- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kronologis Deportasi 8 WNI Oleh Singapura


TS
antihoax11
Kronologis Deportasi 8 WNI Oleh Singapura
*RANGKAIAN PEMULANGAN TERHADAP 8 (DELAPAN) ORANG WNI DARI MALAYSIA MELALUI PELABUHAN INTERNASIONAL BATAM CENTER*
A. Pada hari Rabu tanggal 11 Januari 2017 sekira pukul 09.45 Wib bertempat di Mako Den Gegana Brimob Polda Kepri telah dilakukan pemeriksaan oleh Tim Densus 88 yang dipimpin oleh AKP Candra beserta Iptu Machfud, Brigadir Eddy Sofian, Briptu Rusdican dan Briptu Denny terhadap 8 orang WNI terkait dugaan adanya gambar orang berkumpul membawa bendera ISIS dan gambar bom sepatu yang berada di Handphone Sdr. REH(selaku pendiri Ponpes Darul Hadist).
B. Adapun kronologis kejadian sbb :
- Pada hari Selasa tanggal 3 Januari 2017 telah berangkat 8 (delapan) orang WNI yang merupakan guru dan santri dari Pondok Pesantren Darul Hadist Jl. Kamang Tengah Kec. Empat Angket Kab. Agam Prov. Sumbar dari Bandara Minang Kabau Sumbar menuju Kuala Lumpur Malaysia, setelah sampai di Kuala Lumpur rombongan WNI tersebut melanjutkan perjalanan ke Malaka untuk berobat di DR R Venugopal (THT) yang terletak di pusat Mahkota Medical dikarenakan ketua rombongan An. REH sedang sakit pada bagian telinga dan membutuhkan perawatan medis untuk telinganya. Setelah melakukan perawatan medis di rumah sakit rombongan WNI tersebut menginap selama dua malam di rumah Sdr. Zaidi (60176110973) yang dikenal oleh rombongan WNI pada saat pelajaran kelas Agama selama 3 hari di Malaysia.
- Pada hari Kamis tanggal 5 Januari 2017 rombongan WNI melanjutkan perjalanan ke Perlis melalui Kuala Lumpur dan dalam perjalanan tersebut rombongan WNI bertemu dengan Syeh Zaid Al Wusobi untuk bersilaturahmi dan meminta nasehat, kemudian rombongan WNI tersebut menginap satu malam di rumah Syeh Zaid Al Wusobi.
- Pada hari Sabtu tanggal 7 Januari 2017, rombongan WNI tersebut berangkat menuju Pattani Thailand untuk mencari Madrasah dengan tujuan memahami sistem pendidikan di sana. Kemudian rombongan WNI tersebut dikenalkan oleh Zainuddin (Imam di Masjid Pakistan di Pattani) kepada Asst. Prof.Ismail lutfi Japakiya Rektor Fatoni Universitas dan tinggal selama satu malam di Masjid Pakistan.
- Pada hari Ahad tanggal 8 Januari 2017 sekira pukul 09.00 Wib rombongan WNI melanjutkan perjalanan menuju Perak dengan memakai bus kemudian menuju ke Johor Baru, sesampainya di Johor Baru rombongan WNI tersebut selanjutnya bertemu dengan Sdr. Hisyam (warga negara Singapura) di Masjid Annur Larkin yang dikenal ketika menghadiri kursus bahasa Arab di Mesir pada tahun 2005.
Selanjutnya rombongan WNI dan Sdr. Hisyam berangkat menuju Singapura dan berencana untuk tinggal di Singapura selama satu hari, namun pada saat rombongan WNI memasuki negara Singapura (Woodlands) pada hari Senin tanggal 9 Januari 2017 sekira pukul 01.00 waktu Singapura dilakukan pengecekan oleh pihak Imigrasi Singapura terhadap Handphone rombongan WNI tersebut dan dari hasil pengecekan ditemukan gambar bendera ISIS dan gambar poto bom sandal pada Handphone milik Sdr. REH dan dilakukan pemeriksaan terkait temuan tsb tidak ada indikasi paham ISIS dan pada hari Selasa tanggal 05.00 Wib pihak Imigrasi Singapura menyerahkan rombongan WNI kepada pihak Imigrasi Malaysia dan sekira pukul 09.00 Wib pihak Imigrasi Malaysia memulangkan ke 8 WNI tersebut ke Indonesia (Kota Batam) dengan kapal Ferry MV. Marina Lines GT. 132 No. 968/GGA dari Pelabuhan Situlang Laut Malaysia menuju Pelabuhan Internasional Batam Center Kota Batam .
- Pada hari Selasa tanggal 10 Januari 2017 sekira pukul 11.00 Wib bertempat di Pelabuhan Internasional Batam Center Kota Batam telah tiba kapal Ferry MV. Marina Lines GT. 132 No. 968/GGA yang membawa 8 (delapan) orang WNI yang dipulangkan oleh Pemerintah Malaysia karena diduga sebagai bagaian dari jaringan Teroris ISIS dgn adnya gambar bendera ISIS dan gambar bom yang ada di Handphone sdr.REH( Pendiri Ponpes Darul Hadist).
- Sekira pukul 11.10 Wib sesampainya di Pelabuhan Internasional Batam Center Kota Batam, kemudian terhadap ke 8 orang WNI tersebut langsung diinterogasi oleh pihak Imigrasi Kota Batam
- Adapun Identitas ke 8 (Delapan) orang yang dipulangkan tersebut, sbb :
1. FH, No Pass: B280XXXX
2. ASA, No Pass: A955XXXX
3. AKS, No Pass: A902XXXX
4. SA, No Pass: B557XXXX
5. IO, No Pass: A9C2XXXX
6. MH, No Pass: B557XXXX
7. REH, No Pass: E9215XXXX
8. HAP, No Pass: B557XXXX
- Sekira pukul 12.35 Wib terhadap Ke 8 orang WNI tersebut kemudian diserah terimakan kepada pihak Kepolisian oleh Imigrasi Kota Batam dan selanjutnya ke 8 orang WNI tersebut dibawa ke Mako Brimob Polda Kepri untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
- Adapun hasil pemeriksaan diperoleh keterangan, sbb :
1. Bahwa ke 8 orang tersebut berasal dari Pondok Pesantren Darul Hadist jl. Kamang Tengah Kec. Empat Angket Bukit Tinggi Kab. Agam Prov. Sumbar yang menganut aliran SALAFI
2. Pada saat ini jumlah santri yang ada di Pondok Pesantren Darul Hadist jl. Kamang Tengah Kec. Empat Angket Bukit Tinggi Kab. Agam Prov. Sumbar sebanyak 40 orang santri
3. Adapun tujuan keberangkatan ke 8 orang WNI tersebut ke Malaysia, Thailand dan Singapura adalah untuk berobat dan safari Agama Islam
4. Penyebab ke 8 orang WNI tersebut dipulangkan oleh pemerintah Malaysia kembali ke Indonesia dikarenakan ditemukan foto bendera ISIS dan poto bom sandal pada Handphone pimpinan rombongan Sdr. REH
5. Sumber dana untuk membiayai keberangkatan ke 8 WNI tersebut ke Malaysia, Thailand dan Sinagapura adalah dari hasil berjualan produk - produk herbal di Kota Bukit Tinggi
6. Terkait dengan foto bendera ISIS yang ada pada Handphone milik Sdr. REH atas suruhan petugas Malaysia sudah dihapus.
C. Sekira pukul 09.50 Wib telah dilakukan pemeriksaan terhadap sdr. REH(selaku pendiri Ponpes Darul Hadist) dan didapat keterangan sbb :
- Bahwa beliau merupakan lulusan fakultas Al Jajair dari Mesir pada tahun 2003.
- Pernah mengajar di Pondok pesantren di Jawa tengah selama 8 bulan.
- Membangun usaha dan membuka toko dalam bidang obat herbal pada tahun 2010.
- Mendirikan pondok pesantren Darul Hadist yang berada di Bukit tinggi pada tahun 2015.
- Jumlah santri saat ini 35 orang dan guru 5 orang.
- Bahwa beliau setuju dengan adanya pemerintahan sekarang dan tidak setuju suatu negara dibilang tougud.
- Bahwa beliau memiliki pemahaman Salafi yang bermaszab Hambali.
- Menceritakan kronologis keberangkatan hingga sampai diamankan oleh pihak Imigrasi Singapura terkait adanya gambar bom sepatu dan gambar bendera ISIS.
- Mengetahui jadwal kegiatan pengajian yang ada di pondok pesantren Darul Hadist selama 1 Minggu dengan pemahaman tentang akidah agama Islam dan Kitap Ushul Sunah di Sumatera Barat.
- Tidak menjadi masalah bila pemimpin di suatu tempat berasal dari kalangan Non-muslim, namun sebagai seorang Muslim dianjurkan memilih pemimpin Muslim.
- Terkait sistem Demokrasi di Indonesia bahwa dalam agama Islam ada yang namanya Syuroh (musyawarah) yang merupakan bagian dari Demokrasi.
D. Adapun barang bukti yang diamankan berupa 8 buah buku paspor dan 12 buah Handphone dengan rincian sbb :
- Paspor :
1. FH, No Pass: B280XXXX
2. ASA, No Pass: A955XXXX
3. AKS, No Pass: A902XXXX
4. SA, No Pass: B557XXXX
5. IO, No Pass: A9C2XXXX
6. MH, No Pass: B557XXXX
7. REH, No Pass: E9215XXXX
8. HAP, No Pass: B557XXXX
- Handphone :
1. FH, 2 buah HP
- Samsung GE 1200T
- Siomi Read Note 2
2. ASA, 2 buah HP
- Nokia RM 908
- Alkatel
3. AK, 1 buah HP
- Samsung Duos
4. SA, 1 HP
- Asus zooed
5. IO, 2 HP
- I Cherry
- Nokia 105
6. MH, 1 HP
- Nokia X
7. REH, 2 HP
- Nokia E71
- Siomi Note 4
8. HAP, 1 HP
- Siomi Meizu
E. Adapun langkah - langkah yang dilakukan sbb :
1. Koordinasi dengan Imigrasi kelas I khusus Batam.
2. Koordinasi dgn Konsulat Malaysia.
3. Koordinasi dgn pihak pengelola pelabuhan.
4. Koordinasi dgn perusahaan pelayaran.
5. Melakukan berkoordinasi dengan Brimob Polda Kepri
6. Melakukan dokumentasi.
7. Koordinasi dengan Densus 88
8. Mengamankan barang bukti
*KESIMPULAN*
1. Adanya kesalahpahaman dari pihak Imigrasi Singapura pada saat melakukan pemeriksaan Handphone milik sdr. RIDCE ELFI HENDRA (selaku pendiri Ponpes Darul Hadist) terkait adanya temuan gambar bendera ISIS dan gambar bom sandal
2. Berdasarkan hasil pemeriksaan dari Tim Densus 88 bahwa ke 8 orang tsb tidak temu adanya unsur yang terindikasi kejaringan kelompok radikal maupun ISIS.
3. Berdasarkan hasil dari CDR Handphone tidak ada hubungan komunikasi dengan pok radikal dan jaringan ISIS yang berada di Suriah maupun jaringan radikal yang berada di Indonesia.
Sekira pukul 18. 00 Wib kegiatan selesai situasi aman tka.
Sumber:
http://antiberitahoax.blogspot.co.id...ax-dan_11.html
A. Pada hari Rabu tanggal 11 Januari 2017 sekira pukul 09.45 Wib bertempat di Mako Den Gegana Brimob Polda Kepri telah dilakukan pemeriksaan oleh Tim Densus 88 yang dipimpin oleh AKP Candra beserta Iptu Machfud, Brigadir Eddy Sofian, Briptu Rusdican dan Briptu Denny terhadap 8 orang WNI terkait dugaan adanya gambar orang berkumpul membawa bendera ISIS dan gambar bom sepatu yang berada di Handphone Sdr. REH(selaku pendiri Ponpes Darul Hadist).
B. Adapun kronologis kejadian sbb :
- Pada hari Selasa tanggal 3 Januari 2017 telah berangkat 8 (delapan) orang WNI yang merupakan guru dan santri dari Pondok Pesantren Darul Hadist Jl. Kamang Tengah Kec. Empat Angket Kab. Agam Prov. Sumbar dari Bandara Minang Kabau Sumbar menuju Kuala Lumpur Malaysia, setelah sampai di Kuala Lumpur rombongan WNI tersebut melanjutkan perjalanan ke Malaka untuk berobat di DR R Venugopal (THT) yang terletak di pusat Mahkota Medical dikarenakan ketua rombongan An. REH sedang sakit pada bagian telinga dan membutuhkan perawatan medis untuk telinganya. Setelah melakukan perawatan medis di rumah sakit rombongan WNI tersebut menginap selama dua malam di rumah Sdr. Zaidi (60176110973) yang dikenal oleh rombongan WNI pada saat pelajaran kelas Agama selama 3 hari di Malaysia.
- Pada hari Kamis tanggal 5 Januari 2017 rombongan WNI melanjutkan perjalanan ke Perlis melalui Kuala Lumpur dan dalam perjalanan tersebut rombongan WNI bertemu dengan Syeh Zaid Al Wusobi untuk bersilaturahmi dan meminta nasehat, kemudian rombongan WNI tersebut menginap satu malam di rumah Syeh Zaid Al Wusobi.
- Pada hari Sabtu tanggal 7 Januari 2017, rombongan WNI tersebut berangkat menuju Pattani Thailand untuk mencari Madrasah dengan tujuan memahami sistem pendidikan di sana. Kemudian rombongan WNI tersebut dikenalkan oleh Zainuddin (Imam di Masjid Pakistan di Pattani) kepada Asst. Prof.Ismail lutfi Japakiya Rektor Fatoni Universitas dan tinggal selama satu malam di Masjid Pakistan.
- Pada hari Ahad tanggal 8 Januari 2017 sekira pukul 09.00 Wib rombongan WNI melanjutkan perjalanan menuju Perak dengan memakai bus kemudian menuju ke Johor Baru, sesampainya di Johor Baru rombongan WNI tersebut selanjutnya bertemu dengan Sdr. Hisyam (warga negara Singapura) di Masjid Annur Larkin yang dikenal ketika menghadiri kursus bahasa Arab di Mesir pada tahun 2005.
Selanjutnya rombongan WNI dan Sdr. Hisyam berangkat menuju Singapura dan berencana untuk tinggal di Singapura selama satu hari, namun pada saat rombongan WNI memasuki negara Singapura (Woodlands) pada hari Senin tanggal 9 Januari 2017 sekira pukul 01.00 waktu Singapura dilakukan pengecekan oleh pihak Imigrasi Singapura terhadap Handphone rombongan WNI tersebut dan dari hasil pengecekan ditemukan gambar bendera ISIS dan gambar poto bom sandal pada Handphone milik Sdr. REH dan dilakukan pemeriksaan terkait temuan tsb tidak ada indikasi paham ISIS dan pada hari Selasa tanggal 05.00 Wib pihak Imigrasi Singapura menyerahkan rombongan WNI kepada pihak Imigrasi Malaysia dan sekira pukul 09.00 Wib pihak Imigrasi Malaysia memulangkan ke 8 WNI tersebut ke Indonesia (Kota Batam) dengan kapal Ferry MV. Marina Lines GT. 132 No. 968/GGA dari Pelabuhan Situlang Laut Malaysia menuju Pelabuhan Internasional Batam Center Kota Batam .
- Pada hari Selasa tanggal 10 Januari 2017 sekira pukul 11.00 Wib bertempat di Pelabuhan Internasional Batam Center Kota Batam telah tiba kapal Ferry MV. Marina Lines GT. 132 No. 968/GGA yang membawa 8 (delapan) orang WNI yang dipulangkan oleh Pemerintah Malaysia karena diduga sebagai bagaian dari jaringan Teroris ISIS dgn adnya gambar bendera ISIS dan gambar bom yang ada di Handphone sdr.REH( Pendiri Ponpes Darul Hadist).
- Sekira pukul 11.10 Wib sesampainya di Pelabuhan Internasional Batam Center Kota Batam, kemudian terhadap ke 8 orang WNI tersebut langsung diinterogasi oleh pihak Imigrasi Kota Batam
- Adapun Identitas ke 8 (Delapan) orang yang dipulangkan tersebut, sbb :
1. FH, No Pass: B280XXXX
2. ASA, No Pass: A955XXXX
3. AKS, No Pass: A902XXXX
4. SA, No Pass: B557XXXX
5. IO, No Pass: A9C2XXXX
6. MH, No Pass: B557XXXX
7. REH, No Pass: E9215XXXX
8. HAP, No Pass: B557XXXX
- Sekira pukul 12.35 Wib terhadap Ke 8 orang WNI tersebut kemudian diserah terimakan kepada pihak Kepolisian oleh Imigrasi Kota Batam dan selanjutnya ke 8 orang WNI tersebut dibawa ke Mako Brimob Polda Kepri untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
- Adapun hasil pemeriksaan diperoleh keterangan, sbb :
1. Bahwa ke 8 orang tersebut berasal dari Pondok Pesantren Darul Hadist jl. Kamang Tengah Kec. Empat Angket Bukit Tinggi Kab. Agam Prov. Sumbar yang menganut aliran SALAFI
2. Pada saat ini jumlah santri yang ada di Pondok Pesantren Darul Hadist jl. Kamang Tengah Kec. Empat Angket Bukit Tinggi Kab. Agam Prov. Sumbar sebanyak 40 orang santri
3. Adapun tujuan keberangkatan ke 8 orang WNI tersebut ke Malaysia, Thailand dan Singapura adalah untuk berobat dan safari Agama Islam
4. Penyebab ke 8 orang WNI tersebut dipulangkan oleh pemerintah Malaysia kembali ke Indonesia dikarenakan ditemukan foto bendera ISIS dan poto bom sandal pada Handphone pimpinan rombongan Sdr. REH
5. Sumber dana untuk membiayai keberangkatan ke 8 WNI tersebut ke Malaysia, Thailand dan Sinagapura adalah dari hasil berjualan produk - produk herbal di Kota Bukit Tinggi
6. Terkait dengan foto bendera ISIS yang ada pada Handphone milik Sdr. REH atas suruhan petugas Malaysia sudah dihapus.
C. Sekira pukul 09.50 Wib telah dilakukan pemeriksaan terhadap sdr. REH(selaku pendiri Ponpes Darul Hadist) dan didapat keterangan sbb :
- Bahwa beliau merupakan lulusan fakultas Al Jajair dari Mesir pada tahun 2003.
- Pernah mengajar di Pondok pesantren di Jawa tengah selama 8 bulan.
- Membangun usaha dan membuka toko dalam bidang obat herbal pada tahun 2010.
- Mendirikan pondok pesantren Darul Hadist yang berada di Bukit tinggi pada tahun 2015.
- Jumlah santri saat ini 35 orang dan guru 5 orang.
- Bahwa beliau setuju dengan adanya pemerintahan sekarang dan tidak setuju suatu negara dibilang tougud.
- Bahwa beliau memiliki pemahaman Salafi yang bermaszab Hambali.
- Menceritakan kronologis keberangkatan hingga sampai diamankan oleh pihak Imigrasi Singapura terkait adanya gambar bom sepatu dan gambar bendera ISIS.
- Mengetahui jadwal kegiatan pengajian yang ada di pondok pesantren Darul Hadist selama 1 Minggu dengan pemahaman tentang akidah agama Islam dan Kitap Ushul Sunah di Sumatera Barat.
- Tidak menjadi masalah bila pemimpin di suatu tempat berasal dari kalangan Non-muslim, namun sebagai seorang Muslim dianjurkan memilih pemimpin Muslim.
- Terkait sistem Demokrasi di Indonesia bahwa dalam agama Islam ada yang namanya Syuroh (musyawarah) yang merupakan bagian dari Demokrasi.
D. Adapun barang bukti yang diamankan berupa 8 buah buku paspor dan 12 buah Handphone dengan rincian sbb :
- Paspor :
1. FH, No Pass: B280XXXX
2. ASA, No Pass: A955XXXX
3. AKS, No Pass: A902XXXX
4. SA, No Pass: B557XXXX
5. IO, No Pass: A9C2XXXX
6. MH, No Pass: B557XXXX
7. REH, No Pass: E9215XXXX
8. HAP, No Pass: B557XXXX
- Handphone :
1. FH, 2 buah HP
- Samsung GE 1200T
- Siomi Read Note 2
2. ASA, 2 buah HP
- Nokia RM 908
- Alkatel
3. AK, 1 buah HP
- Samsung Duos
4. SA, 1 HP
- Asus zooed
5. IO, 2 HP
- I Cherry
- Nokia 105
6. MH, 1 HP
- Nokia X
7. REH, 2 HP
- Nokia E71
- Siomi Note 4
8. HAP, 1 HP
- Siomi Meizu
E. Adapun langkah - langkah yang dilakukan sbb :
1. Koordinasi dengan Imigrasi kelas I khusus Batam.
2. Koordinasi dgn Konsulat Malaysia.
3. Koordinasi dgn pihak pengelola pelabuhan.
4. Koordinasi dgn perusahaan pelayaran.
5. Melakukan berkoordinasi dengan Brimob Polda Kepri
6. Melakukan dokumentasi.
7. Koordinasi dengan Densus 88
8. Mengamankan barang bukti
*KESIMPULAN*
1. Adanya kesalahpahaman dari pihak Imigrasi Singapura pada saat melakukan pemeriksaan Handphone milik sdr. RIDCE ELFI HENDRA (selaku pendiri Ponpes Darul Hadist) terkait adanya temuan gambar bendera ISIS dan gambar bom sandal
2. Berdasarkan hasil pemeriksaan dari Tim Densus 88 bahwa ke 8 orang tsb tidak temu adanya unsur yang terindikasi kejaringan kelompok radikal maupun ISIS.
3. Berdasarkan hasil dari CDR Handphone tidak ada hubungan komunikasi dengan pok radikal dan jaringan ISIS yang berada di Suriah maupun jaringan radikal yang berada di Indonesia.
Sekira pukul 18. 00 Wib kegiatan selesai situasi aman tka.
Sumber:
http://antiberitahoax.blogspot.co.id...ax-dan_11.html
0
774
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan