JAKARTA - Sidang kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan dilaksanakan pada Selasa 13 Desember 2016. Menanggapi tekanan yang diperkirakan bakal menguat, aktivis dialog antaragama Mohamad Monib mengimbau agar masyarakat mempercayakan proses hukum pada aparat penegak hukum.

"Mari berikan kepercayaan kepada pemerintah dalam hal ini kepolisian dan kejaksaan dan pengadilan untuk menegakkan prinsip-prinsip hukum," ujarnya dalam konferensi pers di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (10/12/2016).

Monib menambahkan, prinsip-prinsip hukum berkeadilan yang selama ini dituntut untuk ditegakkan dalam kasus Ahok, harus pula disuarakan pada proses hukum lainnya. Ia pun mengimbau agar sejumlah kelompok menyudahi provokasi-provokasi yang justru menimbulkan kegaduhan dan potensi perpecahan bangsa.

"Berikan rakyat ketenangan dengan tidak memaksa, memprovokasi, agar datang ke pengadilan, (mengintervensi) pihak-pihak yang akan menegakkan hukum sesuai dengan prinsip hukum," lanjut dia.

Tercatat sudah tiga kali aksi pengerahan massa dilakukan dalam kasus ini. Karenanya, untuk menyudahi kegaduhan yang ada selama persoalan ini bergulir, Monib juga menekankan pentingnya Ormas Islam besar mengambil peran.

Menurutnya, dua Ormas besar di Indonesia yakni Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, selama ini belum signifikan hadir di tengah-tengah masyarakat sehingga suara mereka kalah nyaring dibanding berbagai provokasi yang beredar.

"Capek betul saya melihat NU dan Muhammadiyah ditinggalkan. Moderasi Islam sama sekali tidak didengar, bahkan kyai-kyai NU kemudian dinistakan. Itu sedih sekali. Jadi ambil kembali ruang publik, Suarakan suara-suara umat," ujar Monib jelang sidang Ahok ini.


http://news.okezone.com/read/2016/12/10/337/1563682/jelang-sidang-ahok-nu-dan-muhammdiyah-diminta-sampaikan-suara-umat