- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Punya WIL, Uang Desa Buat Foya-foya


TS
indra.69
Punya WIL, Uang Desa Buat Foya-foya
Quote:

KABARNYA pelayanan ranjang wanita Madura luar
biasa, sehingga Triyono, 62, pamong desa di
Mojokerto jadi lupa segalanya. Jadi panitia lelang tanah desa, uangnya malah banyak dikantongi.
Tidak saja buat keluarga tapi juga buat Jamilah,
40, WIL-nya di Madura. Akhirnya jadi urusan polisi dan bakal dipenjara.
Sate Madura sangat terkenal di Jakarta, bikin lidah bergoyang bagi yang sudah pernah menikmati. Tapi kata pakarnya, “pelayanan” perempuan Madura juga bisa kaum lelaki terkiwir-kiwir . Tak percaya, buktinya ada pamong desa di Mojokerto sampai tega korupsi karena ingin memanjakan WIL-nya dari Madura yang “pelayanan”-nya luar biasa tersebut.
Triyono sudah lama dipercaya menjadi pamong
desa di kampung Puri Kecamayan Puri, Kabupaten Mojokerto. Dari kegiatannya sebagai pejabat desa, memungkinkan Triyono kenal banyak kalangan.
Sampailah suatu ketika, dia kenal dengan janda
muda asal Madura, namanya Jamilah. Sesuai
namanya, dia itu memang termasuk bintun jamilun (perempuan cantik).
Mas pamong desa ini mencoba mengenali lebih
dalam dan mendalam. Ternyata mujur benar.
Meski usianya sudah kepala enam, ternyata
Triyono masih bisa diterima pasar. Buktinya
Jamilah yang kuning langsat dan rambut panjang ini mau menerima hasrat dan gejolaknya. Akhirnya Jamilahpun dijadikan pacar secara definitip, termasuk segala aktivitasnya yang non profit.
Ternyata benar isyu yang didengar selama ini.
Janda asal Madura ini mampu memberi “pelayanan” yang luar biasa. Istilah kata, gemak
pramuriang-pramuriang, krasa penak ndengkeng-
ndengkeng. Katenanya ketika Jamilah minta ini itu, diberikan sepanjang Mas pamong ini masih bisa mengujudkannya.
Tapi lama-lama Triyono sadar. Punya PIL tetangga desa sangat riskan, bakal gampang tercium lingkungannya. Mau melepaskannya, merasa sayang juga. Maka paling aman, dimintanya Jamilah kembali ke kampung, nanti anggaran Mas Tri yang akan mengaturnya. “Yang penting, abang datang abang digoyang,” kata Triyono meyakinkan.
Akhirnya Jamilah kembali ke kampung asalnya.
Secara priodik Triyono ke Madura dalam rangka
setor bonggol dan benggol (uang). Uang ini paling dinantikan Jamilah, sebab tak ada “pelayanan” tanpa uang. Pemda DKI kok bisa pelayanan tanpa uang? Pelayanan apa dulu, di sini bukan pelayanan urus KTP dan PM-1, tapi pelayanan lelaki dewasa yang punya selera.
Lama-lama dana yang mengalir ke Jamilah
mencapai Rp 50 juta. Darimana Triyono
memperoleh uang itu? Ternyata dia tiru-tiru
oknum , meski hanya korupsi kecil-kecilan.
Kebetulan dia dipercaya Pak Kades jadi panitia
lelang tanah desa. Nah, warga yang berurusan
pertanahan dengannya, harus membayar sejumlah uang. Uang yang mestinya masuk Kas Desa, malah dikantongi sendiri, sebagian mengalir ke janda Madura tersebut.
Kejaksaan Mojokerto mencium praktek tak terpuji itu, sehingga Triyono diperiksa. Hasilnya terbukti dia korupsi dana desa sampai Rp 119 juta. Dananya hampir 50 % mengalir ke Jamilah. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Triyono kini ditahan di Kejaksaan. Nantinya Jamilah juga bakal diusut dengan tuduhan TPPU.
Uang kok dicuci, berapa kilo itu sabun coleknya.
(JPNN/Gunarso TS)
Spoiler for jamildonk:

ada uang abang di goyang

Diubah oleh indra.69 22-12-2016 04:05
0
1.5K
Kutip
17
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan