Kaskus

News

acabindonesiaAvatar border
TS
acabindonesia
Hampir 800 Ribu Situs Sebar Hoax
Hampir 800 Ribu Situs Sebar Hoax


JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, sejauh ini sudah ada hampir 800 ribu situs yang menyebarkan hoax di internet. ”Kalau situs hampir 800 ribu. Saya enggak hapal (list situsnyared). Pokoknya status terakhir 700 ribu hampir 800 ribu situs,” kata Rudiantara di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta, Kamis (29/12/2016).

Rudiantara mengatakan, intinya pemerintah akan menindak tegas terhadap situs maupun media sosial yang menyebarkan hoax dan ujaran kebencian di internet.

”Intinya pemerintah bertindak tegas, bahkan terhadap medsos. Kami tidak segan-segan melakukan filtering terhadap fitur-fitur tertentu dari medsos. Dan itu bulan November Kominfo lakukan itu. Jadi, fitur medsos di mana medsos itu sangat terkenal di Indonesia, tapi karena tidak bekerja sama untuk take down kepentingan nasional, kita terpaksa blok untuk satu fitur di mana orang tidak bisa upload videonya. Sehingga tidak bisa pasang iklan,” jelas Rudiantara.

Rudiantara menjelaskan, terkait hoax ini ada dua yang akan ditangani, yakni situs dan media sosial. Cara penanganan keduanya pun berbeda. ”Kalau situs penanganannya langsung bisa dilakukan penapisan (penyaringan, -red). Tapi kalau medsos, kita harus bekerja sama dengan penyedia medsosnya yang mayoritas dari luar negeri, mau Facebook, Twitter, dan sebagainya,” kata Rudiantara Presiden Jokowi meminta penegakan hukum yang tegas dan keras terkait merebaknya fitnah dan juga provokasi di media sosial (medsos). Presiden meyakini bahwa hal tersebut bukanlah budaya dan kepribadian yang dimiliki bangsa Indonesia. ”Saya minta yang pertama penegakan hukum harus tegas dan keras untuk hal ini.

Kita harus mengevaluasi mediamedia online yang sengaja memproduksi berita-berita bohong tanpa sumber yang jelas dengan judul yang provokatif dan mengandung fitnah,” tegas Presiden.

Selain itu, upaya pemerintah terkait hal tersebut tak terbatas hanya pada penindakan semata. Presiden Joko Widodo juga menginginkan adanya tindakan pencegahan dan edukasi sehingga pemanfaatan media sosial tersebut dapat menjunjung nilai-nilai budaya Indonesia. ”Saya minta juga gerakan yang masif untuk melakukan literasi, edukasi, dan menjaga etika serta keadaban kita dalam bermedia sosial. Gerakan ini penting untuk mengajak netizen mengampanyekan bagaimana berkomunikasi melalui media sosial yang baik, beretika, positif, dan produktif yang berbasis nilai-nilai budaya kita,” katanya.

Menanggapi pernyataan Presiden, Ketua DPR RI Setya Novanto mengatakan, mendukung langkah tersebut. Menurut Setya, media sosial yang secara massif sejatinya mampu mencerahkan logika dan opini publik, kini justru mempunyai tingkat bahaya, karena justru banyak diisi oleh isu-isu dan kabar-kabar tidak benar. Sehingga pada gilirannya tidak mencerahkan dan mencerdaskan, namun menggelapkan dan cenderung membodohi publik.

Fakta-fakta yang sebenarnya justru disembunyikan, diganti kabar-kabar yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. ”Saya mendukung sepenuhnya pernyataan Bapak Presiden Joko Widodo yang meminta aparat untuk menindak tegas penyebar kebencian melalui media sosial.

Apalagi saya mengamati akhir-akhir ini memang banyak berita yang tidak faktual dan tidak benar, terkait banyak hal, bahkan berani menyasar langsung ke Bapak Presiden Joko Widodo, terkait pemerintah secara institusional serta secara personal, dan terkait isu-isu terkini,” kata Setya di Komplek Parlemen Senayan, kemarin.

Sumur: http://berita.suaramerdeka.com/smcet...us-sebar-hoax/

Jangan cuma diberangus situsnya, tapi orang2 yg dibelakangnya diberangus juga, klo kaga bakalan ngebuat situs2 baru...:dor
0
1.4K
23
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan