- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kumpulkan Rp 48 M, Timses Ahok-Djarot: Ada Penyumbang Dari Papua
TS
auraku7
Kumpulkan Rp 48 M, Timses Ahok-Djarot: Ada Penyumbang Dari Papua
Quote:
Total sumbangan dana kampanye pasangan cagub-cawagub DKI Basuki T Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat menembus angka Rp 48 miliar. Dari total sumbangan tersebut, ada sekitar Rp 24 miliar patungan yang belum melengkapi formulir.
"Masih perlu diverifikasi karena penyumbang belum melengkapi data, seperti KTP dan NPWP, kami akan terus mengejar penyandang dana agar dapat digunakan untuk kerja-kerja Pak Ahok-Djarot," ujar Bendahara Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Charles Honoris, di Rumah Borobudur, Jl Borobudur No 18, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/12/2016).
Hal itu disampaikan saat konferensi pers mengenai total penerimaan dan pengeluaran Kampanye Rakyat Ahok-Djarot. Hadir pula dalam acara tersebut staf bendahara Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Michael Sianipar, dan anggota tim komunikasi Kampanye Rakyat Ahok-Djarot, Iwet Ramadhan.
"Bahkan ada yang sampai di Papua, karena di kota yang dia tinggal tidak ada Bank BCA. Kita ingin memberikan pendidikan politik dan mengembangkan budaya politik baru yang partisipatif," lanjut Charles.
Charles mengatakan saat ini kegiatan gala dinner akan dihentikan. Hal ini karena Ahok-Djarot akan fokus melakukan blusukan pada Januari 2017.
"Gala dinner sebanyak 32 kali, setiap gala dinner Pak Ahok hadir. Paling sedikit 50 orang, paling banyak 500 orang. Kegiatan ini kami setop dulu karena calon kami mau fokus melakukan blusukan," papar politisi PDIP tersebut.
Namun, Charles menambahkan, pihaknya masih menerima patungan melalui rekening Bank BCA. Rata-rata penerimaan per hari mencapai Rp 300-400 juta.
Charles menegaskan kepada penyumbang untuk segera memberikan formulir. Jika tidak, uang yang mereka sumbang masuk ke kas negara.
"Salah satu masalah terbesar, formulir baru datang 2 minggu lagi. Maka itu, ada Rp 24,7 miliar yang formulirnya belum lengkap. Ada 10.000 lebih penyumbang yang kami laporkan ke KPU. Karena, saat kampanye berakhir formulir belum lengkap, uang tersebut akan masuk ke kas negara," imbuhnya.
Berikut ini rincian penerimaan kampanye Ahok-Djarot pada 25 Oktober-19 Desember 2016:
Patungan perorangan yang belum melengkapi formulir KPU: Rp 24.748.627.148
Partai politik: Rp 208.938.000
Badan hukum swasta: Rp 4.752.000.000
Patungan perorangan: Rp 18.503.505.222
Sudah dilaporkan pada laporan awal dana kampanye (LADK): Rp 208.935.222
Total: Rp 48.004.132.370
Berikut ini rincian pengeluaran kampanye Ahok-Djarot pada 25 Oktober-19 Desember 2016:
Biaya konsultan: Rp 1.910.625.000
Administrasi: Rp 286.646.959
Biaya operasional: Rp 3.624.711.110
Biaya operasional Posko Badja: Rp 162.187.000
Total: Rp 5.984.170.069
"Masih perlu diverifikasi karena penyumbang belum melengkapi data, seperti KTP dan NPWP, kami akan terus mengejar penyandang dana agar dapat digunakan untuk kerja-kerja Pak Ahok-Djarot," ujar Bendahara Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Charles Honoris, di Rumah Borobudur, Jl Borobudur No 18, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/12/2016).
Hal itu disampaikan saat konferensi pers mengenai total penerimaan dan pengeluaran Kampanye Rakyat Ahok-Djarot. Hadir pula dalam acara tersebut staf bendahara Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Michael Sianipar, dan anggota tim komunikasi Kampanye Rakyat Ahok-Djarot, Iwet Ramadhan.
"Bahkan ada yang sampai di Papua, karena di kota yang dia tinggal tidak ada Bank BCA. Kita ingin memberikan pendidikan politik dan mengembangkan budaya politik baru yang partisipatif," lanjut Charles.
Charles mengatakan saat ini kegiatan gala dinner akan dihentikan. Hal ini karena Ahok-Djarot akan fokus melakukan blusukan pada Januari 2017.
"Gala dinner sebanyak 32 kali, setiap gala dinner Pak Ahok hadir. Paling sedikit 50 orang, paling banyak 500 orang. Kegiatan ini kami setop dulu karena calon kami mau fokus melakukan blusukan," papar politisi PDIP tersebut.
Namun, Charles menambahkan, pihaknya masih menerima patungan melalui rekening Bank BCA. Rata-rata penerimaan per hari mencapai Rp 300-400 juta.
Charles menegaskan kepada penyumbang untuk segera memberikan formulir. Jika tidak, uang yang mereka sumbang masuk ke kas negara.
"Salah satu masalah terbesar, formulir baru datang 2 minggu lagi. Maka itu, ada Rp 24,7 miliar yang formulirnya belum lengkap. Ada 10.000 lebih penyumbang yang kami laporkan ke KPU. Karena, saat kampanye berakhir formulir belum lengkap, uang tersebut akan masuk ke kas negara," imbuhnya.
Berikut ini rincian penerimaan kampanye Ahok-Djarot pada 25 Oktober-19 Desember 2016:
Patungan perorangan yang belum melengkapi formulir KPU: Rp 24.748.627.148
Partai politik: Rp 208.938.000
Badan hukum swasta: Rp 4.752.000.000
Patungan perorangan: Rp 18.503.505.222
Sudah dilaporkan pada laporan awal dana kampanye (LADK): Rp 208.935.222
Total: Rp 48.004.132.370
Berikut ini rincian pengeluaran kampanye Ahok-Djarot pada 25 Oktober-19 Desember 2016:
Biaya konsultan: Rp 1.910.625.000
Administrasi: Rp 286.646.959
Biaya operasional: Rp 3.624.711.110
Biaya operasional Posko Badja: Rp 162.187.000
Total: Rp 5.984.170.069
Sumber : Detik.com
0
1.7K
Kutip
15
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan