Rini: Asing di BUMN Sebagai Komisaris Independen, Bukan CEO
TS
aghilfath
Rini: Asing di BUMN Sebagai Komisaris Independen, Bukan CEO
Spoiler for Rini: Asing di BUMN Sebagai Komisaris Independen, Bukan CEO:
Quote:
Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, menegaskan posisi Chief Executive Officer (CEO) di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tak akan diisi warga negara asing (WNA). Pernyataan ini merespons wacana yang belakangan ini muncul tentang pimpinan BUMN bisa diisi orang asing.
Menurut Rini, jika asing ingin masuk ke BUMN hanya di posisi komisaris.
"Kita memang mungkin memerlukan image internasional. Kalau iya, mungkin komisaris independen. Kalau saya rasa, CEO enggak," ujar Rini dalam acara gathering bersama pemimpin redaksi di Plaza Bank Mandiri, Kamis malam (19/1/2017).
Lantas, kenapa Rini ingin pimpinan BUMN tetap diisi orang Indonesia?
"Saya tetap merasa bahwa BUMN itu masih mempunyai tanggung jawab khusus untuk mendorong perekonomian nasional," kata Rini
Rini mengaku belum membicarakan soal CEO asing di BUMN dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Meski begitu, Rini tetap mengusulkan asing hanya di posisi komisaris independen.
"Saya mengusulkan komisaris independen, Itu juga akan memberikan image yang bagus bahwa transparansi kita jaga," imbuh Rini.
Meski tak dipimpin orang asing bukan berarti BUMN tak bisa berkompetisi. Dia mencontohkan maskapai Garuda Indonesia yang kini dipimpin Arif Wibowo sebagai Direktur Utama (Dirut).
Menurut Rini, Garuda Indonesia saat ini sudah berkompetisi dengan maskapai asing.
"Yakin dong kita. Masa nggak yakin? Berarti selama ini kan kita sudah berkompetisi dengan asing. Pak Arif dengan Emirate, dengan Qatar. Harus mampu dong. Saya yakin kita bisa. Mampu kok kita. Yakin dong," tutur Rini.
Dia menambahkan, saat ini sedang mengidentifikasi orang-orang Indonesia yang ada di luar negeri untuk mendukung kinerja BUMN.
"Justru yang saya lakukan adalah mulai mengidentifikasi talent-talent kita yang ada di luar , seperti untuk dirgantara, seperti untuk kapal. Jadi mereka sudah punya experience di luar cukup banyak. Kita mencari juga yang mampu benar-benar memegang mega proyek, itu orang kita banyak," pungkas Rini.
Wah lama ga dengar mpok Rini, polemik soal CEO asing emang sempat menjadi isu santer untuk meletakkan pemerintah menjadi antek asing dan pro kekuatan asing, semoga aja ini menjawab kekhawatiran berlebihan yg kadang dimunculkan untuk kegaduhan saja