- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
FPI Gelar Tabliq Akbar di Medan


TS
selalolipop
FPI Gelar Tabliq Akbar di Medan

(Foto : Istimewa)
27 Des 2016 | 10:04 WIB
MEDAN (netralitas.com)– Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Anti Penistaan Agama Islam (GAPAI) Sumatera Utara (Sumut ) akan menggelar Tabliq Akbar yang mengundang ribuan massa. GAPAI adalah kepanjangan tangan dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI).
Inilah informasi yang dihimpun dari aparat keamanan terkait rencana yang disiapkan FPI dan GAPAI pada Rabu (28/12).
“Direncanakan pada tanggal 28 Desember 2016 di Mesjid Agung di Jalan. Pangeran Diponegoro, Madras Hulu, Medan Polonia, Kota Medan akan dilaksanakan kegiatan Tabligh Akbar dengan mengundang Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab dan Panglima FPI Munarman. Penggagas kegiatan ini adalah aliansi ormas GAPAI Sumut yang merupakan kumpulan sejumlah ormas Islam radikal,” tulis informasi yang beredar.
Dari hasil penyelidikan Intelijen, diperoleh informasi bahwa terdapat agenda settings yang disisipkan dalam kegiatan Tabligh Akbar tersebut, diantaranya :
1. Akan diarahkan kepada situasi chaos atau rusuh, sebagai pemantik dari "aksi revolusi" di berbagai daerah lain, seperti Jakarta, Jabar dan Makassar.
2. Adanya rencana serangan menggunakan senpi jenis revolver/pistol terhadap 16 sasaran. Diantaranya yang diketahui ada 3 pejabat, yaitu Wakapolda Sumut, ketua DPRD Provinsi, dan Sekda Provinsi. Sumut. Sesuai dengan informasi, saat ini telah beredar 12 pucuk senpi jenis revolver (rakitan).
3. Adanya rencana amaliyah, yang akan dilakukan 7 orang dari Jawa atau Jakarta, yang saat ini belum tiba di kota Medan.
4. Adanya rencana aksi anarkis termasuk penjarahan dan pencurian dengan kekerasan senjata api (curas senpi) di pusat perbelanjaan yang dominan etnis Tionghoa (Asia Mega Mas), hotel hotel di jalan Asoka, amaliyah di kampus universitas yang dominan Nasrani (kemungkinan kuat Universitas Nomensen).
5. Paling minimal adalah agenda aksi sweeping atribut natal. “Penilaian tingkat akurasi informasi ini, sampai pada tahap A-2, dengan kapasitas pemberi informasi yang merupakan calon pelaku/eksekutor, serta dikuatkan dengan sumber informasi lainnya yang merupakan agen yang disusupkan dan menjadi salah satu koordinator aksi,” tulis informasi tersebut.
Selanjutnya terkait informasi intelijen yang didapatkan, beberapa tindakan yang dilakukan yaitu:
1. Terus update info khusus intelijen dilapangan.
2. Menerapkan maximum security di lokasi lokasi peribadatan umat Kristiani, vihara, klenteng, serta pusat perbelanjaan.
3. Menerapkan buddy system bagi personil yang bertugas di lapangan.
4. Memberikan pengawalan pribadi melekat kepada Wakapolda.
5. Meningkatkan pengamanan Markas Komando (Mako) Polri, mulai tingkat Polda, Polres dan Polsek.
6. Menempatkan pasukan Brimob dan Sabhara bersenjata di setiap sudut kota.
7. Menginventarisir nomer kontak tokoh tokoh yang berperan dalam rencana aksi tersebut, dan menyampaikan kepada MC Polri untuk monitoring lebih lanjut.
Selanjutnya dibuat rekomendasi untuk mengantisipasinya sebagai berikut :
1. Kabag MC agar dapat memprioritaskan analisa jaringan dan tapping terhadap nomer kontak yang sudah dikirimkan ke MC Polri.
2. Mohon bantuan peralatan teknis/tracking devices untuk antisipasi kerusuhan yang bisa terjadi.
3. Kepada Kadensus agar dapat memperkuat pantauan di wilayah sumbagut, khususnya kota Medan, berikut analisa jaringan yang ada.
Penulis : Sigit Wibowo
Editor : Sigit Wibowo (sigitwibowo@netralitas.com)
sumber: http://www.netralitas.com/nusantara/...akbar-di-medan


tien212700 memberi reputasi
1
1.1K
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan