Fiorentina harus menelan kekalahan kedua beruntun mereka di Serie A dengan skor 1-3 saat bertandang ke markas Lazio, akhir pekan lalu. Sebelumnya, di tengah pekan, mereka juga takluk dari Genoa 0-1 pada pertandingan tunda giornata ketiga silam. Padahal, sebelum pertandingan melawan Genoa tersebut, La Viola tengah berada dalam rentetan dua kemenangan beruntun--masing-masing melawan Palermo dan Sassuolo.

"Kami terus menunjukkan upaya untuk menyerang dan selalu berkembang sepanjang pertandingan, jelas ada rasa kecewa itu, kami juga merasa seharusnya bisa mendapat lebih," ujar pelatih Fiorentina, Paulo Sousa, usai laga melawan Lazio.

Faktanya, dua kemenangan beruntun Fiorentina tersebut merupakan keberhasilan pertama mereka mencatatkan dua kemenangan beruntun. Bila melihat hasil-hasil yang mereka raih, sejauh ini Fiorentina bisa dibilang belum konsisten. Di satu sisi, mereka bisa menang dengan menggelontorkan banyak gol ke gawang lawan sebelum pada pertandingan berikutnya mereka entah hanya bermain imbang atau bahkan kalah.


Salah satu yang bisa dibilang merupakan 'biang keladi' dari inkonsistensi tersebut adalah preferensi Sousa untuk terus merotasi pemainnya. Pelatih asal Portugal tersebut bisa dibilang belum memiliki pilihan yang konsisten baik itu dalam pemilihan timnya maupun skema yang digunakan untuk bermain. Alhasil, penampilan Fiorentina sepanjang musim ini berjalan pun selalu naik-turun dan kesulitan untuk menjaga performa apik yang mereka tampilkan di satu laga ke laga lainnya.

Mari melihat beberapa pilihan Sousa yang cukup 'unik' dalam laga melawan Lazio. Usai penampilan yang kurang meyakinkan kala melawan Genoa, sosok Fernando Bernardeschi masih terus dipercaya oleh Sousa. Pada laga melawan Lazio, tak kurang 21 kali pemain asal Italia tersebut kehilangan bola--entah melalui kegagalan dribel atau passing yang salah arah. Bernardeschi memang memiliki segudang potensi di usia 22 tahun, namun ia nampak masih butuh pengarahan lebih untuk bisa berkembang.

Satu pemilihan lainnya mungkin adalah Mauro Zarate. Dengan raihan dua gol hanya dalam waktu 188 menit bermain di lapangan sebelum laga melawan Lazio, jelas Zarate adalah pilihan yang tepat untuk menjadi starter. Namun, entah mengapa Sousa justru kerap menempatkannya di bangku cadangan. Satu gol yang ia cetak ke gawang Lazio pun seakan menjadi pembuktian bagi Sousa untuk berpikir ulang bila akan menempatkan Zarate di bangku cadangan.

"Apakah masa depan Paulo Sousa dipertaruhkan kini? Kami tidak akan membicarakan hal seperti ini setiap kami kalah, kami akan membicarakan sepakbola," begitulah ungkapan Pantaleo Corvino, direkrut olahraga Fiorentina ketika ditanya nasib dari sang pelatih. Terlalu dini memang bila membicarakan pemecatan Sousa. Namun, bila La Viola terus menerus gagal memberikan penampilan yang konsisten, mungkin waktu Sousa di Firenze hanya tinggal menghitung hari.

Pekan ini, Fiorentina akan menjalani laga penutup di tahun 2016. Mereka harus menghadapi Napoli pada penghujung tahun 2016 ini. Pertandingan melawan Napoli tentu bukan pertandingan yang mudah bagi Fiorentina, mengingat saat ini Napoli sedang berada dalam performa yang sangat baik. Maka pertandingan ini akan menjadi ujian tersendiri bagi Sousa, dan mungkin juga akan sangat menentukan nasib karirnya di Fiorentina.

Pertandingan Fiorentina vs Napoli akan ditayangkan secara ekslusif di Supersoccer TV pada hari jumat, 23 Desember 2016 pukul 02.45. Saksikan pertandingan-pertandingan Serie A pekan ke-18 hanya di Supersoccer TV.