- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Dongeng Cewek Seksi


TS
cekibot0101
Dongeng Cewek Seksi
Ini cuma dongeng.
Mungkin ada beberapa bagian yang memang belum tersentuh penyempurnaan dari segi kualitas pencitraan sosok majinasi dalam sebuah cerita.
Tetapi silakan, monggo dibaca.
Sambil santai saja.
Cerita ini bermula ketika seorang gadis, yang memiliki tubuh seksi mendadak tersentak bangun dari tidurnya dengan keringat bercucuran membasahi seluruh wajahnya. Ia baru saja mengalami mimpi yang teramat sangat menyeramkan. Setidaknya, bagi dirinya.
"Ah, gila! Gila! Apa artinya ini semua?!" Bisiknya sambil menutupkan kedua telapak tangan di wajah. Sementara nafasnya masih sedikit tersengal.
Dalam mimpinya barusan, ia mendapati dirinya sedang berada di dalam sebuah mobil, yang sepertinya adalah sebuah minibus, bersama dengan beberapa orang temannya. Sedang asyiknya berjalan, tiba-tiba mobil yang mereka tumpangi itu berbelok dari arah jalan menuju ke tempat tujuan mereka, Entah ke mana mereka akan pergi di dalam mimpi tersebut. Hal semacam ini tidak mudah untuk diketahui secara pasti pada kondisi umum dari sebuah mimpi yang demikian menegangkan seperti mimpi yang dialami si cewek berbadan seksi ini.
Kemudian, masih di dalam mimpinya, si cewek ini langsung merasa sangat bingung dan menanyakan berulang-ulang kepada teman-temannya, dan juga tentunya kepada pria pengemudi mobil mengenai perubahan arah mereka. Tetapi semuanya diam, tak menjawab. Bahkan temen-teman si cewek ini, yang beberapa detik sebelumnya masih asyik ramai bercanda ria pun secara tiba-tiba jadi terdiam dengan pandangan mata lurus ke depan, sementara ekspresi wajah mereka seperti kosong tanpa adanya tanda-tanda kehidupan dalam diri mereka pada saat itu.
Si cewek mulai panik. Dia mulai mengeluarkan suara keras untuk memanggil nama teman-temannya. Dia juga menarik-narik baju dan mengguncang-guncang bahu mereka satu-persatu, supaya mereka tersadar dari pengaruh apapun yang bisa sampai membekukan wajah serta pandangan mata mereka sedemikian rupa. Tetapi usahanya tidak membuahkan hasil sama sekali. Teman-temannya tetap mematung sebagaimana layaknya serombongan boneka yang tampan-tampan dan cantik-cantik yang tak memiliki jiwa sedikitpun di dalam diri meraka. Si cewek ini sudah semakin panik. Sekonyong-konyong dia beringsut ke arah sejajar dengan sebuah bukit bernama Tembagapura untuk melakukan sebuah teriakan keras yang terarah demi memastikan rasa ketakutan dia terhadap keadaan darurat yang terjadi di dalam mobil itu.
Tiba-tiba ada sebuah ide yang melintas. Dia memutuskan untuk memukul si pria pengemudi dari arah belakang, menggunakan tasnya yang terbuat dari bahan kulit pilihan dengan motif bordir bernuansa alam di pulau impian Papua yang cantik pada bagian sisi depannya, menunjukkan kualitas yang prima dari sang pembuatnya dalam menghasilkan produk kewanitaan yang bernilai jual tinggi di dalam era kemerdekaan seperti sekarang ini. Pukulan yang akan ia lancarkan terhadap si pengemudi ini dimaksudkan untuk memberikan efek kejut sehingga si pengemudi akan menghentikan laju kendaraan yang mereka tumpangi itu. Setelah itu, si cewek ini bermaksud untuk langsung melompat turun dari mobil dan lari sekencang-kencangnya menuju kepemilikan penuh akan kekayaan alam yang telah diberikan oleh Tuhan kepada dirinya, serta juga kepada saudara-saudaranya.
Tetapi, baru saja si cewek ini hendak mengayunkan tangan untuk menghantam bagian belakang dari kepala si sopir, tiba-tiba ia mendengar seorang temannya menyebut namanya dengan nada suara yang datar dan seperti hampa tanpa harapan mengenai apapun.
"Iriana."
Si cewek sontak menghentikan gerakan ayunan tangannya. Namun, tak urung segulungan angin membentuk dinding salju sedingin salju puncak Jayawijaya terlanjur terlepas dan menerjang ke depan terdorong oleh tenaga murni dari ayunan tangan si cewek yang ternyata memiliki nama Iriana ini. Beberapa ekor anjing gagah berwarna abu-abu yang berada di kursi depan mobil itu langsung jadi terkejut semuanya terkena angin sedingin es, dan langsung berlompatan keluar melalui jendela mobil yang memang sedikit terbuka. Untungnya mereka jatuh di sebuah tumpukan empuk kasur mewah berhiaskan medali emas untuk juara final ganda campuran, yang saat itu kebetulan tengah dijemur di depan sebuah rumah super megah yang sepertinya milik seorang jutawan yang namanya sudah tidak asing lagi di dunia tarik suara di blantika musik dalam negeri.
Iriana, si cewek seksi yang kepalan tangannya masih menggenggam erat pada tali tas kulit ini menoleh ke arah orang yang memanggil. Ia sangat mengenal suara itu. Suara sahabatnya yang sangat ia sayangi semenjak mereka sama-sama baru lahir, yang bernama Satwan Tantra Nosantaura.
"Tantra? " Sahut Iriana dengan suara berbisik lirih. Ia sendiri tak mengerti kenapa saat itu suaranya jadi seolah sangat sulit untuk dikeluarkan.
"Tantra, ada apa ini?" Iriana bertanya dengan ekspresi wajah dan sikap badan yang masih tetap penuh dengan kewaspadaan. Terlihat bahwa ia masih punya sisa aliran tenaga alamiah yang siap untuk dilepaskan guna melancarkan pukulan persis seperti pukulan yang dilakukannya barusan. Baru saja bibir Tantra bergerak hendak menjawab, tiba-tiba si pengemudi mobil yang mereka tumpangi menginjakkan kaki pada pedal rem sedalam-dalamnya dengan sangat mendadak. Kontan, suara decitan sangat panjang yang timbul dari gesekan ban mobil dengan jalan aspal seperti menjerit keras mengiringi gerakan jumpalitan, kewalahan, serta kelojotan dan sedikit egol-egolan dari semua orang yang berada di dalam mobil minibus hitam berkaca gelap itu. Akhirnya, setelah sempat terseok-seok ke beberapa penjuru di atas jalan beraspal kualitas teknologi modern, mobil itu pun terhenti. Sedetik kemudian, suasana jadi hening. Hanya terdengar samar-samar suara penghitungan hasil pemilihan umum dari luar negeri yang disiarkan melalui radio.
Iriana mencoba memahami kondisi tubuhnya saat itu yang sudah dipenuhi racun kotoran limbah lumuran minyak rem dan oli bekas dari mobil itu, yang memang sengaja disemprotkan ke arah dirinya melalui sebuah alat pengukur tekanan otomatis, menggunakan metode tertentu yang memanfaatkan tenaga mesin mobil hitam yang sudah disebutkan pada beberapa paragraf di atas.
Pada saat itulah si pengemudi mobil menoleh ke belakang dengan mengeluarkan suara lantang dan benar-benar menjengkelkan hati nurani semua pihak yang mendengar suaranya. Sambil sesekali melihat ke bawah untuk memabca pidato tertulisnya, si pengemudi ini berkata keras, "Saya, Hadun Naturam sudah berhasil menang sampai ke puncak kekuasaan Jagat Raya Semesta serta seisinya! Sekarang saya akan bisa bebas menginjak-injak siapapun yang mengaku bernama depan atau pun belakang yaitu Moslyum, sampai pada injakan terakhir kaki saya yang sedalam-dalamnya! Saya akan terus-menerus menyebarkan tipa-tipu, fitnah keji, serta kebohongan-kebohongan yang tergolong spektakuler di mana-mana, agar semuanya para pengikut Moslyum bakalan dijebloskan ke dalam penjara, atau dipukuli di pinggiran jalan raya, atau bahkan kalau perlu sampai diberondongi dengan bom besar senjata pemusnah masal milik penguasa pribadi negara Irak Timur Tengah, yang walaupun sejatinya kok belum ada yang bisa menemukan sampai detik ini juga, tapi toh tetap ada manfaatnya bagi negeri saya sendiri bersama rakyat kami semuanya, meskipun itu bom yang besar memang sebenarnya tidak pernah ada benda sungguhannya! Saya akan hancurkan mereka semuanya, bahkan tentunya saya juga akan sampai ke negeri anda! Saya akan datang! Menghisapi darah-darah kering dari otak wawasan sempit khas ukuran ideal masyarakat Asia Tenggara yang teronggok lesu di dalam kepala-kepala kecil bernasib sangat malang milik anda semua! Kalian akan rasakan apa yang selama ini kalian sebut dengan 'Adu Domba', yaitu dengan cara menjadikan kalian saling berhadap-hadapan membawa senjata seadanya, merasa seakan-akan tengah berperang untuk membela segala macam cerita kesucian jiwa dan tetek-bengek ajaran kemurnian apa lah, yang kalian junjung tinggi sebagaimana yang diajarkan kepada anda semua sejak kecil hingga dewasa!"
Setelah itu si pengemudi yang namanya terdengar aneh di telinga Iriana itu berangsur-angsur membelalakkan mata, melotot memandangi Iriana dengan air muka seperti layaknya seseorang yang sangat serakah akan harta kekayaan yang berada di rumah para tetangganya. Meskipun tetangga yang tinggal di rumah yang deretannya paling jauh di ujung dunia, sekalipun.
Di dalam mimpi yang menurutnya menyeramkan itu, Iriana jatuh pingsan karena ketakutan setelah beberapa saat lamanya ia dipelototi oleh si pria pengemudi. Tetapi, sebagaimana kita ketahui sejak awal cerita, bahwa dia justru tersentak bangun dalam keadaan yang sangat ketakutan pada sisi yang lain, yakni pada sisi dunia nyata.
Sekian.
Terima kasih.
Mungkin ada beberapa bagian yang memang belum tersentuh penyempurnaan dari segi kualitas pencitraan sosok majinasi dalam sebuah cerita.
Tetapi silakan, monggo dibaca.
Sambil santai saja.
Spoiler for Dongeng Mimpi Gadis Seksi:
Cerita ini bermula ketika seorang gadis, yang memiliki tubuh seksi mendadak tersentak bangun dari tidurnya dengan keringat bercucuran membasahi seluruh wajahnya. Ia baru saja mengalami mimpi yang teramat sangat menyeramkan. Setidaknya, bagi dirinya.
"Ah, gila! Gila! Apa artinya ini semua?!" Bisiknya sambil menutupkan kedua telapak tangan di wajah. Sementara nafasnya masih sedikit tersengal.
Dalam mimpinya barusan, ia mendapati dirinya sedang berada di dalam sebuah mobil, yang sepertinya adalah sebuah minibus, bersama dengan beberapa orang temannya. Sedang asyiknya berjalan, tiba-tiba mobil yang mereka tumpangi itu berbelok dari arah jalan menuju ke tempat tujuan mereka, Entah ke mana mereka akan pergi di dalam mimpi tersebut. Hal semacam ini tidak mudah untuk diketahui secara pasti pada kondisi umum dari sebuah mimpi yang demikian menegangkan seperti mimpi yang dialami si cewek berbadan seksi ini.
Kemudian, masih di dalam mimpinya, si cewek ini langsung merasa sangat bingung dan menanyakan berulang-ulang kepada teman-temannya, dan juga tentunya kepada pria pengemudi mobil mengenai perubahan arah mereka. Tetapi semuanya diam, tak menjawab. Bahkan temen-teman si cewek ini, yang beberapa detik sebelumnya masih asyik ramai bercanda ria pun secara tiba-tiba jadi terdiam dengan pandangan mata lurus ke depan, sementara ekspresi wajah mereka seperti kosong tanpa adanya tanda-tanda kehidupan dalam diri mereka pada saat itu.
Si cewek mulai panik. Dia mulai mengeluarkan suara keras untuk memanggil nama teman-temannya. Dia juga menarik-narik baju dan mengguncang-guncang bahu mereka satu-persatu, supaya mereka tersadar dari pengaruh apapun yang bisa sampai membekukan wajah serta pandangan mata mereka sedemikian rupa. Tetapi usahanya tidak membuahkan hasil sama sekali. Teman-temannya tetap mematung sebagaimana layaknya serombongan boneka yang tampan-tampan dan cantik-cantik yang tak memiliki jiwa sedikitpun di dalam diri meraka. Si cewek ini sudah semakin panik. Sekonyong-konyong dia beringsut ke arah sejajar dengan sebuah bukit bernama Tembagapura untuk melakukan sebuah teriakan keras yang terarah demi memastikan rasa ketakutan dia terhadap keadaan darurat yang terjadi di dalam mobil itu.
Tiba-tiba ada sebuah ide yang melintas. Dia memutuskan untuk memukul si pria pengemudi dari arah belakang, menggunakan tasnya yang terbuat dari bahan kulit pilihan dengan motif bordir bernuansa alam di pulau impian Papua yang cantik pada bagian sisi depannya, menunjukkan kualitas yang prima dari sang pembuatnya dalam menghasilkan produk kewanitaan yang bernilai jual tinggi di dalam era kemerdekaan seperti sekarang ini. Pukulan yang akan ia lancarkan terhadap si pengemudi ini dimaksudkan untuk memberikan efek kejut sehingga si pengemudi akan menghentikan laju kendaraan yang mereka tumpangi itu. Setelah itu, si cewek ini bermaksud untuk langsung melompat turun dari mobil dan lari sekencang-kencangnya menuju kepemilikan penuh akan kekayaan alam yang telah diberikan oleh Tuhan kepada dirinya, serta juga kepada saudara-saudaranya.
Tetapi, baru saja si cewek ini hendak mengayunkan tangan untuk menghantam bagian belakang dari kepala si sopir, tiba-tiba ia mendengar seorang temannya menyebut namanya dengan nada suara yang datar dan seperti hampa tanpa harapan mengenai apapun.
"Iriana."
Si cewek sontak menghentikan gerakan ayunan tangannya. Namun, tak urung segulungan angin membentuk dinding salju sedingin salju puncak Jayawijaya terlanjur terlepas dan menerjang ke depan terdorong oleh tenaga murni dari ayunan tangan si cewek yang ternyata memiliki nama Iriana ini. Beberapa ekor anjing gagah berwarna abu-abu yang berada di kursi depan mobil itu langsung jadi terkejut semuanya terkena angin sedingin es, dan langsung berlompatan keluar melalui jendela mobil yang memang sedikit terbuka. Untungnya mereka jatuh di sebuah tumpukan empuk kasur mewah berhiaskan medali emas untuk juara final ganda campuran, yang saat itu kebetulan tengah dijemur di depan sebuah rumah super megah yang sepertinya milik seorang jutawan yang namanya sudah tidak asing lagi di dunia tarik suara di blantika musik dalam negeri.
Iriana, si cewek seksi yang kepalan tangannya masih menggenggam erat pada tali tas kulit ini menoleh ke arah orang yang memanggil. Ia sangat mengenal suara itu. Suara sahabatnya yang sangat ia sayangi semenjak mereka sama-sama baru lahir, yang bernama Satwan Tantra Nosantaura.
"Tantra? " Sahut Iriana dengan suara berbisik lirih. Ia sendiri tak mengerti kenapa saat itu suaranya jadi seolah sangat sulit untuk dikeluarkan.
"Tantra, ada apa ini?" Iriana bertanya dengan ekspresi wajah dan sikap badan yang masih tetap penuh dengan kewaspadaan. Terlihat bahwa ia masih punya sisa aliran tenaga alamiah yang siap untuk dilepaskan guna melancarkan pukulan persis seperti pukulan yang dilakukannya barusan. Baru saja bibir Tantra bergerak hendak menjawab, tiba-tiba si pengemudi mobil yang mereka tumpangi menginjakkan kaki pada pedal rem sedalam-dalamnya dengan sangat mendadak. Kontan, suara decitan sangat panjang yang timbul dari gesekan ban mobil dengan jalan aspal seperti menjerit keras mengiringi gerakan jumpalitan, kewalahan, serta kelojotan dan sedikit egol-egolan dari semua orang yang berada di dalam mobil minibus hitam berkaca gelap itu. Akhirnya, setelah sempat terseok-seok ke beberapa penjuru di atas jalan beraspal kualitas teknologi modern, mobil itu pun terhenti. Sedetik kemudian, suasana jadi hening. Hanya terdengar samar-samar suara penghitungan hasil pemilihan umum dari luar negeri yang disiarkan melalui radio.
Iriana mencoba memahami kondisi tubuhnya saat itu yang sudah dipenuhi racun kotoran limbah lumuran minyak rem dan oli bekas dari mobil itu, yang memang sengaja disemprotkan ke arah dirinya melalui sebuah alat pengukur tekanan otomatis, menggunakan metode tertentu yang memanfaatkan tenaga mesin mobil hitam yang sudah disebutkan pada beberapa paragraf di atas.
Pada saat itulah si pengemudi mobil menoleh ke belakang dengan mengeluarkan suara lantang dan benar-benar menjengkelkan hati nurani semua pihak yang mendengar suaranya. Sambil sesekali melihat ke bawah untuk memabca pidato tertulisnya, si pengemudi ini berkata keras, "Saya, Hadun Naturam sudah berhasil menang sampai ke puncak kekuasaan Jagat Raya Semesta serta seisinya! Sekarang saya akan bisa bebas menginjak-injak siapapun yang mengaku bernama depan atau pun belakang yaitu Moslyum, sampai pada injakan terakhir kaki saya yang sedalam-dalamnya! Saya akan terus-menerus menyebarkan tipa-tipu, fitnah keji, serta kebohongan-kebohongan yang tergolong spektakuler di mana-mana, agar semuanya para pengikut Moslyum bakalan dijebloskan ke dalam penjara, atau dipukuli di pinggiran jalan raya, atau bahkan kalau perlu sampai diberondongi dengan bom besar senjata pemusnah masal milik penguasa pribadi negara Irak Timur Tengah, yang walaupun sejatinya kok belum ada yang bisa menemukan sampai detik ini juga, tapi toh tetap ada manfaatnya bagi negeri saya sendiri bersama rakyat kami semuanya, meskipun itu bom yang besar memang sebenarnya tidak pernah ada benda sungguhannya! Saya akan hancurkan mereka semuanya, bahkan tentunya saya juga akan sampai ke negeri anda! Saya akan datang! Menghisapi darah-darah kering dari otak wawasan sempit khas ukuran ideal masyarakat Asia Tenggara yang teronggok lesu di dalam kepala-kepala kecil bernasib sangat malang milik anda semua! Kalian akan rasakan apa yang selama ini kalian sebut dengan 'Adu Domba', yaitu dengan cara menjadikan kalian saling berhadap-hadapan membawa senjata seadanya, merasa seakan-akan tengah berperang untuk membela segala macam cerita kesucian jiwa dan tetek-bengek ajaran kemurnian apa lah, yang kalian junjung tinggi sebagaimana yang diajarkan kepada anda semua sejak kecil hingga dewasa!"
Setelah itu si pengemudi yang namanya terdengar aneh di telinga Iriana itu berangsur-angsur membelalakkan mata, melotot memandangi Iriana dengan air muka seperti layaknya seseorang yang sangat serakah akan harta kekayaan yang berada di rumah para tetangganya. Meskipun tetangga yang tinggal di rumah yang deretannya paling jauh di ujung dunia, sekalipun.
Di dalam mimpi yang menurutnya menyeramkan itu, Iriana jatuh pingsan karena ketakutan setelah beberapa saat lamanya ia dipelototi oleh si pria pengemudi. Tetapi, sebagaimana kita ketahui sejak awal cerita, bahwa dia justru tersentak bangun dalam keadaan yang sangat ketakutan pada sisi yang lain, yakni pada sisi dunia nyata.
Sekian.
Terima kasih.
0
2.6K
Kutip
4
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan