HT Thanks for mimin , momod , nd officer nd Thanks for all kaskuser keep ngaskus sis gan
Quote:
Saat ajang Piala AFF 2016 lalu, pemain Indonesia berdarah Belanda, Stefano Lilipaly, muncul sebagai bintang baru yang bersinar di Skuat Garuda. Kegemilangan Lilipaly tampaknya menjadi inspirasi bagi para pemain berdarah Indonesia di luar negeri untuk bisa membela Tim Merah Putih.
Satu nama pemain asal Belanda berdarah Indonesia, yang belakangan digadang-gadang akan menjalani proses naturalisasi adalah Ezra Walian. Ezra merupakan pemain keturunan Indonesia yang merumput bersama tim muda raksasa Belanda, Ajax Amsterdam.
Foto-foto surat permohonan naturalisasi untuk pemain berusia 19 tahun tersebut, yang diajukan langsung Kemenpora ke Kemenkumham bahkan beredar di media sosial. Ezra sendiri tak menampik ketertarikannya untuk bergabung menjadi salah satu pemain Timnas Indonesia.
“Mungkin (mengikuti jejak Lilipaly). Namun saya tidak pernah tahu (ke depannya),” ujar striker yang juga memiliki darah Manado-Bangka tersebut ketika ditemui wartawan selepas pertandingan eksebisi di Jakarta beberapa waktu lalu.
Mantan Pelatih Timnas U-19 Indonesia, Fachry Husaini, memberikan tanggapannya mengenai gencarnya pemain naturalisasi berdarah Indonesia masuk ke dalam Timnas Indonesia.
di lansir dari indosport Fachry menjabarkan banyak dampak positif dan negatif jika PSSI terus mengikuti jejak Filipina dan Singapura mencari bakat sepakbola naturalisasi ketimbang menggunakan talenta pemain asli Tanah Air di skuat utama Timnas Indonesia.
Quote:
1. Keinginan Jadi WNI Harus Diapresiasi
Keinginan seluruh anak bangsa, termasuk pemain keturunan Indonesia untuk menjadi bagian dari NKRI tentunya harus diapresiasi. Namun Fachri menyebut jika hal itu bukanlah alasan bagi PSSI untuk terus menerus menjadikan setiap pemain naturalisasi sebagai bagian dari Skuat Garuda.
Semua harus dipertimbangkan secara matang, melihat kualitas para pemain naturalisasi menjadi kewajiban yang harus dilakukan pelatih Timnas.
Bermain di klub luar negeri atau lama mengenyam pendidikan di luar negeri bukanlah jaminan jika mereka memiliki kualitas yang melebihi talenta pemain lokal.
“Pemain nasional itu bukan ditentukan dia naturalisasi atau bukan, semua itu ditentukan oleh kualitas. Saya khawatir karena ini yang berbahaya jika semua pemain naturalisasi akan dengan gampang masuk menjadi pemain Timnas Indonesia,”ujar Fachry saat dihubungi INDOSPORT.
Pemain naturalisasi harus mengikuti seleksi dan tempaan yang sama jika ingin bergabung dengan Timnas Indonesia. Tak boleh ada keistimewaan bagi para pemain naturalisasi dan mereka harus membuktikan kualitasnya.
Quote:
2. Jadi Cambukan Bagi Pemain Asli Indonesia
Kehadiran pemain naturalisasi tak sepenuhnya menjadi kerugian bagi para pemain lokal. Justru para pemain asli Tanah Air harus merasa terpacu dan bersemangat untuk membuktikan kualitas mereka, yang bisa lebih bagus atau di atas para pemain keturunan Indonesia di luar negeri.
“Keinginan mereka, terutama untuk pemain yang berdarah Indonesia untuk menjadi warga negara Indonesia harus diapresiasi. Tentunya hal tersebut akan menjadi tantangan tersendiri bagi para pemain kita untuk membuktikan kualitas,”lanjut mantan pelatih Timnas Indonesia U-19 itu.
Porsi pemain asli Indonesia tentunya harus menjadi prioritas bagi PSSI dan jangan selalu mengandalkan pemain naturalisasi dalam pembentukan Timnas. Kompetisi harus bergulir dari segala usia dan pembinaan pemain muda Indonesia juga harus terus menjadi prioritas PSSI.
“Kehadiran satu pemain naturalisasi dan pastinya mengambil satu kesempatan pemain lokal untuk bergabung ke dalam Tim Nasional,” jelasnya.
Quote:
3. Tata Kelola Sepakbola oleh PSSI
PSSI di era kepengurusan baru Edy Rahmayadi diharapkan mampu menghadirkan tata kelola sepakbola dan pondasi yang kuat. Fachri Husaini pun berharap PSSI memiliki rencana jangka panjang hingga beberapa tahun ke depan.
“Jumlah pemain naturalisasi dan pemain lokal harus ditentukan dengan semestinya. Untuk konteks pemain nasional, yang penting dilakukan PSSI adalah pembinaan dan tata kelola sepakbola,”ujar pelatih kelahiran Lhoksumawe, Aceh tersebut.
“Kesempatan pengurus baru untuk berpikir bahwa 5 hingga 10 tahun harus ada pondasi. Jangan setiap pembentukan Timnas, PSSI justru sibuk cari-cari pemain naturalisasi,” tambahnya.
Fachry pun mengapresiasi langkah Alfred Riedl yang tak sekedar memasukkan nama Stefano Lilipaly yang notabene merupakan pemain naturalis
Quote:
4. Jangan Ikuti Jejak Singapura dan Filipina
Jejak menggunakan pemain naturalisasi telah lebih dahulu menjadi ciri khas dua negara Asia Tenggara, yakni Singapura dan Filipina. Namun menurut Fachry, hal tersebut tak cocok jika dilakukan di Indonesia.
“Jangan contoh Singapura dan Filipina, mereka kan memang penduduknya sedikit jadi mau tidak mau mereka harus naturalisasi pemain. Kita punya penduduk banyak dan banyak pula pemain berbakat,”ujar Fachry.
“Di Singapura saja orang-orangnya harus dipaksa untuk menikah dan punya anak. Sedangkan di Filipina olahraga sepakbola tak populer, di sana yang populer itu basket dan tenis,” jelasnya.
Ke depannya, untuk pembentukan pemain muda Fachry Husaini berharap agar PSSI memiliki sebuah sentral pelatihan pemain muda. “Saya sampaikan agar PSSI memiliki sentral pemain muda. Mereka dikumpulkan dan dilatih oleh pelatih yang berkualitas,” ujar Fachry.
Quote:
Kehadiran pemain naturalisasi di tubuh Tim Nasional (Timnas) Indonesia layaknya dua sisi mata uang yang memiliki keuntungan dan kerugian. Meski memberikan kontribusi baik untuk Skuat Garuda, namun adanya pemain naturalisasi juga mengancam eksistensi pemain muda asli Tanah Air
Menurut ente sis gan apa saja dampak positive dan negative nya dari pemain naturalisasi di timnas indonesia, share di mari yo
Sumber Refrensi
Quote:
See You Next Time di trit ane selanjut nya
keep ngaskus gansis
Trit ane yang lain :
Menuju Olahraga Indonesia yang Lebih Baik di 2017
3 Rahasia Keberanian Klub China Beli Pemain dengan Harga Fantastis
Mengenal 4 Pembalap Debutan yang Siap Ramaikan Persaingan MotoGP
10 Negara dengan Angka Kriminal Terendah, Indonesia?
Sentuhan Dingin Anatoli Polosin, Pelatih 'Sadis' yang Sumbang Emas Terakhir Indonesia
Ini Dia 5 Proyek Prestisius Termahal di Dunia
10 Fakta Unik Rossi yang Selama Ini Tersembunyi
6 Pembelian Termahal yang Pernah Dilakukan Miliarder
Peran MH Thamrin dan Belajar dari Cermin Berlusconi dalam Politik Sepakbola
Ini tips ampuh tembus KPR di bank