Hampir selama musim ini berjalan, Fiorentina merupakan salah satu tim yang cukup inkonsisten. Setelah musim lalu sempat bergumul di papan atas klasemen, anak asuh Paulo Sousa musim ini seakan kehilangan kegarangan mereka. La Viola kini harus rela hanya berada di papan tengah dan bahkan mereka bisa dibilang tertinggal cukup jauh dari persaingan perebutan tempat untuk kompetisi Eropa musim depan.

Sousa pun mendapat banyak kritik karena gagal mengulang performa timnya. Dibanding musim lalu, pria asal Portugal tersebut memang lebih sering melakukan rotasi musim ini. Menjual pemain pilar seperti Marcos Alonso pun membuat tim asuhannya kini kian lemah. Ditambah dengan tidak adanya pengganti yang tepat, Fiorentina pun gagal menunjukkan penampilan yang maksimal dan sang pelatih harus rela menjadi sasaran empuk kritik.



Semenjak pergantian tahun, Fiorentina pun kembali menunjukkan ketangguhan mereka. Entah resolusi apa yang ditetapkan oleh Sousa pada malam tahun baru, yang jelas hal itu cukup untuk membuat tim asuhannya kini tampil baik. Dalam dua pertandingan Fiorentina di Serie A sejauh ini di 2017, mereka berhasil meraih dua kemenangan beruntun. Padahal, pada dua pertandingan terakhir mereka di 2016, La Viola gagal memenangkan satu pun diantaranya.

Setelah mengalahkan Juventus pekan lalu, kali ini giliran Chievo yang merasakan taring dari Fiorentina. Tiga gol disarangkan tim asuhan Sousa meskipun bermain sebagai tim tamu. Cristian Tello membuka keunggulan timnya di babak pertama sebelum eksekusi penalti Khouma Babacar menggandakan keunggulan Fiorentina. Dan, di akhir pertandingan, Federico Chiesa memastikan kemenangan Fiorentina lewat gol yang ia cetak di injury time.

Sorotan lebih tentu patut diarahkan pada Chiesa. Membawa nama besar sang ayah, Enrico Chiesa, yang juga merupakan salah satu legenda Serie A, sang anak seperti tak merasakan apapun. Ketika dipercaya oleh Sousa, Chiesa pun selalu menunjukkan penampilan yang total meski terkadang belum bisa menyelamatkan timnya. "Aku sudah melihat Chiesa sejak musim lalu di Primavera dan sejak awal musim aku percaya bahwa ia selalu haus untuk tampil baik, untuk menikmati permainannya. Setelah mencetak gol, semua menjadi lebih mudah," ungkap sang pelatih.

Dengan skuat mudanya yang perlahan menunjukkan kematangannya, Sousa tentu sudah bisa mulai berharap bahwa Fiorentina akan membalikkan keadaan di sisa musim ini. Untuk bersaing memperebutkan Scudetto mungkin agak sulit melihat fakta bahwa papan atas pun masih bergejolak. Setidaknya, Sousa kini bisa percaya bahwa timnya mampu menembus kompetisi Eropa musim depan.