Gua punya teman, sebut saja dia Kipli. Dia mempunyai darah Madura yang kental dan tidak seperti persepsi kebanyakan orang tentang Madura. Cerita gilanya dimulai ketika dia menginjak kelas 2 SMP. Dan ane bakal cerita di sudut pandangnya si Kipli



Part 1. Gara-gara Cat tembok

Aku terbangun untuk sekian kalinya di kamar yang jauh dari ayah, ibu dan keluarga. Iya, aku ngekos dikarenakan sekolahku yang sekarang, SMP 1 Situbondo jauh dari tempat kelahiranku, Besuki. Setelah bangun aku segera bersiap-siap untuk mandi.


Iya, kalian tidak salah, aku ngekos di kosan cewek. Cewek kuliahan dan aku cowok sendiri. Setelah mendengarnya, aku kembali ke kamar untuk menunggu mbaknya selesai mandi.

Panggil saja Mawar, dia menyuruhku mandi hanya berbalut dengan handuk, sungguh tidak berperikecowokan sama sekali, gak tau apa ya aku ini cowok tulen, enak banget nyuruh cuma pake handuk. Setelah itu aku pun mandi dan bersiap untuk ke sekolah.

Sesampainya di sekolah, aku langsung menuju kelasku dengan semangat karena hari pertama sekolah di kelas 2. Aku langsung menuju ke kelas 2 RSBI C. Iya, waktu itu jaman ketika maraknya program RSBI diterapkan, jadi di SMP 1 Situbondo satu angkatan ada 8 kelas, 4 kelas RSBI dan 4 kelas Reguler. Anak-anak RSBI dan reguler angkatanku dari Kelas 1 sudah mulai berseteru. Mulanya karena anak-anak RSBI mempunyai fasilitas yang lebih dibandingkan anak-anak reguler.

Aku kemudian sangat bersemangat untuk masuk ke kelas baru. Fyi, anak-anak RSBI tidak pernah pindah kelasnya, hanya 4 itu saja, tetapi kelasnya di acak, jadi tidak tinggal di kelas itu-itu saja. Kemudian ketika memasuki kelas, tercium bau yang menyengat. Kemudian aku pun masuk kelas dan ternyata kelasnya dicat baru berwarna hijau. Sebelum liburan, kelas belum dicat dan tidak ada pemberitahuan kelas akan dicat. Anak-anak kelasku lalu pada pamer ke anak Reguler bahwa kelasnya baru dicat.

Dan beberapa cacian lainnya yang membuat suasana sekolah menjadi hidup.

Kelasku pun dimulai, makin lama kelas mulai terganggu dengan bau cat yang sangat menyengat itu. Pelajaran Bahasa Indonesia pun dimulai anak-anak dan guru pun kadang mengeluh bahwa bau cat yang menyengat itu mengganggu. Tapi ada anak yang bilang bahwa kelas RSBI D lebih menyengat daripada kelas lainnya. Semua anak kemudian berjuang untuk bertahan hingga sekolah selesai...

Di RSBI setiap hari ada kelas tembahan atau les kalo anak-anak bilang. Saat istirahat sebelum les, anak-anak cowok RSBI pada berkumpul.

Aku melihat banyak anak yang bolos karena gak tahan sama bau catnya. Tapi karena guru yang mengajar cakep, aku lebih memilih bertahan di kelas yang bau ini...

Keesokan harinya, ada beberapan anak kelasku yang tidak masuk. Kata anak-anak sih pada demam karena bau cat yang menyengat ini. Saat kelas mau dimulai aku ijin ke kamar mandi dan saat melewati kelas RSBI D, secara tidak sengaja aku mendengar percakapan guru dan anak kelas D.

Setelah mendengar itu, aku mencoba menengok kelas D. HANYA ADA 2 SISWA YANG MASUK DAN ADA SETUMPUKAN SURAT IZIN. Dang, separah inikah efek bau catnya...

Saat istirahat aku bersama teman-temanku dikelas dan melihat anak-anak reguler melewati kelas RSBI. dan mereka pun tertawa mengejak anak-anak RSBI. Kemudian temanku berbisik, jangan diladenin kita kalah massa dan anak-anak RSBI menjadi bahan olokan selama seminggu....