JAKARTA, KOMPAS - Proyek pembangunan jalur layang khusus transjakarta Koridor 13 kini memasuki tahap akhir. Koridor 13 ini akan menghubungkan Jalan Kapten Tendean-Blok M-Ciledug sepanjang 9,3 kilometer. Terbatasnya lahan di Jakarta untuk menambah koridor bagi bus transjakarta membuat jalur layang menjadi pilihan utama untuk membangun Koridor 13 ini.
Pembangunan fisik jalur layang khusus transjakarta ini dimulai pada Maret 2015. Sejak itu pula lalu lintas, terutama di jalur yang dilintasi, seperti Jalan Kapten Tendean, kawasan Blok M, hingga Ciledug, yang sudah padat bertambah macet karena sebagian ruas jalan dipakai untuk membangun fondasi jalan layang. Waktu tempuh warga yang melintasi jalur-jalur tersebut pada saat jam sibuk pun bertambah lama.
Saat ini transjakarta memiliki 12 koridor. Penambahan Koridor 13 merupakan implementasi peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 103 tahun 2007 tentang Pola Transportasi Makro. Pada Februari mendatang, seluruh bangunan fisik jalur layang dijadwalkan selesai hingga dapat dilakukan uji coba jalur secara keseluruhan.
Jalur Layang Koridor 13 ini akan dilengkapi dengan 12 halte. Namun posisi halte yang berada di ketinggian menjadi salah satu sorotan. Halte CSW di persimpangan Jalan Trunojoyo dan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, misalnya, merupakan salah satu halte tertinggi. Untuk mencapai posisi halte, dari bawah mesti melewati 120 anak tangga. Hal ini dikhawatirkan akan mengurangi kenyamanan pengguna transjakarta nantinya.
Menurut rencana, Koridor 13 akan mulai beroperasi pada bulan Juni. PT Transportasi Jakarta telah menyiapkan 100 bus untuk beroperasi di jalur ini. HARIAN KOMPAS
Editor : Roderick Adrian
http://foto.kompas.com/photo/detail/...ki-tahap-akhir