Pagi agan2 ane mau numpang post ya tulisan ane di kompasiana soal misi membuat Jakarta bebas banjir. Mari agan dibaca dan dikasih komentarnya

Kota Jakarta dan banjir merupakan dua hal yang tak terpisahkan. Sudah menjadi sebuah kelaziman ketika hujan besar melanda Jakarta dalam kurun waktu dua jam saja, jalanan pasti langsung tergenang banjir. Belum lagi ditambah dengan adanya banjir kiriman dari wilayah Bogor dan mengalir ke sungai Ciliwung, maka hal itu akan memperparah banjir Jakarta.

Kita mungkin sudah mendengar dan membaca begitu banyak model dan cara penanganan banjir. Akan tetapi sesungguhnya banjir di Jakarta tidak akan terjadi kalau saja satu hal ini dapat dilakukan: mengembalikan fungsi sungai Ciliwung sebagaimana mestinya.
Sungai Ciliwung yang merupakan sungai terbesar di Jakarta sesungguhnya punya peran vital untuk dapat mengatasi masalah banjir. Sungai berfungsi sebagai tempat penampungan air hujan dan mengalirkannya ke laut. Sungai juga jadi tempat bermuaranya aliran-aliran air yang ditampung melalui selokan di sepanjang jalanan Jakarta. Apabila fungsi sungai Ciliwung dapat kembali seperti sebagaimana mestinya maka kita mungkin tidak akan mendengar lagi berita atau tragedi banjir di Jakarta.

Pemerintah provinsi DKI Jakarta pun menyadari hal tersebut. Maka untuk mengembalikan fungsi sungai Ciliwung, Pemprov DKI Jakarta menjadikan program normalisasi sungai sebagai prioritas utama penanganan banjir. Normalisasi dilakukan untuk mengembalikan lebar Sungai Ciliwung pada kondisi normal, yaitu 35-50 meter. Selain itu juga akan dilakukan penguatan tebing, pembangunan tanggul, dan jalan inspeksi selebar 6-8 meter di sepanjang sisi sungai. Dengan normalisasi, kapasitas tampung air akan mencapai tiga kali lipat dari semula 200 m3/detik menjadi 570 m3/detik.

Normalisasi sungai membuat daya tampung air Ciliwung menjadi hampir tiga kali lipat dari sebelumnya. Pada tahap awal wilayah yang berangsur terbebas banjir meliputi Bukit Duri, Kebon Manggis, Kampung Melayu, Kampung Pulo, Kebon Baru, Bidaracina, Cikoko, Cawang, Pengadegan, Rawajati, Cililitan, Tanjung Barat, Balekambang, Pejaten Timur, Jagakarsa, dan Pasar Minggu. Pemprov DKI Jakarta juga menargetkan proyek normalisasi sungai akan selesai pada tahun 2018.

Sungai Ciliwung juga menjadi “wadah penampungan” dari 13 sungai kecil yang ada di Jakarta. Oleh karena itu, apabila daya tampung sungai Ciliwung dapat diperbesar dari kondisi yang sekarang, maka aliran air yang ditampung melalui selokan, lalu menuju sungai-sungai kecil dan berakhir di sungai Ciliwung dapat menjadi lebih lancar sehingga banjir tidak lagi terjadi di Jakarta.

Terakhir, untuk bisa memastikan Jakarta terbebas dari banjir, peran serta warganya juga harus diutamakan. Maka dari itu kita sebagai warga Jakarta juga harus menjaga kelestarian sungai dengan tidak membuang sampah sembarangan sehingga sungai dapat berfungsi sebagaimana mestinya.