- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Forum Kebangsaan Jatim siap bubarkan FPI sebab dinilai ancam NKRI


TS
sorken
Forum Kebangsaan Jatim siap bubarkan FPI sebab dinilai ancam NKRI
Forum Kebangsaan Jatim siap bubarkan FPI sebab dinilai ancam NKRI

Quote:
Forum Kebangsaan Jawa Timur menilai Front Pembela Islam (FPI) telah melakukan disharmoni yang mengarah pada perpecahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu Forum Kebangsaan Jawa Timur mengaku siap berhadap dengan ormas pimpinan Rizieq Syihab tersebut.
Untuk itu, forum yang dimotori PW GP Ansor, PKC PMII, Korda GMNI, Mapancas, DPD GAMKI, DPD GMKI, Komunitas Anti Hoax, GPPRI, dan PW Lebumi Jawa Timur tengah mempersiapkan diri dengan menggelar pertemuan.
Pertemuan tersebut, kata Ketua Forum Kebangsaan Jawa Timur Rudi Triwahid, untuk mencermati perkembangan politik belakangan ini, yang telah menunjukkan gejala-gejala memprihatinkan. Termasuk melecehkan Pancasila.
"Bahkan, bisa mengarah pada perpecahan yang bisa mengganggu keutuhan NKRI," kata Rudi, Minggu (22/1).
Sejauh ini, lanjut Rudi, pihaknya baru tahap memulai dan akan terus mencermati aksi-aksi FPI secara nasional. Dan nantinya, Forum Kebangsaan Jawa Timur akan berada di garda depan melawan FPI. Bahkan, melakukan pembubaran.
"Kita akan lakukan (pembubaran FPI). Kalau mereka melakukan (kekacauan) itu, akan berhadapan dengan kita. Kalau tindakan mereka bisa merusak disharmoni bangsa, kita hadapi mereka," tegas Rudi, yang juga Ketua PW GP Ansor Jawa Timur ini.
Bahkan, aku Rudi, pihaknya siap menghadapi FPI dengan kekerasan.
"Kalau mereka terus melakukan keributan, kekacauan, perlu kita hadapi dengan kekerasan juga," sambungnya.
Untuk saat ini, masih kata Rudi, pihaknya belum membahas wacana pembubaran FPI.
"Belum kita bicarakan lebih jauh. Ini baru kita mulai. Kalau mereka (FPI) penyebab disharmoni, mengarah pada perpecahan, dan mengancam keutuhan NKRI, kita akan lakukan (pembubaran FPI). Bisa jadi itu kita lakukan," tegasnya.
Rudi menambahkan, sebagai langkah awal untuk menjaga keutuhan NKRI, Forum Kebangsaan Jawa Timur akan menggelar pelbagai kegiatan dalam waktu dekat.
"Kita akan rencanakan menggelar apel kebangsaan di Makodam (Makodam V Brawijaya). Paling tidak akan ada 10 ribu massa. Kemudian menggelar jalan sehat kebangsaan dan doa kebangsaan untuk memperkokoh rasa kebangsaan kita," tandasnya.
Sumber
Untuk itu, forum yang dimotori PW GP Ansor, PKC PMII, Korda GMNI, Mapancas, DPD GAMKI, DPD GMKI, Komunitas Anti Hoax, GPPRI, dan PW Lebumi Jawa Timur tengah mempersiapkan diri dengan menggelar pertemuan.
Pertemuan tersebut, kata Ketua Forum Kebangsaan Jawa Timur Rudi Triwahid, untuk mencermati perkembangan politik belakangan ini, yang telah menunjukkan gejala-gejala memprihatinkan. Termasuk melecehkan Pancasila.
"Bahkan, bisa mengarah pada perpecahan yang bisa mengganggu keutuhan NKRI," kata Rudi, Minggu (22/1).
Sejauh ini, lanjut Rudi, pihaknya baru tahap memulai dan akan terus mencermati aksi-aksi FPI secara nasional. Dan nantinya, Forum Kebangsaan Jawa Timur akan berada di garda depan melawan FPI. Bahkan, melakukan pembubaran.
"Kita akan lakukan (pembubaran FPI). Kalau mereka melakukan (kekacauan) itu, akan berhadapan dengan kita. Kalau tindakan mereka bisa merusak disharmoni bangsa, kita hadapi mereka," tegas Rudi, yang juga Ketua PW GP Ansor Jawa Timur ini.
Bahkan, aku Rudi, pihaknya siap menghadapi FPI dengan kekerasan.
"Kalau mereka terus melakukan keributan, kekacauan, perlu kita hadapi dengan kekerasan juga," sambungnya.
Untuk saat ini, masih kata Rudi, pihaknya belum membahas wacana pembubaran FPI.
"Belum kita bicarakan lebih jauh. Ini baru kita mulai. Kalau mereka (FPI) penyebab disharmoni, mengarah pada perpecahan, dan mengancam keutuhan NKRI, kita akan lakukan (pembubaran FPI). Bisa jadi itu kita lakukan," tegasnya.
Rudi menambahkan, sebagai langkah awal untuk menjaga keutuhan NKRI, Forum Kebangsaan Jawa Timur akan menggelar pelbagai kegiatan dalam waktu dekat.
"Kita akan rencanakan menggelar apel kebangsaan di Makodam (Makodam V Brawijaya). Paling tidak akan ada 10 ribu massa. Kemudian menggelar jalan sehat kebangsaan dan doa kebangsaan untuk memperkokoh rasa kebangsaan kita," tandasnya.
Sumber
Alhamdulillah .....selamat bergabung Ansor Banser ....Ibu pertiwi memanggil kalian
Nasionalis + Nasionalis/Agamis bersatu jaga NKRI

Nasionalis + Nasionalis/Agamis bersatu jaga NKRI

Tambahan dr om aghil .....

Ormas Kedaerahan di Balikpapan Tolak FPI dan GNPF
Quote:
Massa dari organisasi kemasyarakatan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, menyerukan penolakan terhadap Front Pembela Islam (FPI) maupun kelompok Gerakan Nasional Pembela Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF).
Aksi mereka berlangsung sepanjang Minggu (22/1/2017) siang. Aksi tersebut sampai menutup salah satu ruas Jalan Ahmad Yani di pusat kota.
"Kita menginginkan kelompok seperti ini tidak dikasih ruang di Balikpapan," kata M Rafii, Koordinator Gerakan Ansor Wilayah Penajam, Paser, Balikpapan, di tengah unjuk rasa berlangsung.
Mereka menyebut gerakan FPI dan GNPF rawan menciptakan situasi tidak kondusif. Massa pengunjuk rasa itu mengkhawatirkan berkembangnya FPI dan GNPF di Balikpapan.
Sebab, menurut mereka, FPI dan GNPF merupakan kelompok anti-toleransi di negeri ini. Ia juga menyebut gerakan mereka radikal sambil mengatasnamakan agama.
Menurut dia, gerakan FPI tidak cocok dengan kondisi di Balikpapan. "Kota Minyak" ini dinilai sebagai kota multi-etnis, multi-kultur, dan beragam agama.
"Miniatur Indonesia mini," kata Rafii. Walau beragam, kota terasa damai. Warga Balikpapan hidup tenggang rasa dan rukun berdampingan.
Oleh karena itu, Rafii berharap situasi kondusif di Balikpapan tidak terganggung dengan berkembangnya kelompok intoleran.
"Inilah saatnya kita tunjukkan eksistensi dan kontribusi kita sebagai warga Kota Balikpapan yang cinta kedamaian," kata Rafii.
Komentar serupa juga muncul dari seorang tokoh adat Dayak, Abriantinus. Menurut dia, kelompok intoleran telah menyakiti hati warga lokal.
"Kita orang Dayak itu ada Banjar, Kutai, Tidung, Paser, dan lainnya, tetapi perkataan kelompok intoleran telah menyakiti hati warga lokal," kata Abriantinus.
sumber
Aksi mereka berlangsung sepanjang Minggu (22/1/2017) siang. Aksi tersebut sampai menutup salah satu ruas Jalan Ahmad Yani di pusat kota.
"Kita menginginkan kelompok seperti ini tidak dikasih ruang di Balikpapan," kata M Rafii, Koordinator Gerakan Ansor Wilayah Penajam, Paser, Balikpapan, di tengah unjuk rasa berlangsung.
Mereka menyebut gerakan FPI dan GNPF rawan menciptakan situasi tidak kondusif. Massa pengunjuk rasa itu mengkhawatirkan berkembangnya FPI dan GNPF di Balikpapan.
Sebab, menurut mereka, FPI dan GNPF merupakan kelompok anti-toleransi di negeri ini. Ia juga menyebut gerakan mereka radikal sambil mengatasnamakan agama.
Menurut dia, gerakan FPI tidak cocok dengan kondisi di Balikpapan. "Kota Minyak" ini dinilai sebagai kota multi-etnis, multi-kultur, dan beragam agama.
"Miniatur Indonesia mini," kata Rafii. Walau beragam, kota terasa damai. Warga Balikpapan hidup tenggang rasa dan rukun berdampingan.
Oleh karena itu, Rafii berharap situasi kondusif di Balikpapan tidak terganggung dengan berkembangnya kelompok intoleran.
"Inilah saatnya kita tunjukkan eksistensi dan kontribusi kita sebagai warga Kota Balikpapan yang cinta kedamaian," kata Rafii.
Komentar serupa juga muncul dari seorang tokoh adat Dayak, Abriantinus. Menurut dia, kelompok intoleran telah menyakiti hati warga lokal.
"Kita orang Dayak itu ada Banjar, Kutai, Tidung, Paser, dan lainnya, tetapi perkataan kelompok intoleran telah menyakiti hati warga lokal," kata Abriantinus.
sumber
Diubah oleh sorken 22-01-2017 22:59




tien212700 dan nona212 memberi reputasi
2
5.6K
Kutip
53
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan