktik yang ia gunakan di Juve. Seorang pelatih tentu tidak bisa hanya mengandalkan satu taktik saja mengingat lawan lama kelamaan akan menemukan kelemahannya. Inilah yang dibutuhkan Allegri untuk bisa kembali mengantarkan timnya meraih kejayaan musim ini.