Selamat malam para penunggu SFTH perkenalkan nama saya Abdul Hamid biasa di panggil amed (amet nggih mas, biasanya di buat candaan teman atau orang di sekitar saya

) saya di sini mau bercerita sedikit kisah hidup saya yang berasal dari desa ini hehe. Langsung saja
Quote:
Hidup di desa itu ya ada enak dan enggaknya, enaknya lingkungan masih terjaga orangnya juga ramah dan menjaga budaya dan juga pangan yang mudah di dapat dari kebun sendiri maupun di hutan. enggak enaknya ya fasilitas public masih belum memadahi kaya di kota bro, jadi ya kalau mau ngapa ngapain agak susah juga. kalau menurut gue ya, tinggal di desa itu bahagia bro karena gaya hidup orang orangnya masih sederhana dan juga masih punya rasa simpati. Tetangga meriang aja di tengokin apalagi elo yang lagi galau bro hehe. Dan juga kalau kita hidup di desa itu sebenarnya cukup kalau di bilang untuk hidup, tapi pemuda desa sekarang terpengaruh media tv dan nontonya sinetron anak suka jajan dan jadinya pemuda desa sekarang itu gayanya kekotaan, padahal nih ya kalau kita ke sekolah naik kuda kan keren ya atau naik kebo itu sih lebih gaoel lagi haha. kalau nih ya pemudanya memanfaatkan hasil bumi yang ada di desa itu ya pasti mereka sejahtera, enggak usah pergi merantau ke kota buat cari kerja terus gajinya buat gaya2an ya kan?. Di Batur(dekat dieng bro di sana komoditas kentang) aja warganya kalau belanja kebutuhan baju atau perlengkapan rumah biasanya bawanya truck untuk ngangkut tuh semua belanjaan bro, kebayang nggak belanja ke mall bawa truck?? belanjanya sih ke pasar kalau disini hehe. sekarang di daerah gue sih lumayan maju karena banyak yang usaha mandiri seperti jualan makanan atau sembako gitu.
Dan juga hidup di desa itu menyenangkan bro untuk anak2nya, masih suka main bola saat hujan maupun main di sawah entah itu nyari ikan ataupun nyari buah2an di hutan terus suka nyomot umbi umbian terus di bakar di pinggir kali, wah itu rasanya tak tertandingi lah kalau makanan mewah kita bisa beli lah. Dan juga kalinya yang masih bersih biasa buat berenang gartisan anak2 desa bro, dulu sih itu hobi gue bro. Biasanya juga kalau main layangan di sawah yang anginya gede bro kalau ada layangan putus terus kejar kejaran lewat jalan yang kecil batas antar sawah(namanya galeng) itu sensasinya menantang deh resikonya aja kejebur sawah haha. Terus kalau sawah udah panen dan masih banyak lumpurnya biasanya buat main lempar lemparan pulang pulang di marahin emak dah hhe. pokonya mainan merek china maupun eropa di sini mah gak guna bro main dengan alam dan juga teman2 itu mahal harganya bro. banyak sekarang pemuda yang ngeluh karena penerusnya pada main gadget semua atau nyari tempat wifi huhu. gak bisa kuat dan juga bersaing karena nggak terlatih gerak dan juga interaksi sosial dengan anak sebaya. Main petak umpet di desa itu seru dan menegangkan apalagi mainya malam bro, sembunyinya di kebon dan juga bisanya ada yang naik pohon gitu tapi perasaan takut itu hilang tergantikan takut ketangkep yang jaga hehe.
MUSIM LAYANGAN