- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kasus Ricuh GMBI vs FPI, Kapolri Minta Jangan Ada Mobilisasi Masaa


TS
khayalan
Kasus Ricuh GMBI vs FPI, Kapolri Minta Jangan Ada Mobilisasi Masaa
Mei Amelia R - detikNews
Agung PambudhyJakarta - Polri masih menyelidiki bentrokan antara ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) dan Front Pembela Islam (FPI) di Bandung, Jawa Barat. Kapolri Jenderal Tito Karnavian pun meminta seandainya ada pemanggilan polisi agar tidak ada mobilisasi massa.
Jenderal Tito mengatakan, terkait kasus tersebut, pihaknya telah meminta Irwasum Polri untuk melakukan penyelidikan secara objektif. "Saya sudah meminta Irwasum untuk menurunkan tim di sana dan melihat permasalahan secara objektif masalahnya, tapi jangan dulu memberikan judgement siapa salah dan benar," terang Tito, Rabu (18/1/2017).
Hal itu diungkapkan Tito usai memberikan penghargaan kepada 87 anggota Polda Metro Jaya yang berhasil mengungkap kasus perampokan di Pulomas, Jakarta Timur, pagi tadi."Yang jelas kita tidak inginkan peristiwa kekerasan terjadi. Dan sebetulnya saya berharap, kalau ada pemanggilan tolonglah jangan ada mobilisasi massa," ujar Tito.
Dengan adanya mobilisasi massa, menurut Tito, akan terbentuk psikologi massa yamg bersifat rasional dan logis. "Tapi kalau psikologi massa itu kadang-kadang irasional, kita susah mengendalikan massa. Mengumpulkan 100 hingga 1000 massa susah mengendalikannya dan sulit," imbuh Tito.
Untuk itu, Tito mengimbau agar tidak ada mobilisasi massa ketika ada pemanggilan-pemanggilan dari pihak kepolisian guna penyelidikan kasus. "Oleh karena itu, ketika terjadi pemanggilan datanglah dengan hanya membawa lawyer," ungkapnya.
Tito menyampaikan untuk tidak takut menghadapi penmanggilan polisi. Karena pemanggilan polisi bukan proses akhir dalam penyidikan perkara."Kalau kita benar tunjukan kebenaran itu dan sampaikan. Nanti pemanggilan polisi kan bukan proses terakhir," lanjut dia.
Masih banyak proses lainnya seperti penghentian perkara dan proses hukum lainnya. Kendati sampai akhirnya di tingkat penyidikan ada penetapan tersangka, ada proses hukum lainnya yang dapat ditempuh."Bisa dilidik kemudian dihentikan--kalau ke penyidikan bisa dihentikan--kalau ada fakta yang baru yang sebetulnya peristiwa sebenernya dan dinaikan menjadi tersangka, masih ada upaya hukum lain di kejaksaan. Dihentikan di kejaksaan, masih ada di pengadilan yang terbuka bisa disaksikan masyarakat," sambungnya.
Untuk itu, tidak perlu mengerahkan massa untuk berdemo menolak proses hukum tersebut yang dapat diartujan seolah-olah menekan aparat sehingga penyidikan tidak menjadi objektif."Seolah-olah akan menekan, akan melakukan penekanan terhadap penyidik tidak objektif. Dan harus mendikte penyidik dan lain-lain. Kita minta penyidik independen," lanjutnya.Ia khawatir, dengan adanya pengerahan massa tersebut justru akan menimbulkan isu pro dan kontra. "Apalagi ini isunya pancasila sensitif karena ideologi negera, pasti ada pro dan kontra.
Oleh karena itu untuk menghindari itu jangan dipancing pengerahan massa. Bisa timbul pengerahan massa yang lain, kalau sudah ada massa dan massa muncul pengendalian akan sulit," tandasnya.(mei/fjp)
https://m.detik.com/news/berita/d-33...bilisasi-massa
Tu bib dengeriiiiiiin! Malah jadi masalah buat dikau sendiri kan bib pake bawa2 gerombolan segala!
Kehed sia teh.. nyieun riweuh batur!
Agung PambudhyJakarta - Polri masih menyelidiki bentrokan antara ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) dan Front Pembela Islam (FPI) di Bandung, Jawa Barat. Kapolri Jenderal Tito Karnavian pun meminta seandainya ada pemanggilan polisi agar tidak ada mobilisasi massa.
Jenderal Tito mengatakan, terkait kasus tersebut, pihaknya telah meminta Irwasum Polri untuk melakukan penyelidikan secara objektif. "Saya sudah meminta Irwasum untuk menurunkan tim di sana dan melihat permasalahan secara objektif masalahnya, tapi jangan dulu memberikan judgement siapa salah dan benar," terang Tito, Rabu (18/1/2017).
Hal itu diungkapkan Tito usai memberikan penghargaan kepada 87 anggota Polda Metro Jaya yang berhasil mengungkap kasus perampokan di Pulomas, Jakarta Timur, pagi tadi."Yang jelas kita tidak inginkan peristiwa kekerasan terjadi. Dan sebetulnya saya berharap, kalau ada pemanggilan tolonglah jangan ada mobilisasi massa," ujar Tito.
Dengan adanya mobilisasi massa, menurut Tito, akan terbentuk psikologi massa yamg bersifat rasional dan logis. "Tapi kalau psikologi massa itu kadang-kadang irasional, kita susah mengendalikan massa. Mengumpulkan 100 hingga 1000 massa susah mengendalikannya dan sulit," imbuh Tito.
Untuk itu, Tito mengimbau agar tidak ada mobilisasi massa ketika ada pemanggilan-pemanggilan dari pihak kepolisian guna penyelidikan kasus. "Oleh karena itu, ketika terjadi pemanggilan datanglah dengan hanya membawa lawyer," ungkapnya.
Tito menyampaikan untuk tidak takut menghadapi penmanggilan polisi. Karena pemanggilan polisi bukan proses akhir dalam penyidikan perkara."Kalau kita benar tunjukan kebenaran itu dan sampaikan. Nanti pemanggilan polisi kan bukan proses terakhir," lanjut dia.
Masih banyak proses lainnya seperti penghentian perkara dan proses hukum lainnya. Kendati sampai akhirnya di tingkat penyidikan ada penetapan tersangka, ada proses hukum lainnya yang dapat ditempuh."Bisa dilidik kemudian dihentikan--kalau ke penyidikan bisa dihentikan--kalau ada fakta yang baru yang sebetulnya peristiwa sebenernya dan dinaikan menjadi tersangka, masih ada upaya hukum lain di kejaksaan. Dihentikan di kejaksaan, masih ada di pengadilan yang terbuka bisa disaksikan masyarakat," sambungnya.
Untuk itu, tidak perlu mengerahkan massa untuk berdemo menolak proses hukum tersebut yang dapat diartujan seolah-olah menekan aparat sehingga penyidikan tidak menjadi objektif."Seolah-olah akan menekan, akan melakukan penekanan terhadap penyidik tidak objektif. Dan harus mendikte penyidik dan lain-lain. Kita minta penyidik independen," lanjutnya.Ia khawatir, dengan adanya pengerahan massa tersebut justru akan menimbulkan isu pro dan kontra. "Apalagi ini isunya pancasila sensitif karena ideologi negera, pasti ada pro dan kontra.
Oleh karena itu untuk menghindari itu jangan dipancing pengerahan massa. Bisa timbul pengerahan massa yang lain, kalau sudah ada massa dan massa muncul pengendalian akan sulit," tandasnya.(mei/fjp)
https://m.detik.com/news/berita/d-33...bilisasi-massa
Tu bib dengeriiiiiiin! Malah jadi masalah buat dikau sendiri kan bib pake bawa2 gerombolan segala!
Kehed sia teh.. nyieun riweuh batur!
Diubah oleh khayalan 18-01-2017 11:54


tien212700 memberi reputasi
1
716
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan