- Beranda
- Komunitas
- News
- Perencanaan Keuangan
Tak Sadar Untung Besar, Ternyata Pakai E-Rate!


TS
smart.money
Tak Sadar Untung Besar, Ternyata Pakai E-Rate!

Beberapa bulan lalu saya sempat berdebat dengan istri mengenai penggunaan kurs valas yang berlaku untuk berdagang, karena kebetulan istri adalah seorang online shopper yang terkadang harus ambil barang dari luar negeri dan butuh cepat, sehingga kurs buatnya adalah perhatian utama.

Kebalikan bagi saya yang terbiasa beli barang import seperti mesin atau sejenisnya, dimana pembayaran hampir selalu dilakukan dengan sistem berjangka atau L/C.
Dari situ, saya masih berpendapat bahwa kurs yang kita pakai untuk jual beli adalah kurs di bank, lewat pembayaran tersimple dengan menggunakan sistem TT (Telegraphic Transfer), kita datang dulu ke bank, terus transfer deh. Atau kalau gak mau ribet ya pakai aja kartu kredit.
Tapi istri saya ngotot, untuk apa datang ke bank capek-capek, buang bensin, ngantri lama bikin pegel, belum lagi kalau ketemu teller yang jutek, isi ini itu dulu, baru deh tuh bisa transfer. Ups, ribet kan.
Nah, selama proses yang ribet bin capek tadi, sudah ada beda kurs pas kita lihat di rumah dan pas sampai di bank? Kurs valas itu kan bergerak terus per detiknya. Nyadar gak sih kalau perbedaan kurs itu sangat pengaruh ke omzet per harinya? Iya kalau turun, lha kalau naik? #mikir
Duh, iya juga. Hal-hal yang simpel seperti itu ternyata sering luput dari perhatian guys. Pantesan istri saya jarang ke bank, sudah dua tahun ini dia selalu pakai online banking, kebetulan banknya adalah BCA, di mana kurs yang dia gunakan adalah real time dengan e-rate BCA.
Penasaran, saya pun browsing dari link yang dia kasih untuk membandingkan ratenya. Ini linknya: e-rate BCA.
Dari situ terlihat keunggulan e-rate, kenapa? Karena ternyata, rate-nya selalu lebih rendah dari counter rate TT ataupun counter rate bank notes, ini dikarenakan e-rate memakai data real time fluktuasi valas, tidak seperti counter rate TT atau counter rate bank notes, kurs prediksi terburuk plus ini itu. E-rate ini real time, beda.
Lihat bedanya.

Lebih murah kan? Ya iyalah. Selisihnya bisa sampai 200 rupiah lho. Kalau harga barangnya 100 USD sih mungkin gak terlalu ngaruh, tapi kalau transaksinya sampai 10,000 USD per bulan? Wah, penghematannya bisa untuk ganti oli mobil guys, lumayan banget kan.
"Jadi, selama ini kita untung gede, donk?" Tanya saya ke istri.
"Ihaa..baru tahu kamu? Kemane ajee..??"
So, ada kelebihan, ada juga kekurangannya guys. E-rate hanya dapat bertransaksi sampai dengan USD 25,000 per bulan , ini sesuai peraturan BI untuk transaksi lebih besar dari USD 25.000 per bulan harus menyerahkan bukti transaksi seperti invoice ataupun bon, jadi harus datang ke cabang.
Nah untuk itulah hari Kamis kemarin (17/11), saya diundang ke acara BCA yang keren banget. Dengan tajuk Meet The Expert: Optimalkan profit bisnis dari transaksi valas. Acaranya bertempat di sebuah kantor yang isinya anak muda semua, stylish, kekinian dan tentunya sebagai pionir dalam industri e-commerce Indonesia, yups. Kaskus!
Judulnya aja Meet The Expert, pasti lah pembicaranya seorang expert atau ahli. Nah yang saya suka adalah, si ahli ini tenyata seorang anak muda juga, yang punya passion di bidang bisnis permesinan, nyaris sama dengan saya. Dia adalah Dimas Prakoso, bisa di googling kalo mau sekedar kepo

Yang pasti intinya sama, Dimas sebagai pengguna e-rate sudah membuktikan secara langsung bahwa penggunaan e-rate secara maksimal bisa memaksimalkan profit dari bisnisnya. Bagaimana caranya?
Caranya dengan 'pantau' dan 'aksi' dalam satu gadget. Lho, apa itu? Pantau adalah tindakan memantau nilai dari valas yang selalu bergerak di e-rate. Analoginya, jika harga barang adalah 1000 USD, apakah sama membayar ketika 1 USD=Rp 13,400 dengan di Rp 13,500? Tentu beda bukan, ada selisih yang bisa berupa keuntungan.
Bayangkan jika kita skip, lalu kompetitor kita membeli di harga yang lebih rendah sehingga bisa menjual di harga yang lebih kompetitif, wah bahaya dong?
Untuk itu, strategi yang dikemukakan Dimas ialah, memborong barang dan membuat stok ketika harga dolar sedang rendah, sehingga barang kita akan lebih kompetitif di pasaran. Ini menjadi salah satu strategi dari banyak marketing di bidang import. Di sini, tugas kita hanyalah memantau.
Maka, pantaulah dengan dari e-rate, disitu kita punya lebih kesempatan untuk melihat real time valuta sebelum action, kita bisa tahu secara real time kapan dolar sedang rendah atau sedang tinggi.
Kedua, adalah beraksi, jangan hanya memantau. Terlalu lama memantau biasanya malah bikin kita galau, intuisi saja. Jika dolar sedang rendah, kita bisa langsung beraksi via online banking, m-banking atau apapun selama itu online. Simple banget.
Keuntungan lain sebetulnya tidak perlu mendetail, karena nilai e-rate BCA ini hampir selalu di bawah counter rate TT ataupun counter rate bank notes, bahkan beberapa kawan menyebut e-rate BCA masih lebih baik dari kurs bank lain.
E-rate ini cocok banget diaplikasi untuk para online shopper, untuk karyawan yang lagi nyoba nyambi jadi importer kecil-kecilan, untuk mahasiswa yang lagi cari sambilan dan juga ibu rumah tangga. Keren banget kannn??
Dan sebetulnya, e-rate ini bukan hal baru, beberapa dari agan-aganwati pasti sudah pernah juga pakai e-rate ini, hanya kadang enggak sadar dan justru masih pakai rate counter TT atau kartu kredit yang ujung-ujungnya kena rate yang entah kapan, plus biaya administrasi dan bunga kalau kita telat bayar. Sayang kan? Untuk bisnis, seperak dua perak tetep dihitung kan guys.
Jadi, ini cocok banget buat kawan blogger dan kaskuser yang emang lagi hobi dan cita-cita punya usaha dagang sendiri. Coba aja cek sendiri mana yang paling baik ratenya , e-rate biasanya lebih kompetitif dan tanpa harus capek keluar rumah.
Dan kami sudah buktikan.

Sumber : http://smart-money.co/smart-blogger/...a-pakai-e-rate
0
655
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan