- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Emergency Response MRI Garut Distribusikan Bantuan Natura untuk Korban Kebakaran


TS
act.id
Emergency Response MRI Garut Distribusikan Bantuan Natura untuk Korban Kebakaran

GARUT – Di tengah kesibukannnya melakukan aksi kemanusiaan di fase recovery pasca-banjir bandang di Garut. Relawan ACT yaitu Tim dari Masyarakat Relawan Indonesia/MRI Garut pada Rabu (18/1), menyalurkan bantuan natura untuk korban kebakaran di Kampung Cikanyere, RT02/RW04, Desa Awassagara, Kecamatan Cikelet.
Bantuan natura yang disalurkan berupa: sembako, personal hygine, pakain baru, paket perlengkapan sekolah, perlengkapan rumah tangga, suplemen kesehatan dan obat-obatan dari Kalbe Farma.
Kebakaran terjadi pada Selasa sore (18/1), menghanguskan beberapa rumah warga di Kampung Cikanyere. Menurut Adi Nurdiansyah, relawan MRI Garut, kebakaran terjadi karena konsrleting (arus pendek) listrik di salahsatu rumah warga yang bernama Yadi Mulyadi. Kebakaran meluas yang menyebabkan beberapa rumah tetangganya juga ikut dilahap ‘si jago merah’.
“Ketika kami mendapatkan informasi terjadinya kebakaran, pagi harinya kami langsung meluncur ke tempat lokasi kebakaran mendistribusikan bantuan natura. Aksi distribusi bantuan ini juga sekaligus kami gunakan dengan melakukan asesmen untuk mengetahui kebutuhan mereka yang lainnya, insyaallah kami akan terus dampingi dan bantu para korban,” tekad Adi.
Tampak raut muka kesedihan di wajah-wajah para korban kebakaran, mereka tak menyangka rumah dan seluruh harta bendanya bisa raib dengan cepat dilalap api, kebakaran begitu cepat melahap rumahnya. Angin yang behembus kencang menyebabkan proses pemadaman menjadi sulit.
Salahsatu korban kebakaran Yadi Mulyadi mengungkapkan, saat terjadi kebakaran dirinya sedang di perjalanan pulang menuju rumahnya, setelah bekerja seharian di sawah. Ia pun merasa terharu dengan mendapatkan bantuan natura dari ACT. Ia sama sekeli tidak mengira akan mendapatkan bantuan dari ACT.
“Bapak ngaraos sedih pisan Jang, bumi bapak ayeuna tos teu aya deui, harta banda bapak tos teu aya deui. Ngan sawah hungkul. Nuhun pisan tos kenging bangtosan ti ACT katampi pisan Jang. (Bapak merasa sangat sedih dek, rumah bapak sekarang sudah tidak ada lagi, harta benda bapak sudah tidak ada lagi, cuma sawah dan kebun saja. Terimakasih banyak sudah mendapatkan bantuan dari ACT, kami sangat menerima bantuan ini.)” tuturnya dengan berbahasa daerah, saat berbincang dengan Tim relawan MRI Garut.
Saat ini para korban terpaksa harus mengungsi ke rumah kerabatnya, entah sampai kapan mereka harus bertahan di rumah kerabatnya. Yang pasti saat ini, mereka sangat menginginkan rumahnya bisa dibangun kembali.
“Bapak mah ayeuna bingung Jang, bumi tos teu aya deui. Bade dibangun deui kedah aya artosna. Bapak nyuhunkeun bangtosan ka aparat pamarentah supados bumi bapak tiasa dibangun deui (Bapak sekarang bingung Dek, rumah sudah tidak ada lagi, mau dibangun lagi harus pakai uang. Bapak minta bantuan kepada aparat pemerintah supaya rumah bapak bisa dibangun lagi),”pungkasnya, penuh harap.[]
Penulis: Muhajir Arif Rahmani
Ayo Berpartisipasi
0
739
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan