Merintis bisnis memang bukan pekerjaan mudah. Namun, bila seseorang sudah menemukan motivasinya, segala hal selalu bisa diusahakan. Begitu pula yang dialami Martha Tilaar.

Wanita ini dulunya adalah seorang guru Sekolah Dasar dengan suami dengan profesi guru pula. Gaji kecil sebagai seorang guru membuat masa muda Martha cukup meresahkan. Kondisi itu pula yang membuat Martha ingin mengubah keadaan.

Kebetulan suami Martha, Dr. Henry A. Rudolf Tilaar mendapat beasiswa ke Amerika Serikat (AS) dan Martha harus harus rela ditinggal. Namun, Martha bertekad menyusul suami dan berhasil menyusul setelah setahun menabung.

Pengalaman tersebut memberi Martha semangat untuk merintis bisnis kecantikan berbasis kekayaan alam nusantara.

“Saya pun gila. Dari Amerika belajar langsung ke desa. Saya anggap bekerja adalah ibadah. Berkarya dengan hati adalah kemuliaan,” kata Martha. Wanita 79 tahun kelahiran Gombong itu pun akhirnya mampu merintis bisnis kecantikan hingga besar dengan skala nasional.

Selain itu, Martha juga memegang prinsip ayahnya. “Untuk bisa mengubah dunia, ayah saya mengatakan harus memulai dari diri sendiri. Dan, jadilah manusia DJITUE, yaitu Disiplin, Jujur, Iman, Inovatif, Tekun, dan Ulet,” katanya.

Sebagai pemimpin perusahaan, Martha selalu mengatakan pada pelaksana perusahaan untuk terus bekerja keras. Martha sendiri punya mimpi untuk mempercantik Indonesia lewat 3C, yaitu Connect, Collaborate, dan Communicate.

“Kami berkolaborasi dengan Kemendikti dan Kementerian Pariwisata memberdayakan perempuan dan memperkenalkan warisan kecantikan Indonesia sebagai daya tarik wisata,” pungkas Martha.

Sumber : http://smart-money.co/bisnis/sukses-...-adalah-ibadah