cumi2gotAvatar border
TS
cumi2got
FALL GELB 1940
FALL GELB 1940 : BLITZKRIEG IN THE WEST
CASE YELLOW 1940 : BLITZKRIEG DI BARAT

LATAR BELAKANG

ASAL-USUL PERANG DUNIA I DAN II

Rivalitas Prancis dan Jerman dan Revanchisme Prancis
Benih dari Perang Dunia II dapat ditelusuri dari Perang Prancis-Prussia tahun 1871 yang menghasilkan unifikasi Jerman (dibawah Otto von Bismarck sebagai Kanselir dan Helmuth von Moltke the Elder sebagai panglima perang). Ini adalah awal dari rivalitas intens Prancis dan Jerman yang menjadi fokus Perang Dunia I dan II.

Spoiler for Otto von Bismarck:


Spoiler for von Moltke the Elder:


Prancis semenjak era Raja Louis XIV(1643-1715) telah menjadi negara adidaya di Eropa dan merupakan aktor utama percaturan politik Eropa. Kemudian, ditandingi dan dilangkahi oleh Jerman bersatu yang berada di tengah Eropa. (Awalnya Jerman tercerai-berai terdiri dari sejumlah negara kerajaan kecil yang dipengaruhi oleh Prussia atau Austria. Tiga puluh tahun setelah unifikasi; kemajuan industri dan populasi Jerman melampaui Prancis (sehingga Prancis tidak memiliki lagi keuntungan material dan tenaga manusia yang merupakan kunci dari supremasi militernya di masa lalu).

Puncaknya, pada tahun 1871, tentara Prussia menduduki Paris dan memaksa Prancis menyerahkan Alsace dan Lorraine, dua daerah vital dengan industri batubara yang telah menjadi bagian dari Prancis semenjak era Louis XIV. Efek dari humiliasi dan keinginan untuk merebut kembali dua daerah tersebut meninggalkan luka dalam bagi Prancis dan panggilan untuk "revanche" (balas dendam) adalah tema umum dalam percaturan politik Prancis setelah 1871.

Spoiler for Alsace dan Lorraine:


Pergantian Kebijakan Luar Negeri Jerman
Bismarck berusaha untuk mengisolasi Prancis secara diplomatik untuk mencegah Prancis membentuk koalisi melawan Jerman. Ia kemudian membuat aliansi dengan monarki-monarki lain di Eropa (Kekaisaran Austro-Hungaria, Kekaisaran Russia), dengan motif republik Prancis sebagai faktor yang menggangu stabilitas Eropa dan mengumumkan bahwa Jerman tidak memiliki ambisi teritorial. Namun ini berubah saat Kaisar Wilhelm I(yang masih muda, arogan dan ambisius) menyingkirkan Bismarck dan menetapkan kebijakan luar negeri yang agresif. Hal ini didukung dengan kemajuan industri Jerman melalui industrifikasi daerah Ruhr, pertumbuhan penduduk yang tinggi dan kemajuan teknologi (antara 1871 dan 1914, Jerman mendominasi hadiah Nobel untuk bagian teknik, terutama dibidang fisika dan kimia).

Militerisme Jerman
Unifikasi Jerman terjadi karena dan didominasi oleh militeristik Prussia. Militerisme Prussia diwarisi oleh Kekaisaran Jerman yang menimbulkan kepercayaan bahwa Jerman ditakdirkan untuk memimpin Eropa. Walau dengan keterbatasan sumber daya alam, yang kemudian diidamkan dapat diperoleh melalui penaklukan atau koloni. (Asal dari konsep Lebensraum)

Eropa dalam Dua Kubu
Russia telah menyadari bahwa aliansi dengan Jerman menjadi tidak menguntungkan seiring berjalannya waktu. Ini diperburuk dengan aliansi Jerman dengan Austro-Hungaria. (Russia memiliki klaim atas Balkan yang dikuasai oleh Austro-Hungaria). Saat aliansi Jerman-Russia tidak diperbaharui oleh Wilhelm I, Prancis secara langsung mengajukan proposal aliansi kepada Russia (dengan bantuan tunai kepada Tsar sebagai bonus). Aliansi Prancis-Russia (dikenal sebagai Entente) sekarang menandingin aliansi Jerman-Austria (dikenal sebagai Dual Alliance).

Inggris awalnya tidak terlalu memperdulikan hal ini. Kebijakan politik luar negeri Inggris hanya bertujuan mencegah satu pihak mendominasi Eropa dan untuk memastikan hegemoni industri dan komersialnya tetap terjaga. Namun kemajuan industri dan teknologi Jerman mengancam kedudukan (industri) Inggris sebagai pemasok utama bagi Eropa. Kemudian, diperburuk dengan ambisi Wilhelm I untuk memulai membangun Angkatan Laut dan rencana untuk penaklukan kolonial. Ini menyebabkan Inggris bergabung dengan Prancis dan Russia dalam Entente.

Penduduk Eropa selama seabad setelah akhir Perang Napoleonik in tahun 1815 tidak pernah mengalami konflik besar dan beranggapan bahwa perang selanjutnya akan bersifat singkat dan seperti Perang Prancis-Prussia ditahun 1871. Tidak ada yang menyangka akan adanya perang berkepanjangan yang disebabkan oleh pertempuran parit (trench warfare).

Yang diperlukan adalah pemicu, yang muncul saat krisis Balkan di tahun 1914 yang menyebabkan Jerman menyerbu Prancis (karena Austro-Hungaria menyerang Serbia, Russia membantu Serbia, Jerman membantu sekutunya Austro-Hungaria dengan menyerang Prancis yang merupakan sekutu dari Russia. Inggris kemudian membantu Prancis)

Perang Dunia I
Kehancuran akibat perang menghancurkan ekonomi semua partisipan perang, kekaisaran Jerman kemudian menyerah ditahun 1918, beberapa saat setelah Amerika Serikat memasuki pertempuran membantu pihak Entente. Perjanjian damai Versailles ditandatangani. Perjanjian ini bersifat punitif bagi Jerman, yang kehilangan teritori, harus membayar pampasan perang dan bertanggungjawab penuh terhadap Perang Dunia I. Tentara Jerman dibatasi berjumlah 100000 dan produksi pesawat, tank dan kapal perang (Battleship) dilarang. Perang Dunia I mengukir wajah baru bagi peta dunia dan menghasilkan hancurnya kekaisaran Austro-Hungaria, kekaisaran Jerman, kekaisaran Russia dan kekaisaran Ottoman.

Spoiler for Eropa setelah PD I:


Jerman kehilangan Alsace dan Lorraine di barat dan teritori kepada Polandia di timur. (Polandia sebelumnya dipartisi oleh Austria, Prussia dan Russia pada abad-18). Kekaisaran Austro-Hungaria runtuh menjadi beberapa negara baru di Eropa tengah dan Balkan. Kekaisaran Russia kehilangan Finlandia, negara-negara Baltik dan teritori kepada Polandia.

KEHANCURAN EKONOMI JERMAN SETELAH PERANG

Spoiler for Veteran perang Jerman:


Jerman setelah perang mengalami kebangkrutan dan penduduknya mengalami represi ekonomi berat. Semua impian mengenai kemashyuran Jerman musnah. Kemudian, muncullah ideologi komunis yang dikobarkan dari Soviet Russia. Pemulihan ekonomi dihambat oleh besarnya pampasan perang yang harus dibayar, yang sebagian besar dilakukan melalui pinjaman ekonomi Amerika Serikat. Saat Depresi Besar (Great Depression) melanda Amerika Serikat dan pasar modal global runtuh, menghasilkan pengangguran massal dan hiper-inflasi di Jerman. Ini adalah situasi yang menyebabkan Adolf Hitler (dan partai Nazi) dapat berkuasa.

NAIKNYA HITLER

Spoiler for Adolf Hitler:


Adolf Hitler, seorang kopral Austria (etnik Jerman) dan partai barunya Partai Buruh Jerman Nasional Sosialis (Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei/NSDAP dikenal sebagai Nazi) dengan pandangan radikal berangsur-angsur mendapat dukungan dari populasi Jerman yang marah dan putus asa. Hitler adalah seorang orator yang brilian, politisi, seorang fanatik nasionalis dengan kebencian rasial mendalam terhadap orang non-Nordik (terutama orang Yahudi) dan sangat anti-komunis.

Ia menjanjikan pemulihan ekonomi, pekerjaan, pembatalan Perjanjian damai Versailles, penghentian pembayaran pampasan perang dan restorasi kebanggaan nasional dan militer Jerman. Ia juga mengumumkan kambing hitam dari kekalahan Jerman dan kondisi saat itu, banker Yahudi dan serikat buruh komunis, yang menusuk dari belakang dan men-sabotase upaya perang dari Jerman. Ini yang ingin didengar oleh masyarakat, harapan, janji kemashyuran dan kambing hitam.

Dalam Pemilihan Umum 1933, dengan latar belakang hiper-inflasi dan pengangguran massal, Partai Nazi muncul sebagai pemenang dan Hitler diangkat sebagai Kanselir. Dalam setahun, ia dan polisi rahasianya SD, mengatur serangan pembakaran pada parlemen Jerman yang kemudian digunakan sebagai alasan untuk menangkap, mengadili dan akhirnya melarang semua aktivitas politik dan partai politik lain.

Spoiler for Era Partai Nazi:


Spoiler for Paul von Hindenburg:


Dengan wafatnya presiden Paul von Hindenburgpada tahun 1934, halangan terakhir bagi Hitler hilang. Ia kemudian menggabungkan posisi kanselir dan presiden

JALAN MENUJU PERANG: 1936-1939

ERA PARA DIKTATOR: DUNIA DALAM PERGOLAKAN

Spoiler for Nazi Perang Dunia II:


Era diantara 2 Perang Dunia dikarakteristikkan dengan polarisasi ideologi, radikalisasi dan perlunya "orang kuat" yang diersonifikasikan dengan munculnya para diktator di Eropa dan dunia. Hitler di Jerman, Francisco Francodi Spanyol, Benito Mussolini di Italia, Joseph Stalin di Russia, Hirohito di Jepang, Antonio Salazar di Portugal, Chiang Kai Shek dan Mao Zedong di Tiongkok.

PERANG SAUDARA SPANYOL
Setelah 7 tahun dalam pimpinan diktator militer Jenderal Miguel Primo de Rivera, Spanyol, dengan petunjuk dari Raja Alfonso XIII, menyuarakan aspirasi mereka. Mayoritas memilih berbagai partai Republikan (anti-monarki). Alfonso XIII kemudian, mengasingkan diri. Republik diproklamirkan, dengan karakter sosialis dan sekuler, yang menimbulkan ketidaksukaan golongan pro-monarki dan Katolik, yang tergabung dalam faksi Nasionalis. Golongan paling radikal dari ini dikenal dengan nama Falangis.

Pemilihan Umum tahun 1936 menghasilkan pemerintahan Popular Front yang tersusun dari berbagai partai golongan kiri, termasuk Komunis. Sesaat setelah kondisi politik di Spanyol memburuk, dengan sering terjadinya pertempuran jalanan antara pendukung Falangis dan polisi Republikan. Teror dan pembunuhan menjadi topik keseharian dalam politik Spanyol.

Spoiler for Francisco Franco:


Pada tanggal 12 Juli 1936, seorang Falangis membunuh seorang letnan polisi. Polisi kemudian menahan Jose Calvo Sotelo, seorang monarkis dan konservatif, yang memprotes terhadap reformasi agrikultural dan pembatasan kewenangan gereja Katolik yang ia anggap sebagai Bolshevis dan anarkis. Ia menganjurkan pembentuk negara korporasi. Calvo Sotelo ditembak mati tanpa melalui pengadilan. Tentara Spanyol di Maroko yang loyal terhadap monarki, memberontak terhadap pemerintahan di Madrid. Ini kemudian diikuti oleh pihak monarkis di Spanyol untuk memberontak, menurut rencana yang dimatangkan oleh Francisco Franco.

Menyaksikan pemerintahan Popular Front di Spanyol dalam ancaman, pemerintah Popular Front di Prancis (juga beraliran sosialis) dibawah pimpinan Leon Blum mengirimkan 30 pesawat untuk membantu pemerintahan menghancurkan kekuatan pemberontak. Franco kemudian, meminta pemerintahan Nazi Jerman dan pemerintahan fasis Italia untuk membantu pihak Nasionalis. Pada akhir Juli, pesawat Jerman dan Italia tiba di Maroko untuk membantu pihak pemberontak. Ini menyebabkan Perang saudara Spanyol menjadi isu international dari awal mulainya.

Perang Saudara Spanyol kemudian menjadi ujicoba pergolakan antara "demokrasi" (Inggris, Prancis dan Russia yang mendukung pihak republikan) dan "fasisme" (Jerman dan Italia yang mendukung pihak tradisional/rezim Franco dan kemudian keluar sebagai pemenang). Jerman juga berkesempatan mencoba taktik perang dan perlengkapan perang barunya terutama tank dan pesawat tempur dalam konflik ini.

ITALIA DIBAWAH MUSSOLINI
Spoiler for Benito Mussolini:


Di bulan Maret 1919, Mussolini membentuk Partai Fasis Nasional (PNF), dengan dukungan dari para veteran perang yang tidak memiliki pekerjaan. Ia mengorganisasi mereka dalam pasukan bersenjata yang dikenal sebagai Camicie Nere/Blackshirts (secara literal berarti "jubah hitam"), yang meneror lawan politiknya. Di tahun 1921, PNF diundang dalam pemerintahan koalisi. Pada bulan Oktober 1922, kegaduhan politik terjadi di Italia. Blackshirts memasuki Roma dan Mussolini satu-satunya orang yang dapat memulihkan keadaan. Raja Vittorio Emmanuel mengundang Mussolini membentuk pemerintahan baru. Mussolini kemudian secara bertahap mengubah sistem demokrasi dan pada tahun 1925, mengangkat dirinya sebagai diktator, dengan titel "Il Duce". Ia berkeinginan untuk menjadikan Italia sebagai kekuatan Eropa/dunia kembali. Rezim Mussolini ditandai dengan kontrol yang kuat dan kultus kepada Mussolini. Italia secara industri dan militer tidaklah kuat, namun untuk menyembunyikan ini, Mussolini melancarkan serbuan terhadap Ethiopia pada tahun 1935. (Italia sudah terlebih dahulu menguasai Eritrea dan Somaliland di Afrika Timur)

LAHIRNYA AXIS
Spoiler for Hitler dan Mussolini:


Mussolini awalnya adalah lawan dari Hitler, dan bersekutu dengan Prancis untuk melindungi Austria pada tahun 1935. Namun, keadaan berubah setelah serbuan Italia terhadap Ethiopia. Liga Bangsa-Bangsa (pendahulu PBB) tidak bereaksi dengan baik (memperburuk hubungan dengan Italia, tanpa menghentikan serbuan Italia). Aneksasi ini membuat hubungan Italia dengan Inggris dan Prancis memburuk, dan Mussolini membatalkan aliansi dengan mereka. Hitler kemudian merancang untuk menarik dukungan Italia untuk membentuk aliansi Jerman-Italia.

Perang Saudara Spanyol memberikan kesempatan untuk itu. Pada bulan Juli 1936, pihak Nasionalis (pemberontak) memberontak dan Mussolini mengintervensi dengan dukungan pasukan, pesawat dan persenjataan. Sebagai solidaritas, Hitler juga mendukung pihak pemberontak. Ia kemudian mengundang Menteri Luar Negeri Italia ke Berlin, dan pada 21 Oktober 1936, Jerman dan Italia menandatangani pakta aliansi yang dikenal sebagai poros Berlin-Roma (Axis). Salah satu protokolnya adalah kebijakan luar negeri yang sama.

Pakta anti-Komintern yang ditandatangani oleh Jerman dan Jepang pada 25 November 1936, ditujukan untuk melawan ekspansi komunis oleh Soviet Russia (tujuannya mengisolasi Russia dan memperoleh dukungan dari Jepang yang menguasai Manchuria dan Mengjiang). Pada 6 November 1937, Italia ikut menandatangani pakta anti-Komintern.

Spoiler for Invansi Jepang di China:


Setelah kehilangan sistem tradisionalnya disaat Revolusi Meiji, para Samurai dan keturunannya sangat kesal dengan terpengaruhnya Jepang dengan budaya Barat, dan menumbuhkan berbagai cara untuk mendukung semangat ultra-nasionalis. Semangat ini kemudian merasuki tentara Jepang, yang secara garis besar memiliki sifat yang mirip dengan tumbuhnya fasisme di Eropa. Filosofi sentralnya adalah pemujaan Kaisar. Di lain pihak, ada juga yang berpaham bahwa masa depan Jepang lebih terjamin dengan menganut demokrasi dan kapitalis ala Barat. Ini menyebabkan dualisme filosofi dalam masyarakat dan militer Jepang. Walaupun Jepang diakui sebagai anggota Liga Bangsa-Bangsa sebagai salah satu kekuatan politik dunia, upayanya mendapat pengakuan setara secara rasial tidak mendapat dukungan dan mempermalukan Jepang.

Saat Depresi Besar melanda dunia Barat di tahun 1930an, impresi terhadap supremasi ekonomi Barat dan politisi yang pro-demokrasi melemah. Pihak militeris mengklaim bahwa korupsi dan inkompetensi telah menjamur di pihak pro-demokrasi, dan menyatakan bahwa sistem militeris lebih bersih, disiplin dan lebih efektif. Ini mendapatkan dukungan luas dari masyarakat Jepang. Pada akhir 1930, terjadi insiden percobaan pembunuhan terhadap Perdana Menteri Jepang, Osachi Hamaguchioleh pihak ultranasionalis, karena PM Hamaguchi menandatangani persetujuan pembatasan senjata bagi Angkatan Laut Jepang (dimana Jepang diizinkan untuk memiliki sejumlah kapal perang dengan jumlah lebih sedikit dari Inggris dan Amerika Serikat), pihak militer bersiap untuk menggulingkan pemerintahan sipil.

Selanjutnya -->
AGRESI JEPANG TERHADAP MANCHURIA




Diubah oleh cumi2got 23-01-2017 02:46
0
3.6K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan