Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kinjengcekingAvatar border
TS
kinjengceking
[KEREN] Inovasi Ciptaan Anak Negeri
emoticon-Cool SELAMAT DATANG DI THREAD ANE GAN emoticon-Cool


Quote:


Quote:





Dua bocah kelas V SD Muhammadiyah 2, Gresik, Farahiya dan Zahra, berhasil membuat alat penjernih udara hanya dengan berbekal galon bekas. Rumah Farahiya terletak dengan sebuah lapangan kosong yang dipenuhi ilalang. Tak jarang, ilalang-ilalang ini dibakar dengan tujuan untuk membersihkan. Namun, asapnya memasuki ruangan kamar Farahiya, hingga membuatnya jengah.

Karena pengalaman tak menyenangkan akibat asap tersebut, Farahiya kemudian memiliki ide untuk membuat alat penjernih udara ruangan dari asap. Bersama temannya di kelas V SD Muhammadiyah 2 di Perum PPS, Desa Suci, Kecamatan, Manyar, Gresik, Jawa Timur, yang bernama Zahra, Farahiya pun kemudian membuat alat penjernih udara.

“Karena rumah saya itu dekat dengan lapangan kosong, maka sering tetangga itu membakar ilalang yang ada di sana. Di mana asapnya, sering masuk ke dalam kamar dan membuat nafas menjadi sesak. Makanya saya ingin buat alat, yang bisa untuk menjernihkan udara. Bersama dengan Zahra, akhirnya kami bisa buat BAP (Berlian Air Purified) ini” kata Farahiya

Kedua siswi imut ini kemudian memanfaatkan galon bekas, kipas angin ukuran kecil, kain, kabel, saklar dan baterai untuk membuat alat yang mereka beri nama BAP. Alat ini mampu membersihkan udara dari polusi melalui dua tahap pembersihan.

“Pada saat asap dimasukkan melalui bagian atas galon, maka sudah bisa didapatkan udara bersih di bagian bawah galon, melalui skat kain yang kami pasang di antara bagiannya. Simple kok,” jelas Farahiya.

Dari proses tersebut, hampir 95 persen udara yang dihasilkan merupakan udara bersih, meski awalnya merupakan asap.

“Dari awal hingga rampungnya pengerjaan alat ini, kami kerjakan selama dua hari. Itu pun sudah termasuk mekanisme uji cobanya, yang kami lakukan beberapa kali dan sempat juga menggunakan media tanaman untuk mengetahui kadar kebersihan udaranya,” tutur Zahra.

Meski hanya berupa protoripe dan diuji dengan pengawasan guru di sekolahnya, dua siswi ini memiliki keyakinan bahwa alat ciptaanya dapat membersihkan udara dalam ruangan.



Quote:





Dua pelajar kelas V sekolah dasar (SD) Muhammadiyah GKB 2 Gresik, Nawwaf Hisyam dan Muhammad Juan Alfawwazi berhasil menciptakan alat bantu bagi para penyandang tunarungu.

Menurut Nawwaf, ide menciptakan alat bantu itu muncul ketika melihat seorang tetangganya yang memiliki pendengaran kurang. Bahkan terkadang tetangganya itu tidak sadar kalau dirinya sedang diklakson motor.

“Ide ini berawal saat saya membonceng motor ayah. Kebetulan tetangga ada yang punya pendengaran kurang. Ayah membunyikan klakson, tetapi tetangga saya itu tak sadar kalau diklakson,” ujar Nawwaf

Sejak saat itulah Nawwaf (11) berpikir bagaimana caranya agar penderita tunarungu bisa tahu dan sadar bila sedang diklakson atau membunyikan klakson. Berbagi ide dengan Juan, akhirnya tercetuslah ide untuk membuat klakson tunarungu yang diberi nama Kerungu. Pada intinya, Kerungu tidak berbeda dengan klakson motor pada umumnya.

Hanya saja, terang Nawwaf, selain berbunyi, klakson ini juga mengeluarkan cahaya. Dari mana asal cahaya tersebut? Dari sebuah lampu kecil yang dipasang pada dashboard/fairing motor.

Dengan sedikit modifikasi dan bantuan dari pihak guru di sekolahnya, Kerungu berhasil diwujudkan dua siswa kreatif ini dengan kerja keras dalam waktu sekitar satu bulan. Alat dan bahan yang digunakan adalah cutter, gunting, selotip, solder, aki, klakson, cat semprot, tombol/switch, socket, kabel, bohlam kecil, mur, baut, dan dashboard/fairing motor bekas.

“Kerungu ini ditujukan untuk pengendara motor yang mempunyai pendengaran kurang. Dari mana mereka tahu bila mereka telah menglakson, dari cahaya lampu di dashboard/fairing,” paparnya.

Sedangkan cara kerja alat 'Kerungu' ini adalah ketika tombol ditekan maka ada listrik pada baterai kering mengalir dari kutub positif melalui kabel dan kembali menuju kutub negatif baterai kering.
Saat itulah, lampu menyala dibarengi suara dari speaker. "Lampu menyala sebagai bukti bahwa klakson sudah berbunyi," kata M Juan Alfawwazi.
Spoiler for videonya gan:




Quote:





Alang-alang (imperata cylindrika) yang banyak tumbuh liar dan mengganggu, dianggap orang tiada guna. Tetapi di tangan tiga siswi ini, gulma pengganggu tersebut berhasil disulap menjadi obat nyamuk.

Hebatnya, produk yang dihasilkan bukanlah obat nyamuk bakar, tetapi obat nyamuk elektrik. Selain alami, obat nyamuk ini mempunyai nilai keekonomisan yang sangat terjangkau.

Ketiga siswi ini adalah Hazinatut Daulah, Syivana Mutiyastika, dan Rosyi Nur Firdausi. Mereka adalah siswa kelas 8 MTs NU Trate, Gresik.

"Ide kami berawal dari banyaknya ilalang yang tumbuh liar. Saat kami mencari literatur tentang ilalang, kami menemukan bahwa ilalang mengandung asam sitrat dan flavonoid,"ujarRosyi
Spoiler for pict:


Asam sitrat, diketahui merupakan musuh alami serangga. Senyawa asam sitrat yang dihasilkan alang-alang mampu merusak trakhea atau jalur pernapasan serangga yang akhirnya membuat serangga mati.

Contoh sederhana penggunaan alang-alang untuk mengusir nyamuk adalah para peternak sapi sering membakar alang-alang di kandang ternaknya untuk mengusir nyamuk.

Tetapi bagi ketiga siswa ini, tidak mungkin membakar alang-alang hanya untuk mengusir nyamuk. Diperlukan sebuah rekayasa produksi agar tercipta produk yang bisa diaplikasikan secara praktis.

Terbersitlah ide untuk membuat obat nyamuk. Ide tentang obat nyamuk bakar mentah karena asap yang dihasilkan dianggap sebagai polusi. Obat nyamuk elektrik kemudian dipilih karena lebih ramah lingkungan. Tetapi bagaimana menghasilkan obat nyamuk elektrik menggunakan alang-alang.

Obat nyamuk elektrik menggunakan mat (keping) sebagai sarana atau alat membunuh nyamuk. Bagaimana keping itu dihasilkan? Tiga siswi ini mempunyai caranya sendiri. Untuk membuat keping obat nyamuk elektronik, bahan dan alat yang diperlukan adalah alang-alang, soda kaustik (NaOH), tepung kanji, air, gunting, kompor, wajan, blender, screen sablon.

Pertama, alang-alang yang sudah dipetik dipotong dengan gunting. Potongan alang-alang kemudian diblender kering hingga menjadi halus. Hasilnya lalu dimasak. Alang-alang dimasukkan ke wajan berisi air. Soda kaustik lalu dicampurkan ke dalamnya.

Fungsi dari soda kaustik adalah melunakkan alang-alang. Setelah lunak, alang-alang kemudian ditiriskan. Alang-alang lalu dicampur dan dilumat bersama tepung kanji dalam suatu wadah. Fungsi kanji adalah untuk merekatkan alang-alang. Setelah cukup bercampur, alang-alang lalu dicetak di atas screen sablon hingga berbentuk kotak.

Selanjutnya cetakan alang-alang itu dijemur di panas matahari lebih kurang 6-7 jam. Ada ide untuk menggunakan oven, tetapi dikhawatirkan panas oven bisa menghilangkan kandungan asam sitrat. Setelah kering benar, cetakan besar itu dipotong-potong menjadi kepingan kecil. Kepingan kecil itulah yang digunakan sebagai mat pada alat obat nyamuk elektrik. Obat nyamuk elektrik alang-alang ini bila dijual hanya seharga RP 5 ribu per 25 keping

"Perbandingan membuatnya adalah 200 gram alang-alang, 10 gram soda kaustik, dan 10% kekentalan tepung kanji,"kataRosyi.
Spoiler for pict:




Quote:





Musim kemarau masih menjadi permasalahan yang serius di Kabupaten Gunungkidul. Banyak warga terpaksa membeli air tangki dengan harga mencapai 100 sampai 150 ribu rupiah untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Melihat keadaan tersebut, tiga orang siswa dari SMK Negeri 1 Saptosari Gunungkidul yakni Dian Ramadan, Sidiqtias Budi dan Afifah Khoirunisa berinovasi membuat alat yang dapat merubah air laut menjadi air tawar.

Alat yang dinamakan wapstor atau water pyramid solar desalinator ini mulai dikembangkan sejak setahun terakhir. Awalnya banyak kendala yang dihadapi, namun dengan berbagai pengembangan alat ini kini mampu mengubah air laut yang asin menjadi air tawar meski masih dalam skala kecil atau prototype.

Pencipta wapstor, Afifah khoirunisa menerangkan, cara kerja alat ini sangat sederhana. Air laut yang ditempatkan disebuah wadah diletakkan datas elemen pemanas. Proses pemanasan ini tanpa menggunakan BBM maupun energi listrik, namun cukup menggunakan energi matahari melalui sel surya yang disimpan ke accu.

Air laut nantinya akan mengalami proses pemanasan dan pengembunan, kemudian embun itulah yang dimanfaatkan karena sudah menjadi tawar.

"Jadi kita menciptakan suatu alat untuk mengurangi krisis air bersih di Gunungkidul terutama didaerah pesisir pantai," kata Afifah

Sementara Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Saptosari, Siti Fadilah mengatakan, pihaknya akan terus membina para siswa yang berprestasi untuk dapat menyalurkan bakat yang mereka kembangkan. Sehingga mampu menjadi siswa kretaif, inovatif dan berguna bagi masyarakat.

"Kami mengawal kreatifitas siswa agar kreatifitas mereka tetap terjaga dan bisa optimal menghasilkan sesuatu sesuai bakat dan minatnya," jelas Siti Fadilah.

Kedepan alat ini akan dikembangkan kembali dengan skala yang lebih besar agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, khususnya warga nelayan di pesisir pantai yang mengalami krisis air.
Spoiler for videonya gan:




Quote:





Glass wool selama ini dikenal sebagai bahan peredm suara paling efektif. Material ini sering kali digunakan dalam studio musik.

Namun, tim peneliti belia asal SMP Islam Al Azhar 13, Muhammad Rizky Airlangga Djojonegoro dan Wan Muhammad Irfan mencoba inovasi yaitu kotoran sapi dijadikan alat peredam suara.

“Kami pernah baca jurnal peredam suara di Jepang pakai bambu yang kaya Selulosa. Sedangkan kotoran sapi yang selama ini hanya dipakai biogas atau kompos juga kaya selulosa, jadi kami coba berinovasi,” ungkap Rizky.

Sejak 2015 mereka mulai membuat lempengan peredam suara dari kotoran sapi tersebut. Dimulai dengan mengeringkan kotoran sapi yang mereka kumpulkan dari peternakan di Madura dan tempat penampungan sementara hewan kurban. Kotoran yang belum bercampur tanah tersebut mereka keringkan di sekolah.

“Kalau dikeringkan langsung dengan sinar matahari pas terik tiga hari sudah kering, kemudian kami haluskan terus kami campur dengan lem dan air,” paparnya.

Setelah terbentuk adonan, mereka melakukan pengepresan layaknya pembuatan kertas daur ulang. Hingga terbentuk adonan pipih yang telah berkurang kadar airnya kemudian dijemur kembali. Mereka kemudian melakukan pengujian efektivitas peredaman suara di dua laboratorium berbeda. Yakni, Balai Riset dan Strandardisasi Surabaya serta Laboratorium ITS.

“Yang kami uji mulai dari hasil buatan kami, glass woll hingga sejumlah serat lain yang mengandung selulosa seperti bonggol jagung, enceng gondok, dan ampas tebu,” ungkapnya.

Hasil laboratorium kemudian dipaparkan Wan, bahwa kemampuan daya serap bunyi dari kotoran sapi ditemukan lebih tinggi daripada bahan lainnya. Sekitar 21,19 desibel dengan frekuensi suara 8000 Hz.

“Kalau sudah jadi lempengan dan kering tidak akan bau, karena cairan sudah kami keluarkan saat pengeringan pertama dan kedua,” ungkap Wan.


Karya mereka akhirnya mendapat medali emas dalam ajang peneliti belia kategori fisika tingkat nasional di Jakarta pada 18-19 November lalu.
Atas prestasi ini, mereka akan mewakili Indonesia pada dua kompetisi internasional.
Spoiler for videonya gan:



Spoiler for Sumber:


Spoiler for Thx:
Diubah oleh kinjengceking 12-01-2017 06:06
0
2.8K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan