- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
[H2H Event] Baju Baru


TS
sherlocrd
[H2H Event] Baju Baru
Assalamualaikum, ane izin mau ikutan bikin dongeng ya.. cuma iseng aja sih menyalurkan hobby suka bikin ff di blog/watty 
Maaf kalau tidak jelas, bahasanya masih banyak typo dan tidak rapih. Ane bikinnya di hape nih soalnya dan baru belajar ngaskus
Bismillahirrohmannirrohim..
![[H2H Event] Baju Baru](https://dl.kaskus.id/images.solopos.com/2015/04/Ilustrasi-Orang-orangan-sawah-Dailymail.co_.uk_.jpg)
"Selamat pagi Niki.."
"Pagi juga Weki.." begitulah sapanya setiap hari kepada teman terdekatnya.
'Cit... cit... cit...'
"Oh dia datang.. itu Merph si merpati putih pengantar surat!" Kata Weki. Merph datang lalu bertengger di lengan kiri Weki.
"Hallo Weki.. bagaimana kabarmu?"
"Kabarku baik.. bagaimana denganmu?"
"Baik.."
"Kepada siapa kau ingin mengirim surat?"
"Bpk. Raharjo di Rt.01 ada undangan pesta pernikahan dari kerabatnya di kota."
"Oh.. kau harus segera mengantarkannya Merph. Sampai jumpa lagi."
"Baiklah Weki.. sampai jumpa".
"Whoa.. keren ya merph bisa pergi ke kota! Rasanya aku ingin pergi melihatnya juga..." ucap Niki.
"Aku juga.. sepertinya kota itu indah sekali ya.." ucap Weki.
"Pasti disana tidak ada hama yang menyebalkan!" Kata Niki.
"Hmm.. mungkin..?"
"Ayah..!! Ayo kita ke kota beli baju baru!"
"Iya iya nak.. sabar dulu ayah sedang menyalakan mobilnya.." setelah satu keluarga itu siap.. mobil itupun pergi..
"Enak ya.. para manusia bisa kekota.. sedangkan kita berdiam diri terus disini bertahun-tahun!" Kata Niki. Weki tidak menjawabnya.. ia merenung. 'Andaikan aku manusia, aku pasti bisa ke kota.. Tapi tidak hanya ke kota, berkeliling dunia pun bisa!. Tapi apalah dayaku yang hanya sebuah orang orangan sawah'
"Ye yee aku punya baju baru.." ucapnya sambil menari-nari memamerkan baju barunya. Ia melihat ke arah orang orangan sawah.. dia adalah Weki.
'Raut wajahnya terlihat sedih.. apa dia mau baju baru juga ya?' Anak itupun berlari kedalam rumah dan membawa baju kakak laki-lakinya yang sudah tak terpakai tetapi masih dalam kondisi yang baik. Kemudian anak itu menaruh baju kakaknya itu di bawah orang-orangan sawah tersebut.
''Aku harap besok pagi ada petani baik yang memakaikan kau baju yang baru. Ini baju kakakku yang sudah sempit. Tapi masih bagus kan?'' Anak itupun tersenyum
lalu pergi pulang kerumahnya.
''Tunggu..!'' Weki ingin berterima kasih kepada anak itu, namun ia tidak menjawabnya.. karena tidak bisa mendengar Weki.
"Whoa.. Weki akhirnya kau dapat baju baru setelah 10 tahun lamanya ya..!" Kata Niki.
"Iya bagaimana ini..? aku ingin memakai baju ini.. tetapi aku juga belum sempat berterima kasih."
"No.. no.. bukan bagaimana caramu berterima kasih Weki, tapi bagaimana kau bisa memakai baju ini?"
"Seperti yang dikatakan anak itu.. aku harus menunggu sampai besok pagi."
"Baiklah Weki.. Aku lelah, selamat malam!"
"Selamat malam Niki"
'Kuharap besok aku sudah bisa memakai baju baruku'
"Sstt... bangun.. bangun...!" Ucap peri daun itu perlahan.
"Enggh... ada apa?" Ucap Weki sambil masih menutup matanya.
"Apakah baju dibawah itu milikmu?"
"Hmm.." jawab Weki.
"Mau aku bantu memakainya? bajumu sudah terlihat usang.. banyak robek dan juga tambalan.."
"HAH, BENARKAH?!" ucap Weki sambil melotot, akhirnya ia benar-benar terbangun dari tidurnya.
"Sstt.. jangan keras-keras bicaranya nanti yang lain terbangun!"
"Um.. aku mengerti. Aku mau pakai baju baru!" Kata Weki sumringah.
"Baiklah.. sekarang tutup matamu!" Weki pun menuruti apa kata peri daun tersebut. Peri daun itu segera mengucapkan mantranya sambil menggunakan tongkat sihir kecilnya..
"Bimsalabim, abrakadabra.. berubahlah..." dan..'Tadaaa...'Weki pun berhasil memakai baju barunya..
"Whoaa kau sakti sekali peri daun!"
"Iya dong.. siapa dulu.. peri daun gitu loh.."
"Hahaha,,... eh..? Tu-tunggu dulu aku merasa aneh.." Weki melihat ke arah kakinya.
"WAHH aku punya sepasang kaki dan tangan..!!"
"Yap.. aku memberikanmu kesempatan untuk pergi ke kota.. hehe maaf ya aku membaca pikiranmu"
"Tidak apa.. kau memang tahu apa yang aku inginkan! Terima kasih peri daun!" Weki pun mulai berjalan.
"Tunggu dulu..! Ada peraturannya.."
"Apa itu?"
"Kamu harus kembali lagi kesini sebelum fajar tiba.. atau akan ada sesuatu yang berbahaya. okey?"
"Baiklah peri, aku akan menepati peraturanmu!"
"Janji yaa.."
"Un..!" Mereka menyatukan jari kelingkingnya..
"Baiklah.. aku pergi dulu.."
"Ya.. hati-hati dijalan yaa"
"Bye bye" mereka saling mengangkat tangannya dan mengucapkan salam perpisahan.
Weki berjalan dengan penuh semangat. Ia sangat menantikan kesempatan ini.
"Aku harus menceritakan ini kepada Niki!"
Sesampainya Weki di kota, ia melihat gemerlap lampu berwarna-warni.. beberapa kendaraan yang berlalu lalang.. dan juga toko-toko yang berjejeran..
"Whoaaa.. aku tidak menyangka ternyata kota itu seindah ini ya.." Ia melihat ada banyak orang yang sedang mengantri.
"Sedang apa ya mereka..?" Weki pun berinisiatif untuk menyapa salah satu orang yang ada disana.
"Hallo.. namaku Weki. Nama kamu siapa?" Namun mereka tidak menjawabnya.
"Hallo.. apa kau mendengarku?" Panggil Weki sambil menggerakan tangannya didepan wajah orang tersebut.
"Sepertinya aku tidak terlihat ya.. peri tidak memberitahuku hal ini." Weki pun tidak ambil pusing, dan lanjut untuk menjelajahi kota ini.
Ketika sedang berjalan.. ia melihat ada beberapa toko baju..
"Wahh sepertinya ini yang disebut toko baju itu ya..? Eh.. Ada orang didalamnya.." ia pun masuk ke dalam toko tersebut.
"Permisi.. aku datang untuk melihat-lihat ya.." Weki menelusuri toko itu.. dan melihat baju-baju baru yang sangat bagus.
"Wah.. bagus-bagus sekali ya.." Ia berjalan kedepan sampai di depan kaca yang berhadapan dengan jalanan.
"Eh.. ada orang?" Weki berjalan perlahan dan mendekat ke arah orang tersebut.
"Hallo.. aku Weki. Siapa namamu?" Orang yang dimaksud tidak bergeming.
"Apakah kamu manusia?" Weki menyentuh lengan orang itu.
"Wah keras sekali..,, aha! Aku tau, kamu pasti orang-orangan juga ya seperti aku?!"
"Wahh hebat ya ternyata di kota juga ada orang-orangan.."
"Kalau aku orang-orangan sawah, berarti kamu orang-orangan kota ya?"
"Enak sekali ya.. kamu berbentuk bagus tidak seperti aku yang jelek. Baju yang kamu pakai juga bagus-bagus.."
"Baiklah..,, sudah kuputuskan.. aku akan tinggal disini selamanya!"
"Manusia di kota pasti baik-baik dan akan memakaikanku baju baru setiap harinya!"
Weki pun ikut berdiri dan berpose ditengah mannequin yang dikira orang-orangan kota itu.
Tak lama kemudian orang yang sudah selesai membersihkan toko itu keluar dan menutup serta mengunci pintunya.
"Ehhh...?? Aku terkunci. Bagaimana ini, aku tidak bisa keluar.."
"Tidak apalah, toh aku akan tinggal disini"
"ASTAGA.. dragon.. apa itu.. orang-orangan sawah dijadikan mannequin?!" Orang-orang disekitarnya mendengar lalu mendekat dan menggerubungi depan toko itu.
"Wah.. iya ya toko macam apa ini!"
"Aku takut berbelanja disini!" Begitulah komentar dari orang-orang.
Sang pemilik toko pun akhirnya menyadari bahwa banyak orang berkumpul didepan tokonya dan ia melangkah keluar.
"Wahh ramai sekali.. silakan masuk, kami menyediakan banyak baju model terbaru dan yang pastinya murah loh.." Ucap pemilik toko.
"Masuk apa! Kami bahkan takut untuk masuk kedalam!"
"Loh memangnya kenapa?"
"Lihat itu, ada orang-orangan sawah ditokomu!"
"Apa?!" Ia pun melihat kearah mannequinnya.
"Astagfir.. Ya tuhan, darimana itu berasal.." Para warga berdemo didepan tokonya.
"Kau pasti menggunakan ilmu hitam kan!"
"Tidak..! Aku bersumpah tidak pernah menggunakan ilmu itu!"
"Kalau begitu, ini pasti ulah penyihir jahat!"
"Iya, benar-benar.. ini pasti ulah penyihir jahat!" Ucap para warga. Weki yang mendengar suara bising akhirnya bangun.. namun tidak ada seorangpun yang tau.
"Ah.. banyak sekali orang-orang kota yang ingin melihatku. Mereka pasti senang melihatku." Ucap Weki dengan perasaan yang amat senang.
"Baiklah, kalau begitu kita harus menyingkirkan benda itu!"
"Iya ayo!!" Para warga bergerak dan mengangkat Weki.
"Eh, ada apa ini? Kenapa mereka membawaku keluar. Apa aku mau dibawa ketempatku berasal?"
"BAKAR.. BAKAR.. BAKAR..!!"
"Bakar? Apa?! Tidak..!! Tolong jangan bakar aku, aku tidak melakukan hal yang jahat!" Teriak Weki tetapi tidak ada seorang pun yang mendengarkannya.
Selanjutnya, ada warga yang menyiramnya dengan minyak tanah.
"Tidaaak!! Tolong lepaskan aku.. biarkan aku pergi.. kembalikan saja aku ketempatku berasal!!" Tak ada yang mengubrisnya.
'Clak..'suara pemantik api yang telah dibuka oleh seorang warga dan mengeluarkan api.
"TIDAK.. TOLONG.. KUMOHON MAAFKAN AKU!!"
"BAKAR.. BAKAR.. BAKAR..!!
'bushhh'..
Api pun telah membakar Weki.
Sampai hangus..
"HAHA.. rasakan itu dasar benda sihir!" Ucap warga sambil mengelilingi Weki yang terbakar.
"Hiks.. hiks.. maafkan aku.. aku tidak jahat" ucap Weki sampai akhir hidupnya.
Kesimpulan :
Jangan pernah melupakan Janji, atau kamu akan mendapatkan hukumannya.
Dan juga jangan lupa kepada tempatmu, dan dirimu sebenarnya.
Sekian.
-----
Udah ane edit, tapi masih berantakan ane belum terlalu bisa ngedit postingan
Mohon bantu
ama
ya

Maaf kalau tidak jelas, bahasanya masih banyak typo dan tidak rapih. Ane bikinnya di hape nih soalnya dan baru belajar ngaskus

Bismillahirrohmannirrohim..
Spoiler for Judul:
BAJU BARU
![[H2H Event] Baju Baru](https://dl.kaskus.id/images.solopos.com/2015/04/Ilustrasi-Orang-orangan-sawah-Dailymail.co_.uk_.jpg)
Pada suatu hari.. disebuah desa ada beberapa orang orangan sawah yang menjaga hamparan sawah yang luas di desa tersebut. Setiap hari.. dan setiap saat mereka menjaga sawah itu dari hama dan parasit. Namun, ada sebuah orang orangan sawah yang sudah lama sekali berada disana. Ia bernama Weki.
"Selamat pagi Niki.."
"Pagi juga Weki.." begitulah sapanya setiap hari kepada teman terdekatnya.
'Cit... cit... cit...'
"Oh dia datang.. itu Merph si merpati putih pengantar surat!" Kata Weki. Merph datang lalu bertengger di lengan kiri Weki.
"Hallo Weki.. bagaimana kabarmu?"
"Kabarku baik.. bagaimana denganmu?"
"Baik.."
"Kepada siapa kau ingin mengirim surat?"
"Bpk. Raharjo di Rt.01 ada undangan pesta pernikahan dari kerabatnya di kota."
"Oh.. kau harus segera mengantarkannya Merph. Sampai jumpa lagi."
"Baiklah Weki.. sampai jumpa".
"Whoa.. keren ya merph bisa pergi ke kota! Rasanya aku ingin pergi melihatnya juga..." ucap Niki.
"Aku juga.. sepertinya kota itu indah sekali ya.." ucap Weki.
"Pasti disana tidak ada hama yang menyebalkan!" Kata Niki.
"Hmm.. mungkin..?"
----____SKIP____-----
"Ayah..!! Ayo kita ke kota beli baju baru!"
"Iya iya nak.. sabar dulu ayah sedang menyalakan mobilnya.." setelah satu keluarga itu siap.. mobil itupun pergi..
"Enak ya.. para manusia bisa kekota.. sedangkan kita berdiam diri terus disini bertahun-tahun!" Kata Niki. Weki tidak menjawabnya.. ia merenung. 'Andaikan aku manusia, aku pasti bisa ke kota.. Tapi tidak hanya ke kota, berkeliling dunia pun bisa!. Tapi apalah dayaku yang hanya sebuah orang orangan sawah'

Hari menjadi semakin sorS E N S O R matahari mulai menenggelamkan sinarnya. Keluarga itu pun datang dengan banyak barang. Anak bungsu perempuannya itu pergi bermain keluar.
"Ye yee aku punya baju baru.." ucapnya sambil menari-nari memamerkan baju barunya. Ia melihat ke arah orang orangan sawah.. dia adalah Weki.
'Raut wajahnya terlihat sedih.. apa dia mau baju baru juga ya?' Anak itupun berlari kedalam rumah dan membawa baju kakak laki-lakinya yang sudah tak terpakai tetapi masih dalam kondisi yang baik. Kemudian anak itu menaruh baju kakaknya itu di bawah orang-orangan sawah tersebut.
''Aku harap besok pagi ada petani baik yang memakaikan kau baju yang baru. Ini baju kakakku yang sudah sempit. Tapi masih bagus kan?'' Anak itupun tersenyum

''Tunggu..!'' Weki ingin berterima kasih kepada anak itu, namun ia tidak menjawabnya.. karena tidak bisa mendengar Weki.
"Whoa.. Weki akhirnya kau dapat baju baru setelah 10 tahun lamanya ya..!" Kata Niki.
"Iya bagaimana ini..? aku ingin memakai baju ini.. tetapi aku juga belum sempat berterima kasih."
"No.. no.. bukan bagaimana caramu berterima kasih Weki, tapi bagaimana kau bisa memakai baju ini?"
"Seperti yang dikatakan anak itu.. aku harus menunggu sampai besok pagi."
"Baiklah Weki.. Aku lelah, selamat malam!"
"Selamat malam Niki"
'Kuharap besok aku sudah bisa memakai baju baruku'
----____SKIP____----
Saat tengah malam.. disaat semua orang telah terlelap.. begitu juga dengan orang-orangan sawah.. peri daun mengitari sawah..
Lalu ia melihat ada baju dibawah orang orangan sawah.. ia pun berinisiatif untuk menanyakannya kepada pemiliknya.
Lalu ia melihat ada baju dibawah orang orangan sawah.. ia pun berinisiatif untuk menanyakannya kepada pemiliknya.
"Sstt... bangun.. bangun...!" Ucap peri daun itu perlahan.
"Enggh... ada apa?" Ucap Weki sambil masih menutup matanya.
"Apakah baju dibawah itu milikmu?"
"Hmm.." jawab Weki.
"Mau aku bantu memakainya? bajumu sudah terlihat usang.. banyak robek dan juga tambalan.."
"HAH, BENARKAH?!" ucap Weki sambil melotot, akhirnya ia benar-benar terbangun dari tidurnya.
"Sstt.. jangan keras-keras bicaranya nanti yang lain terbangun!"
"Um.. aku mengerti. Aku mau pakai baju baru!" Kata Weki sumringah.
"Baiklah.. sekarang tutup matamu!" Weki pun menuruti apa kata peri daun tersebut. Peri daun itu segera mengucapkan mantranya sambil menggunakan tongkat sihir kecilnya..
"Bimsalabim, abrakadabra.. berubahlah..." dan..'Tadaaa...'Weki pun berhasil memakai baju barunya..
"Whoaa kau sakti sekali peri daun!"
"Iya dong.. siapa dulu.. peri daun gitu loh.."
"Hahaha,,... eh..? Tu-tunggu dulu aku merasa aneh.." Weki melihat ke arah kakinya.
"WAHH aku punya sepasang kaki dan tangan..!!"
"Yap.. aku memberikanmu kesempatan untuk pergi ke kota.. hehe maaf ya aku membaca pikiranmu"
"Tidak apa.. kau memang tahu apa yang aku inginkan! Terima kasih peri daun!" Weki pun mulai berjalan.
"Tunggu dulu..! Ada peraturannya.."
"Apa itu?"
"Kamu harus kembali lagi kesini sebelum fajar tiba.. atau akan ada sesuatu yang berbahaya. okey?"
"Baiklah peri, aku akan menepati peraturanmu!"
"Janji yaa.."
"Un..!" Mereka menyatukan jari kelingkingnya..
"Baiklah.. aku pergi dulu.."
"Ya.. hati-hati dijalan yaa"
"Bye bye" mereka saling mengangkat tangannya dan mengucapkan salam perpisahan.
----____SKIP____----
Weki berjalan dengan penuh semangat. Ia sangat menantikan kesempatan ini.
"Aku harus menceritakan ini kepada Niki!"
Sesampainya Weki di kota, ia melihat gemerlap lampu berwarna-warni.. beberapa kendaraan yang berlalu lalang.. dan juga toko-toko yang berjejeran..
"Whoaaa.. aku tidak menyangka ternyata kota itu seindah ini ya.." Ia melihat ada banyak orang yang sedang mengantri.
"Sedang apa ya mereka..?" Weki pun berinisiatif untuk menyapa salah satu orang yang ada disana.
"Hallo.. namaku Weki. Nama kamu siapa?" Namun mereka tidak menjawabnya.
"Hallo.. apa kau mendengarku?" Panggil Weki sambil menggerakan tangannya didepan wajah orang tersebut.
"Sepertinya aku tidak terlihat ya.. peri tidak memberitahuku hal ini." Weki pun tidak ambil pusing, dan lanjut untuk menjelajahi kota ini.
---_____SKIP_____---
Ketika sedang berjalan.. ia melihat ada beberapa toko baju..
"Wahh sepertinya ini yang disebut toko baju itu ya..? Eh.. Ada orang didalamnya.." ia pun masuk ke dalam toko tersebut.
"Permisi.. aku datang untuk melihat-lihat ya.." Weki menelusuri toko itu.. dan melihat baju-baju baru yang sangat bagus.
"Wah.. bagus-bagus sekali ya.." Ia berjalan kedepan sampai di depan kaca yang berhadapan dengan jalanan.
"Eh.. ada orang?" Weki berjalan perlahan dan mendekat ke arah orang tersebut.
"Hallo.. aku Weki. Siapa namamu?" Orang yang dimaksud tidak bergeming.
"Apakah kamu manusia?" Weki menyentuh lengan orang itu.
"Wah keras sekali..,, aha! Aku tau, kamu pasti orang-orangan juga ya seperti aku?!"
"Wahh hebat ya ternyata di kota juga ada orang-orangan.."
"Kalau aku orang-orangan sawah, berarti kamu orang-orangan kota ya?"
"Enak sekali ya.. kamu berbentuk bagus tidak seperti aku yang jelek. Baju yang kamu pakai juga bagus-bagus.."
"Baiklah..,, sudah kuputuskan.. aku akan tinggal disini selamanya!"
"Manusia di kota pasti baik-baik dan akan memakaikanku baju baru setiap harinya!"
Weki pun ikut berdiri dan berpose ditengah mannequin yang dikira orang-orangan kota itu.
Tak lama kemudian orang yang sudah selesai membersihkan toko itu keluar dan menutup serta mengunci pintunya.
"Ehhh...?? Aku terkunci. Bagaimana ini, aku tidak bisa keluar.."
"Tidak apalah, toh aku akan tinggal disini"
---_____SKIP______---
Fajar telah tiba.. matahari mulai menampakkan sinarnya. Weki pun berubah kedalam bentuk aslinya. Namun ia tidak menyadarinya karena sedang tertidur. Para manusia memulai kembali kehidupan sehari-harinya. Sang pemilik toko telah kembali kedalam tokonya. Namun tidak menyadari keberadaan Weki. Ia membersihkan toko itu kembali. Kemudian banyak orang-orang yang berlalu lalang didepan tokonya, tanpa menghiraukan Weki. Lalu ada seorang nenek-nenek yang lewat. Dan menyadari keberadaan Weki.
"ASTAGA.. dragon.. apa itu.. orang-orangan sawah dijadikan mannequin?!" Orang-orang disekitarnya mendengar lalu mendekat dan menggerubungi depan toko itu.
"Wah.. iya ya toko macam apa ini!"
"Aku takut berbelanja disini!" Begitulah komentar dari orang-orang.
Sang pemilik toko pun akhirnya menyadari bahwa banyak orang berkumpul didepan tokonya dan ia melangkah keluar.
"Wahh ramai sekali.. silakan masuk, kami menyediakan banyak baju model terbaru dan yang pastinya murah loh.." Ucap pemilik toko.
"Masuk apa! Kami bahkan takut untuk masuk kedalam!"
"Loh memangnya kenapa?"
"Lihat itu, ada orang-orangan sawah ditokomu!"
"Apa?!" Ia pun melihat kearah mannequinnya.
"Astagfir.. Ya tuhan, darimana itu berasal.." Para warga berdemo didepan tokonya.
"Kau pasti menggunakan ilmu hitam kan!"
"Tidak..! Aku bersumpah tidak pernah menggunakan ilmu itu!"
"Kalau begitu, ini pasti ulah penyihir jahat!"
"Iya, benar-benar.. ini pasti ulah penyihir jahat!" Ucap para warga. Weki yang mendengar suara bising akhirnya bangun.. namun tidak ada seorangpun yang tau.
"Ah.. banyak sekali orang-orang kota yang ingin melihatku. Mereka pasti senang melihatku." Ucap Weki dengan perasaan yang amat senang.
"Baiklah, kalau begitu kita harus menyingkirkan benda itu!"
"Iya ayo!!" Para warga bergerak dan mengangkat Weki.
"Eh, ada apa ini? Kenapa mereka membawaku keluar. Apa aku mau dibawa ketempatku berasal?"
"BAKAR.. BAKAR.. BAKAR..!!"
"Bakar? Apa?! Tidak..!! Tolong jangan bakar aku, aku tidak melakukan hal yang jahat!" Teriak Weki tetapi tidak ada seorang pun yang mendengarkannya.
Selanjutnya, ada warga yang menyiramnya dengan minyak tanah.
"Tidaaak!! Tolong lepaskan aku.. biarkan aku pergi.. kembalikan saja aku ketempatku berasal!!" Tak ada yang mengubrisnya.
'Clak..'suara pemantik api yang telah dibuka oleh seorang warga dan mengeluarkan api.
"TIDAK.. TOLONG.. KUMOHON MAAFKAN AKU!!"
"BAKAR.. BAKAR.. BAKAR..!!
'bushhh'..
Api pun telah membakar Weki.
Sampai hangus..
"HAHA.. rasakan itu dasar benda sihir!" Ucap warga sambil mengelilingi Weki yang terbakar.
"Hiks.. hiks.. maafkan aku.. aku tidak jahat" ucap Weki sampai akhir hidupnya.
-- The End --
Kesimpulan :
Jangan pernah melupakan Janji, atau kamu akan mendapatkan hukumannya.
Dan juga jangan lupa kepada tempatmu, dan dirimu sebenarnya.
Sekian.
-----
Udah ane edit, tapi masih berantakan ane belum terlalu bisa ngedit postingan

Mohon bantu



Diubah oleh sherlocrd 24-12-2016 12:47
0
1.3K
Kutip
6
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan