Fenomena cyber bullying kerap terjadi di media sosial beberapa tahun belakangan ini. Banyak orang memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram untuk memberikan komentar negatif kepada orang lain.

Tempat Membeli Kacamata Mempengaruhi Kualitasnya

Sebagian dari mereka bahkan sengaja membuat akun baru atau anonim agar jejaknya tidak terlihat. Apa sebetulnya definisi bullying? “Segala tindakan tidak menyenangkan dan ada ketimpangan power. Misalnya senior dan junior atau siswa populer mengejek yang tidak populer. Bullying juga dilakukan berulang-ulang,” kata penjelasan Fabelyn Baby Walen, Public Relations komunitas anti-bullying Sudah Dong.

Menurut Fabelyn Baby Walen, langkah utama untuk mengatasi bullying di media sosial dimulai dari diri kita sendiri. “Kita bebas mempost apapun yang kita mau, tapi kita juga lihat orang lain punya kebebasan. Jangan sampai kebebasan mereka itu disalahgunakan oleh kita. Ini adalah tanggung jawab masing-masing,” ujar Fabelyn Baby Walen.

Berikut langkah-langkah agar cermat menggunakan sosial media :





Jika sudah keterlaluan, sebaiknya diproses melalui jalur hukum. “Kalau udah sangat berat, bisa dibawa ke jalur hukum. Bullying secara garis besar ada Undang-Undang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Pencemaran Nama Baik,” jelas Fabelyn Baby Walen.



[CENTER]Kalo Qiaraa sih lebih suka share hal positif dan membangun. Kalau dirasa mulai kebawa twit/post yang bikin pengen ngamuk, kadang Qiaraa memilih untuk enggak ngepost komentar atau pendapat dan main game aja. Dibanding ikut-ikutan dan bikin suasana makin panas?
Dan lagi, di usia kuliah/kerja, social media itu bagus banget jadi ajang promosi untuk kolega/calon perusahaan. Semakin baik dan positif kita dalam menggunakan social media, semakin dianggap kompeten dan profesional serta mampu menangani permasalahan dunia kerja. Jadi sambil menyelam minum air! Hahahaha[/CENTER

SUMBER