Allah melarang kita berbuat tidak adil akibat kebencian terhadap suatu kaum. 

Tim Jokowi-Basuki menyatakan halal memilih pemimpin (wakil) dari non Muslim. Dalam Quran tidak ada yang mengharamkan memilih non Muslim jadi pemimpin (wakil) yang berdampingin dengan pemimpin Muslim.

“Sepanjang pemimpin (wakil) dari non Muslim itu berpasangan dengan pemimpin Muslim, mereka tidak termasuk dalam kategori meninggalkan orang Mukmin sehingga hukumnya halal alias tidak haram,” tegas Budi Purnomo Karjodihardjo, Koordinator Bidang Komunikasi & Media Center, Tim Kampanye Jokowi-Basuki kepada Beritasatu.com, Jumat (7/9)

Mengutip pernyataan Prof. Dr. Hamka Haq, MA, Ketua Umum Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia, Budi menuturkan, yang haram jika pemimpin (wakil) dari non Muslim tidak berdampingan dengan pemimpin Muslim karena dipandang telah meninggalkan orang-orang Mukmin. Itulah maksud ayat Ali Imran ayat 28. 

“Al-Quran memerintahkan kita berbuat adil terhadap siapa saja, termasuk pemimpin non Muslim yang berdampingan dengan pemimpin Muslim," ucap Budi.

Budi menyebutkan, Allah melarang kita berbuat tidak adil akibat kebencian terhadap suatu kaum sebagaimana termaktub dalam Al-Maidah ayat 8 yang mengajukan berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan

Kemarin, Kamis (6/9), sebauh baliho besar berbau SARA yang mengajak masyarakat memilih pemimpin Muslim dan haram memilih pemimpin yang tidak seiman, terbentang di pojok kiri Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Polda Metro Jaya arah Pancoran, tepat di depan Plaza Semanggi, Jakarta.

Pantauan Beritasatu.com, banyak orang yang melintas di depan Plaza Semanggi dan JPO itu merasa penasaran melihat dan membaca baliho berwarna dasar oranye itu. Baliho itu bertajuk "Dalil Qur'ani wajib memilih pemimpim muslim, haram memilih pemimpin tidak seiman", disertai empat kalimat penegasan. 

http://www.beritasatu.com/megapolita...on-muslim.html