Keinginan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab untuk mediasi dengan pihak-pihak yang melaporkan dirinya dalam berbagai kasus, dinilai oleh Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus, SH sebagai upaya untuk mengecoh aparat kepolisian.

"Permintaan mediasi itu sebetulnya Rizieq Shihab sedang mengecoh polisi, untuk menurunkan tensi atau akselerasi proses hukum atas dirinya yang semakin cepat dengan laporan polisi yang bertubi-tubi," ujar Petrus kepada Netralnews.com, Sabtu (21/1/2017).

Petrus menambahkan, selain berusaha mengecoh polisi, permintaan mediasi Habib Rizieq sebagai bentuk pelecehan terhadap kepolisian.

"Usul agar dilakukan mediasi agar boleh bermusyararah dengan pihak pelapor, sesungguhnya melecehkan kinerja Polri dan kepercayaan publik yang semakin tinggi terhadap kinerja Polri dalam kasus-kasus publik," ujar Petrus.

Karena itu, anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) ini meminta kepada semua pihak yang melaporkan Habib Rizieq Shihab dalam berbagai kasus, untuk menolak tawaran mediasi tersebut.

"Soal mediasi yang diusulkan Rizieq Shihab harus diwaspadai. Karena itu TPDI meminta kepada semua pihak yang melapor, agar tidak menggubris usul mediasi yang diprakarsai oleh Rizieq Shihab," tutupnya.

Sebelumnya, Habib Rizieq Shihab saat menyambangi DPR Komisi III, pada Selasa (17/1/2017) kemarin, sempat mengutarakan niatnya agar segala permasalahan hukum bisa diselesaikan secara kekeluargaan, termasuk kasus yang menjeratnya. Hal itu disampaikan Rizieq terkait aksi saling lapor yang belakangan banyak terjadi.

sumber