Quote:
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai keliru melarang Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengeluhkan masalah hoax atau berita bohong di Twitter. Pasalnya, persoalan hoax mapun fitnah tidak boleh dibiarkan.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, SBY menyampaikan kicauan di media sosial (medsos), hanya di momen tertentu.
"Jadi, keliru kalau terlalu banyak, masak enggak boleh prihatin. Masak mau dibiarkan," ujar Syarief di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (23/1/2017).
Kata Syarief, cuitan SBY terkait banyaknya hoax merupakan keprihatinannya terhadap kondisi bangsa belakangan ini. Sebab, berita bohong alias hoax maupun fitnah belakangan ini semakin merajalela.
"Ini kan bentuk keprihatinan. Bagus kalau disampaikan, masak enggak boleh," tutur anggota Komisi I DPR ini.
Ia menambahkan, mengatasi persoalan banyaknya hoax merupakan tugas pemerintah selaku pemilik kekuasaan di negeri ini.
"Kami kan partai Demokrat berada di luar pemerintahan. Jadi tentunya jalurnya ke sana atau ke DPR. Komisi terkait, itu saja. Kecuali kalau kami partai pemerintah, bisa disampaikan langsung," pungkasnya.
(put)
http://news.okezone.com/read/2017/01...boleh-prihatin
saya prihatin aja bre
