Kaskus

Sports

Kaskus SportAvatar border
TS
Kaskus Sport
Sang Legenda yang Masih Menyimpan Cita-cita
Hati warga Naples tengah berbunga, bukan lantaran kemenangan besar Napoli atas Pescara 3-1 di San Paolo, Minggu (15/1/2017) lalu, tetapi karena kedatangan mantan pesepakbola sekaligus legenda hidup Partenopei, Diego Armando Maradona. Kedatangan pria berusia 56 tahun ke kota terbesar ketiga di Italia ini dalam rangka untuk menghadiri acara teaterikal peringatan 30 tahun Scudetto yang pertama kali diraih oleh I ciucciarelli di ajang Serie A, yakni musim 1986/1987.

Suasana Kota Naples saat kedatangan Maradona nyaris serupa dengan susana di tahun 1984 lalu. Ketika itu, masyarakat Kota Naples juga menyambut kedatangan Mesias dari Argentina ini dengan sangat meriah. Di luar hotel tempat Maradona menginap dipadati oleh ratusan orang, baik yang masih muda maupun yang sudah tua. Mereka ingin melihat secara langsung wujud nyata dari kisah folklore Partenopei yang termahsyur seperempat abad lampau.

Sang Legenda yang Masih Menyimpan Cita-cita


Rasa cinta terhadap pemain yang membela Napoli selama 7 tahun ini tidak pudar sedikitpun kendati sudah 27 tahun lamanya Maradona berpisah dengan klub yang berasal dari kota asal Pizza tersebut. Maradona pun merasa terkejut dengan kondisi ini. Ia tidak menyangka bahwa masyarakat Naples masih sangat mencintainya seperti saat ia masih aktif bermain sepakbola.

“Saya selalu terkejut setiap waktu. Saya ceritakan kepada teman-teman saya bahwa ada anak-anak di sini yang bahkan tidak pernah melihat saya dengan bola di kaki saya, namun mereka datang sambil meneteskan air mata untuk bisa berfoto dengan saya. Ini sangat menyentuh, kasih sayang dan cinta dari Napoli bagi saya, diturunkan dari ayah ke anak. Setelah 30 tahun cinta itu tetap utuh, rasanya seperti hari pertama saya tiba disini, ” kata Maradona.

Maradona tidak dapat dipisahkan dari Napoli, keduanya merupakan satu entitas utuh. Maradona adalah Napoli, begitu juga sebaliknya. Dapat dikatakan keberadaan mantan pemain Tim Nasional Argentina ini sebagai kunci kesuksesan Napoli di masa lalu.

Total dari 299 pertandingan yang dilakoni, Maradona berhasil menjuarai dua gelar Serie A (1986/1987, 1989/1990), satu Coppa Italia (1986/1987), dan satu Supercoppa Italia (1990) di kompetisi lokal bersama Napoli. Sementara di level Eropa, Maradona menggenapi dengan meraih gelar Piala UEFA di tahun 1988/1989. Pemain yang dikenal memiliki dribbling bola yang cepat ini juga merupakan top skor Gli Azzurri sepanjang masa dengan torehan total 115 gol.

Apa yang diraih oleh Maradona hingga kini masih sulit dilakukan oleh pemain Napoli dari masa ke masa. Maka tak heran, nama pemain yang dikenal memiliki tendangan kaki kidal yang dahsyat ini tetap abadi di sana. Bahkan untuk menghormati jasa Maradona, nomor punggung 10 pun sudah lama dipensiunkan.

Pemain yang memiliki caps sebanyak 91 bersama Timnas Argentina tersebut menceritakan rahasianya mengapa hingga detik ini orang-orang masih memujanya, bahkan menjurus mengkultuskan dirinya. Itu karena saat membela Napoli Maradona berjanji untuk bermain dengan seluruh kemampuannya ketika di lapangan.

"Setelah pertandingan melawan Cremona pada awal musim yang di tonton 80.000 orang, saya sadar bahwa di sini, di Napoli yang kami butuhkan adalah bermain untuk mendapatkan gelar. Saya datang dari Barcelona, di mana kita mungkin bisa bermain dengan hasil menang, seri, atau kalah, tapi di sini, di Napoli, saya tidak boleh kalah, begitu ucap saya dalam hati. Saya akan malu bermain dihadapan 80.000 orang dan kemudian tidak menang. “ ungkap Maradona.

Meski sudah mendapatkan semuanya ketika bermain di Napoli, namun nampaknya masih ada satu hal yang belum kesampaian dan hingga kini masih dalam angannya, yakni menjadi pelatih dari kesebelasan yang finish peringkat dua musim 2015/2016 lalu. Pasalnya, sebagai legenda besar Napoli, Maradona pasti ingin menggenapi prestasinya bersama klub yang merupakan keselebelasan favoritnya tersebut.

“Akan sangat senang jika bisa bekerja di Napoli. Saya ingin melakukan banyak hal dengan sepatutnya, saya ingin menyaksikan tim juara, sehingga bisa menyamai Juve, Inter, Milan dan Roma.” ujar Maradona.

Namun nampaknya hasrat tersebut sepertinya lebih baik ditahan dahulu, selain Maradona masih memiliki masalah yang harus diselesaikan, yakni soal penggelapan pajak. Juga dikarenakan masih tokcernya skema Maurizio Sarri yang membuat Napoli tetap konsisten di papan atas klasemen Serie A.

Rasanya sulit untuk melempar mantan pelatih Empoli tersebut dari singasananya yang nyaman dalam beberapa tahun belakangan, apalagi Aurelio De Laurentiis, pemilik Napoli sering memujinya karena dianggap pelatih yang tidak banyak meminta, sebuah kelebihan yang mungkin tidak dimiliki oleh Maradona.

Supported by:
Sang Legenda yang Masih Menyimpan Cita-cita

Sang Legenda yang Masih Menyimpan Cita-citaSang Legenda yang Masih Menyimpan Cita-cita

Sang Legenda yang Masih Menyimpan Cita-citaSang Legenda yang Masih Menyimpan Cita-cita
www.kaskus.co.id
nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
2.7K
10
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan