- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Habib Rizieq Siap Penuhi Panggilan Polda Soal Kasus 'Palu Arit'


TS
stratovarius666
Habib Rizieq Siap Penuhi Panggilan Polda Soal Kasus 'Palu Arit'
Habib Rizieq Syihab menyatakan siap memenuhi panggilan Polda Metro Jaya terkait laporan atas pernyataannya soal uang baru berlogo palu-arit. Rizieq dijadwalkan diperiksa hari Senin (23/1) pekan depan.
"Sudah ada pemanggilan soal itu. Kita lihat nanti saja, yang jelas ini bentuk perjuangan saya, karena komunis tidak boleh bangkit di Indonesia dengan alasan apapun atribut PKI tidak boleh ada di uang kertas RI," kata Rizieq kepada wartawan saat ditemui di Gedung Joang 45, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (20/1/2017).
Rizieq menegaskan Indonesia merupakan negara beragama bukan negara komunis. Karena itu segela bentuk perwujudan PKI sebagai komunis tidak diperbolehkan lagi di Indonesia.
"Indonesia negara beragama bukan negara komunis. Jadi sekali lagi saya katakan, Indonesia bukan negara komunis sesuai Tap MPRS Nomor 25 Tahun 1966 dan Pasal 107 KUHP atribut serta logo PKI dalam segala perwujudannya tidak diperkenankan di Republik Indonesia," jelasnya.
Kasus yang dilaporkan oleh Solidaritas Merah Putih (Solmet) ini sudah ditingkatkan menjadi proses penyidikan. Polisi telah memeriksa saksi-saksi serta ahli terkait kasus salah satunya direktur di Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Decymus, pada Selasa (17/1).
Dalam penyelidikan pelaporan terhadap Habib Rizieq, tim Polda Metro Jaya sudah meminta keterangan kepada sejumlah saksi, termasuk ahli. Ahli dari Bank Indonesia juga dimintai keterangan dalam penyelidikan kasus.
Deputi Direktur Komunikasi BI Andi Wiana, mengatakan logo hologram BI pada mata uang baru bukan bergambar palu-arit. Tampilan hologram tersebut merupakan satu unsur pengaman dalam mata uang rupiah agar tidak mudah dipalsukan.
"Justru itu kita jelaskan bahwa hal itu tidak benar (berlogo palu-arit). Bahwa itu adalah salah satu unsur pengaman yang kita tanamkan memang di dalam uang itu," tegas Andi, Selasa (17/1). (adf/fdn)
https://m.detik.com/news/berita/d-3401497/habib-rizieq-siap-penuhi-panggilan-polda-soal-kasus-palu-arit
Siapakan massanya bib yg buanyak ya
"Sudah ada pemanggilan soal itu. Kita lihat nanti saja, yang jelas ini bentuk perjuangan saya, karena komunis tidak boleh bangkit di Indonesia dengan alasan apapun atribut PKI tidak boleh ada di uang kertas RI," kata Rizieq kepada wartawan saat ditemui di Gedung Joang 45, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (20/1/2017).
Rizieq menegaskan Indonesia merupakan negara beragama bukan negara komunis. Karena itu segela bentuk perwujudan PKI sebagai komunis tidak diperbolehkan lagi di Indonesia.
"Indonesia negara beragama bukan negara komunis. Jadi sekali lagi saya katakan, Indonesia bukan negara komunis sesuai Tap MPRS Nomor 25 Tahun 1966 dan Pasal 107 KUHP atribut serta logo PKI dalam segala perwujudannya tidak diperkenankan di Republik Indonesia," jelasnya.
Kasus yang dilaporkan oleh Solidaritas Merah Putih (Solmet) ini sudah ditingkatkan menjadi proses penyidikan. Polisi telah memeriksa saksi-saksi serta ahli terkait kasus salah satunya direktur di Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Decymus, pada Selasa (17/1).
Dalam penyelidikan pelaporan terhadap Habib Rizieq, tim Polda Metro Jaya sudah meminta keterangan kepada sejumlah saksi, termasuk ahli. Ahli dari Bank Indonesia juga dimintai keterangan dalam penyelidikan kasus.
Deputi Direktur Komunikasi BI Andi Wiana, mengatakan logo hologram BI pada mata uang baru bukan bergambar palu-arit. Tampilan hologram tersebut merupakan satu unsur pengaman dalam mata uang rupiah agar tidak mudah dipalsukan.
"Justru itu kita jelaskan bahwa hal itu tidak benar (berlogo palu-arit). Bahwa itu adalah salah satu unsur pengaman yang kita tanamkan memang di dalam uang itu," tegas Andi, Selasa (17/1). (adf/fdn)
https://m.detik.com/news/berita/d-3401497/habib-rizieq-siap-penuhi-panggilan-polda-soal-kasus-palu-arit
Siapakan massanya bib yg buanyak ya

0
2.2K
23


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan