Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

fandyr.frAvatar border
TS
fandyr.fr 
Menelusuri line Up Indonesia di Final AFF 2016


Apakah TIMNAS INDONESIAakan menurunkan formasi seperti ini

emoticon-nulisah

Penjaga gawang: Kurnia Meiga
Sudah tidak ada waktu untuk mengganti posisi kiper utama timnas Indonesia. Kebobolan sembilan gol bukan alasan untuk menggeser posisi Meiga. Pasalnya, pelatih Alfred Riedl memang bukan tipe pelatih yang gemar mengganti ‘The Winning Team’. Hal itu sudah terjadi sejak babak grup di Manila, Filipina. Riedl keukeuh menggunakan formasi 4-4-2 meski Irfan Bachdim, yang masuk dalam skema utama, harus absen karena cedera parah



Bek kanan: Benny Wahyudi
Benny Wahyudi merupakan pilihan terbaik Riedl di sisi kanan pertahanan Indonesia. Pemain Arema Cronus itu punya stamina yang baik saat bertahan dan menyerang. Dalam urusan menyerang, Benny jadi bisa jadi gacoan Riedl. Umpan-umpan terukurnya berpotensi untuk berujung dengan gol. Namun, Benny juga punya kelemahan saat bertahan. Walau punya stamina yang mumpuni, Benny kerap tertinggal dalam urusan bertahan.


Bek tengah: Hansamu Yama Pranata
Dua pertandingan kontra Vietnam menjadi pembuktian Hansamu Yama Pranata sebagai bek tengah papan atas. Sempat diragukan kemampuannya, pemain Barito Putera itu menunjukkan kualitas dirinya dengan mematikan lini depan Vietnam. Tak hanya itu, Hansamu juga bisa menjadi andalan baru timnas dalam hal mencetak gol. Sebuah golnya ke gawang Vietnam di leg pertama membantu Indonesia lolos ke final Piala AFF.


Bek tengah: Fachrudin Aryanto
Posisi Fachrudin Aryanto cukup vital di lini belakang. Pertahanan rapat nan solid, mampu ditunjukkan oleh Fachrudin sejak babak grup. Bek tengah Sriwijaya FC itu adalah pemain disiplin dalam menjaga area wilayahnya. Tak hanya kuat dalam bertahan saja, stamina Fachrudin pun terbilang baik jika memang harus menyerang. Sama seperti Hansamu, Fachrudin juga punya kemampuan mencetak gol memanfaatkan sepak pojok.


Bek kiri: Abduh Lestaluhu
Sangat sulit mendapatkan pemain bek kiri berkualitas tingi yang siap pakai. Riedl melihat potensi dalam diri Abduh Lestaluhu. Ketimbang memainkan Rizky Pora yang punya kemampuan menyerang yang baik, Riedl memilih untuk memainkan Abduh yang punya stamina bagus dan skill optimal untuk bertahan.


Gelandang bertahan: Manahati Lestusen
Ini dia pemain yang akan menahan gempuran Thailand sebelum masuk ke area pertahanan Indonesia. Manahati bukan sekedar pemain dengan stamina kuat, tapi juga punya kemampuan lebih dalam hal membaca permainan lawan. Dalam semfinal leg pertama menghadapi Vietnam, Manahati berperan sebagai bek tengah yang mampu menahan laju para penyerang Vietnam. Sedangkan saat leg kedua, Manahati bermain di posisi gelandang bertahan dan juga sukses menjalan tugasnya dengan baik.


Gelandang bertahan: Bayu Pradana
Bayu Pradana punya peran cukup vital di lini tengah timnas Indonesia. Dalam dua laga semifinal terakhir, Bayu memainkan perannya dengan sangat baik sebagai perusak permainan tim lawan. Pemain Mitra Kukar itu memang kerap bermain keras, namun skema serangan dan bertahan bisa dijalankan dengan baik selama ia dipercaya turun oleh pelatih Alfred Riedl.


Gelandang serang: Stefano Lilipaly
Ini dia pemain yang menjadi otak sesungguhnya permainan Indonesia. Fano, punya kualitas yang mumpuni sebagai seorang gelandang. Pemain naturalisasi asal Belanda itu juga bisa memainkan peran sebagai penyerang jika memang dibutuhkan, terutama dalam pola 4-4-2 favorit Alfred Riedl. Dalam menyerang, Fano akan menurunkan posisinya di belakang Boaz Solossa dan sejajar dengan dua sayap serang lainnya, yakni Andik Vermansah dan juga Rizky Pora.


Gelandang kiri: Rizky Pora
Rizky Pora merupakan senjata baru bagi lini serang Indonesia. Pada awalnya, Pora tampak akan mengisi posisi bek kiri, akan tetapi Riedl melihat potensinya yang lebih pas sebagai gelandang kiri. Hal itu juga seusai dengan kebutuhan tim dan stok pemain yang ada.


Gelandang kanan: Andik Vermansah
Si lincah yang mengingatkan publik sepakbola Indonesia dengan salah satu legenda, Abdul Kadir. Andik punya kecepatan yang mumpuni untuk sekedar merusak pertahanan lawan. Kemampuannya membuka ruang ditunjukkan dengan sangat baik saat bermain dalam pertandingan melawan Singapura dan semfinal kontra Vietnam.


PENYERANG: BOAZ SOLOSSA
Kapten Persipura Jayapura ini merupakan momok bagi semua bek di Asia Tenggara. Itu yang menjadikan bonus bagi Indonesia. Boaz juga pemain spesial yang meski bermain dengan cedera di kaki, namun masih bisa menciptakan peluang dan bahkan gol penting. Skill Boaz belum habis di usianya yang menginjak 30 tahun.


Formasi 4-2-3-1
Formasi 4-2-3-1 menjadi formasi awal Alfred Riedl. Kebiasaan Riedl yang enggan mengubah winning team, membuat formasi tersebut besar kemungkinan digunakan kembali oleh pelatih asal Austria itu. Dalam formasi tersebut, permainan Indonesia akan lebih bertahan dan menyerang balik dengan sangat cepat.
Namun, formasi tersebut akan berubah secara fleksibel menjadi 4-4-2 saat bertahan. Stefano Lilipaly akan naik berdiri sejajar dengan Boaz untuk menyeimbangkan pertahanan dengan serangan. Dengan naiknya Fano tentu berpotensi untuk menciptakan peluang dengan serangan kilat. Dengan demikian, Indonesia bisa mencuri setidaknya satu gol dan bermain fokus untuk menjaga pertahanan. Taktik tersebut sudah terbukti melawan Vietnam dan Riedl punya potensi mengulanginya lagi.



*Apapun nanti Formasinya Ane dukung 1000Permil dah buat TIMNAS INDONESIA semoga MENANG*
BRAAVOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO TIMNAS.....................
DOA KAMI SELALU BERSAMAMU

emoticon-Sundul emoticon-Sundul
emoticon-Sundul Up emoticon-Sundul Up emoticon-Sundul Up

emoticon-Ngacir2 emoticon-Ngacir2 emoticon-Ngacir2
0
2.5K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan